Part 56 // The day

145 7 0
                                    

Well, aku tidak melihat Calum. Kemana dia? "Wheres Calum?" Tanyaku.

"The last place i saw him he was in his room, alone," jawab Niall.

"I havent seen him today," tambah Michael.

"Yeah me too," kata Ashton.

Di kamarnya? Apakah dia masih marah denganku atau ada sesuatu yg tersembunyi? Aku segera berjalan cepat menuju kamarnya dan Luke menahanku dengan memegang tanganku. Luke cant stop me, lagipula aku tidak akan ngapa2in dengan Calum.

"Luke please, i need to see him," kataku kepada Luke dan Luke segera melepaskan tanganku perlahan.

Aku segera turun ke lantai delapan dengan lift dan segera ke kamar Calum. Setelah aku berada di depan kamarnya aku mengetok pintunya. Lalu pintu terbuka dan ada Calum disana, dia terlihat masih seperti bangun tidur. Rambutnya masih berantakkan dan matanya merah. Aku segera memeluknya.

"Hey Violin," dia memelukku balik tapi tidak seerat pelukanku.

"I miss you, Cal!" Ungkapku.

"I miss you too!" Jawab Calum.

Setelah berpelukkan aku segera masuk ke dalam kamar Calum. Calum merapihkan rambutnya dengan tangannya yang mana membuatnya terlihat super hot. "Kau baru bangun?"

"Nope," ucapnya dan duduk di pinggiran kasur.

Aku menyusulnya dan duduk di sebelahnya. "So why are your eyes red?"

"It's.." Lalu dia menarik napas. "Nothing, im just too tired, you know theres so many gigs."

Capek? Kemaren mereka nggak ada konser dan sekarang juga nggak ada. Mereka sedang days off kenapa Calum capek?

"Huh? Tapi kalian lagi days off, kan?" Tanyaku.

"Yeah," jawab Calum tanpa melihat ke arahku. Sepertinya ada yang salah dari Calum. Tidak biasanya dia seperti ini. "Violin, can you leave me alone?"

"What?" Ucapku kaget. "Why? Why do you want me to leave you alone, im here to hear about your condition since i wasnt with you, Calum-" omonganku terhenti.

"Please Violin, just leave me alone," ucapnya. Nadanya rendah seperti dia sudah pasrah, tapi pasrah kenapa?

Fine Calum im leaving. Pasti ada apa-apa anatara Luke dan Calum. Tidak mungkin Calum seperti ini jika tidak ada masalah. Dia tidak pernah mau menjauh dariku maksudku dia tidak pernah menghindar dariku.

Saat aku berjalan di koridor aku tidak melihat kedepan dan aku menabrak seseorang, "Hei, babe, whats wrong?" God untungnya itu Luke. Dia memegang kedua tanganku dengan tangannya.

Aku melihat ke matanya. Aku berniat ingin bertanya tentang ada apa diantara Luke dengan Calum, tapi aku tahan. Maksudku jika ada sesuatu yang buruk terjadi sekarang, aku belum siap. Dan tapi aku tahu kok kalau Luke pasti ada sesuatu yang mengganjal dengan Calum. Buktinya, aku di tahan oleh Luke saat aku ingin ke kamar Calum. "Hei babe?" Luke menyadarkanku dari pikiranku.

"Oh yeah, what did-what did you say?" Aku menunduk ke bawah.

"What are you thinking about?" Tanya Luke.

"Nothin,"

"What were you doing with Cal?" Tanya Luke, dia tidak mengeluarkan nada yang ganjil dalam menyebut nama Cal dan ekspresinya juga tidak.

"Just met him but he forced me to leave him alone so yeah i left him," jelasku.

Luke tersenyum, "typical Calum," typical Calum? Apakah Calum biasa melakukan itu? Aku rasa tidak. "Cmon lets meet Ashtons girlfriend!"

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang