Part 47 - "I love you more," -

224 16 3
                                    

VIOLIN'S POV:

Luke mendekat ke arahku, aku meresponnya. Aku menutup mataku dan merasakan hangat dari napasnya. "I love you," bisik Luke kepadaku.

"I love you more," Jawabku dan Luke langsung mencium bibirku.

Ada gairah tersendiri saat kau mencium orang di malam hari dan di bawah cahaya yang sangat terbatas. AKu hampir tidak bisa melihat Luke di cahaya yang seperti ini. Agak sedikit kasar ciuman Luke saat ini yang mana membuatku malah turn on di malam-malam seperti ini. Aku menggerakan tanganku ke belakang punggung Luke. Luke mendorong tubuhku kembali ke kasur. Tubuhku terjatuh di kasur selama Luke masih menciumku. Lama-kelamaan ciumannya turun ke leherku.

"Youre not sleepy?" Tanyaku karena aku masih sangat mengantuk.

"No," ucap Luke di leherku.

"Its better we just cuddle than make out," kataku.

Luke lalu melepaskan ciumannya dan melihat ke arah mataku."youre right," Aku lalu segera bergeser dan memberi Luke tempat untuk dia tidur di sampingku. "Now, i think im sleepy af."

Luke tiduran di sampingku, dia mengambil HPnya yang ada di meja kecil sampingnya. Aku segera tiduran dengan meletakkan kepalaku di dadanya, Luke merangkulku dengan tangannya.

"You said that you were not sleepy right?" Tanyaku tersenyum.

"I think i am, im sleepy right now," Luke manyalahkan screen di HPnya dan otomatis aku bisa melihat diriku di lockscreennya Luke.

Aku kaget saat aku melihat itu diriku. "Luke.. Kenapa kau memasang fotoku sebagai lockscreen, omg no," Aku memukul perutnya dengan pelan dan aku tersenyum malu.

"Yeah," Dia tertawa. "So that i can see you everytime you're not beside me,"

"Luke.." Teriakku sambil tersenyum malu.

Ternyata walaupun aku sudah berbuat jahat dengan Luke, seperti aku sudah mendorongnya dia masih mencintaiku. Aku jadi merasa bersalah sudah pernah jahat padanya. Emosiku memang tidak bisa terkendali terkadang.

Luke membuka lockscreennya dan di situ ada password. Luke memencet 4 angka yaitu 1216. Aku sempat mikir dengan angka itu. Dan ulang tahunku tanggal 12 maret tapi maret bukan bulan 6 atau 1 atau bahkan 16. Tapi aku mikir lagi ternyata 16 itu adalah tanggal ulang tahun Luke.

"Thats my birth date and your birth date right?" Tanyaku pada Luke.

"Absolutely,"

Aku melihat wallpaper dari homescreennya yaitu gambar Luke dengan Michael, Calum dan Ashton. Sesungguhnya Luke mempunyai hati yang sangat mulia. Walaupun dari luar dia terlihat bad boy. Luke hanya ingin hidup dengan kemauannya, dan sesungguhnya apa yang dia inginkan adalah positif. Dia hanya ingin hidup sendiri dengan orang yang dia sayangi dan hidup dengan happiness. Tapi dia berteman dengan orang yang salah, yang menyebabkan dia seperti ini. Aku tidak bilang Calum, Ashton dan Michael adalah yang membuat dia seperti ini. Tapi mungkin orang lain yang ada di sekitar dia.

"You know what, i have so many secrets that i havent told you," Ucap Luke sambil menggeser homescreenya.

"Really? Tell me then,"

Luke membuka album foto di HPnya. Apakah dia akan memberikanku foto dari wajah Ibunya? Lalu jarinya menyentuh foto yang aku kenal. Aku melihatnya dengan teliti. Wait, itu aku saat umurku 7 tahun. Wtf? Bagaimana caranya dia dapet foto itu?

"Luke, bagaimana kau mendapatkan foto itu?" Tanyaku tersenyum malu.

"Well, saat aku ke rumah mu lalu kau sedang pergi aku segera foto ini, ini ada di kamarmu," Jelas Luke. "Maaf aku sedikit lancang."

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang