Part 50 -"It's been a long time i didnt feel your touch."-

275 11 4
                                    

VIOLIN'S POV:

Ciuman sambil tiduran seperti ini memang sedikit ribet untuk pihak cowoknya karena harus bergerak ke atas badan cewek untuk mencapai bibirnya. Tapi damn ini membuat orang lebih horny dibanding ciuman-ciuman yang lain. Luke menciumku dengan penuh gairah, dia memegang pinggangku dan juga leherku. Aku membalas dengan memegang kepalanya agar dia tidak berhenti menciumku.

Aku bisa merasakan kalau Luke sudah ada di atasku dan badanku sekarang sudah berada di tengah-tengah kedua kakinya. Fuck sekarang aku merasa horny, aku tidak pernah merasa sehorny ini sebelumnya. Aku bisa merasakan tangan Luke masuk ke dalam kaosku dan ciumannya bergerak turun ke daguku. Aku masih menutup mata untuk menikmati ini.

"Ahh fuck," Aku masih memegang leher Luke dan sekarang aku memegangnya lebih kencang.

"Is it good?" Tanya Luke. Aku membuka mataku sebentar dan melihat Luke dan lalu menutup mataku lagi.

"Yeah," jawabku. "It's been a long time i didnt feel your touch."

Luke lalu mencium leherku dan menghisapnya yang mana membuatku sangat sangat horny. "Aahhh," desahan keluar dari mukutku tanpa aku sengaja. Aku sudah merindukkan sentuhan Luke maksudku sentuhan intimnya. Aku lupa kapan aku terakhir seperti ini dengan Luke.

Aku melepaskan tanganku dari leher Luke dan mencengkram sprei Tempat tidur. Tapi Luke berdiri dan otomatis duduk di atasku. Aku membuka mataku.

"Why do you stop?" Tanyaku. Ofc aku benci ketika dia berhenti. Aku sedang menikmati setiap inch dari ciumannya.

"Bangun!" Suruh Luke. Luke mundur dan duduk di kakiku lalu aku bangun dan duduk di tempat tidur.

Luke kembali mendekat ke arahku dan tersenyum licik di depan wajahku. Dia membukakan bajuku dengan perlahan dan aku hanya tersenyum. Setelah membukakan bajuku dia lalu juga membuka bajunya dan melemparkan kedua baju kami keluar dari tempat tidur. Aku pertama melihat ke mata biru Luke dulu dan tersenyum sebelum dia kembali mencium leherku lagi.

Aku belum sepenuhnya shirtless karena aku masih memakai bra ku. Luke kemudian turun dan mencium perutku lalu aku kembali tiduran. Aku merasakan goosebump di tubuhku dan butterflies di perutku. Oh god i really miss him. "Ahh fuck," aku tidak bisa menahan desahanku, aku tahu di rumah ini bukan hanya kami berdua disini.

Luke kembali ke atas dan mencium bibirku lagi sedangkan tangannya memegang braku dan berusaha untuk mencopotnya. Tapi tiba-tiba aku mendengar suara pintu terbuka, "Luke are you..." Aku segera mendorong Luke ke belakang dan Luke menjauh dariku. Aku melihat ke arah pintu kamar yang terbuka dan itu Ashton. "Oh fuck, sorry," lalu Ashton kembali menutup pintunya.

Aku melihat ke arah Luke yang masih di tempat tidur, lalu dia keluar dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu untuk mengunci pitunya. "Jadi kau lupa mengunci pintu huh?" Tanyaku sambil tertawa.

"Yeah haha im so fucked up," dia berbalik melihat ke arahku setelah mengunci pintu.

"You havent fucked," canda ku. Luke menaruh kuncinya di atas meja kecil. Tbh aku suka melihat Luke memakai celana jeans dan dia topless😍😍

Dia membuka laci kecilnya dan dia mencari-cari sesuatu, "i wish i still have atleast one condom in it," ucapnya. Aku tidak membalas tapi aku tertawa. "Fuck i think i still have one where is it?" Dia masih berusaha mencari.

Aku masih menunggu di atas tempat tidur Luke. Aku mengambil bantal dan tidak sengaja menemukan condom di bawah bantalnya. Aku mengambilnya dan memberitahu Luke.

"Hey Luke!" Aku memanggilnya. Luke lalu melihat ke arahku. "I have one." Aku menunjukkan condom itu yang masih ada di dalam bungkus. Lalu Luke tersenyum. "If you want just take it!" Aku menggigitnya dan membiarkan Luke untuk mengambil itu.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang