Part 35 - "Ugh cold and.. and.. other," -

432 20 0
                                    

VIOLIN'S POV:

Setelah ibuku dan Catlin pulang aku bisa tidur di kamarku. Aku memasang earphones ku di telingaku dan aku mendengarkan lagu sebelum aku tertidur. Aku memejamkan mata, berusaha untuk tertidur namun aku tidak bisa

"You dont have to wear a good clothes, you look pretty even when you wear my clothes," Luke tertawa masih melihatku yang juga tertawa. Aku melihat Luke sekarang blushing, setelah dia mengatakan itu.

"Really?" Aku masih tertawa dan entah kenapa aku tidak bisa berhenti.

"No im kidding," Ucap Luke. "You look like fucking idiot clown, Violin." Luke tertawa makin keras tapi aku malah berhenti tertawa karena kata-katanya begitu menyakitiku.Tapi aku lebih suka Luke ketika dia bersikap jujur seperti ini.

"Fuck Luke," Ucapku saat Luke masih tertawa keras. "I like you when you're honest."

"No Violin, i just lied to you," Luke berusaha meredakan tertawanya tapi aku lihat itu sangat susah. "i like you too." Kemudian Luke beranjak dari kolam renang tapi aku masih duduk. Tiba-tiba Luke mencium pipiku dengan cepat dan dia segera berjalan ke belakangku.

(Other flashback)

"Violin," Dia memanggilku. Aku meresponnya dengan melirikan mataku ke arahnya. "Do you wanna hear a joke?"

Aku melihat ke arah Luke yang ada di sampingku. Tanpa senyuman aku menganggukan kepalaku.

"You must respone me okay?" Aku menganguk dengan sedikit senyuman.

"Knock Knock!" Suara Luke sangat kecil dan aku hampir tidak bisa mendengarnya.

"Who's there?" aku merespon sambil tersenyum.

"Ken," dia tersenyum.

"Ken who?" Kataku sambil tertawa kecil. 'But wait who's Ken? Seriously. Is he the boy who in the barbie movie or?"

"Yes he is," Luke tertawa kecil tapi masih tetap menjaga suaranya agar tidak berisik menganggu Emily dan Calum yang sedang menonton filmnya.

"So i was.." Aku ingin berbicara tapi Luke memotongnya.

"Yes prtend that you were the barbie and i was Ken," Luke masih tertawa. Dia sedikit charming tapi dia juga terlihat lucu.

Rasa kesalku terhadap Luke seperti sudah lenyap dari diriku. Aku merasa terhibur karena Luke sekarang.

"Okay countinue," Aku ingin melanjutkan joke-Nya. Karena aku masih penasaran dengan apa yang akan Luke lakukan dengan Joke-Nya itu. "Ken who?"

Aku melihat senyuman dan tawa Luke pudar saat aku bilang untuk melanjutkan Joke-Nya. "Can (Ken) you forgive me?"

"What?" Ternyata akhir ini semua adalah sebuah permintaan maaf.

"Violin, aku meminta maaf atas apa yang sudah aku lakukan," Dia menatapku dengan tatapan yang sedih dan wajah yang menyesal.

(Other Flashback)

"Violin," Luke memanggilku dari sampingku.

Lalu aku melihat ke arah Luke, "Yeah?"

Tanpa aba-aba yang pasti, Luke segera mengambil pinggangku dengan cepat lalu dia menaruh ciuman di bibirku. Aku benar-benar tidak percaya Luke akan melakukan ini. Kemudian aku juga menyambut bibirnya dengan ciuman. Tangan Luke memegang pinggangku dan tanganku memegang lehernya yang lebih tinggi dariku. Luke menggerakan bibirnya secara perlahan dan dibibirku bisa merasakan kedinginan dari besi lip-ringnya, kemudian dia mempercepat gerak bibirnya. Leherku merasa pegal karena aku harus mendongak untuk menciumnya, jadi aku menaikan satu kakiku ke pinggangya Luke. Aku bisa merasakan Luke tersenyum di dalam ciumannya. Lalu dia menurunkan tangannya dari pinggangku ke bumku, untuk membantuku naik ke atasnya.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang