12 - "I dont trust me either," -

558 26 0
                                    

VIOLIN'S POV

Selama tiga hari ini aku hanya dirumah bermain dengan Catlin. Aku tidak punya rencana kemana-mana selama liburan ini. Bermain dengan Catlin sudah seperti bermain dengan teman yang seru. Tapi terkadang Catlin juga ngeselin. Aku masih tidak mendengar kabar dari Luke.Apa yang terjadi padanya semenjak hari itu? Aku punya nomornya tapi aku tidak berani untuk mengirim pesan kepadanya atau menelfonnya. Kali saja saat aku sedang mengirim pesan kepadanya atau menelfonnya dia sedang bersama teman-temannya itu. Hari ini aku berniat untuk langsung mengunjungi rumahnya dan meminta maaf jika aku ada salah.

Aku memakai baju berwarna merah dan celana jeans. Aku segera pergi berpamintan kepada Ibuku dan langsung keluar dan menunggu bis. Aku tidak mungkin jalan untuk ke rumah Luke. Rumah Luke sama dengan 3 kalinya jarak dari sekolah ke rumahku dan itu cukup melelahkan jiak berjalan. Setelah bis datang, aku segera melangkah masuk ke dalam bis dan duduk di urutan ketiga dari belakang. Aku melihat ke luar jendela dan melihat kesekeliling kota. Kota ini memang Indah tapi terkadang kota ini menjadi seperti mimpi buruk ketika musim salju. Semuanya terlihat putih dan jarak pandang sangat pendek.

Tiba-tiba hujan turun mengguyur seisi kota ini. Aku tidak membawa payung dan tempat bis biasanya berhenti dekat rumah Luke jaraknya cukup jauh dari rumah Luke. Setelah sampai di terminal dekat rumah Luke aku segera berlari untuk bisa sampai di rumah Luke. Tubuhku terguyur hujan deras tapi aku tidak memperdulikan itu. Setelah sampai di rumah Luke aku mengetok pintunya. Aku sangat kedinginan sekarang, rambutku, bajuku dan celanaku basah semua. Aku tidak peduli seberapa jelek aku sekarang, yang paling penting adalah aku bisa masuk ke rumah Luke dan menghangatkan diri.

Luke membukakan pintu untukku dan aku bisa melihat matanya melebar dan menatapku dari bawah ke atas. Aku berdiam diri di depannya sambil melipat kedua tanganku sambil memegang tasku.

"What the hell are you doin here?" Kata Luke. Dengan tatapan yang seperti itu, aku yakin Luke tidak suka keberadaan aku disini.

"So you dont want me?" Aku bertanya pada Luke dan tidak ada jawaban darinya. "Okay so-" Jadi aku berbalik badan dan memutuskan untuk pulang lagi namun ditahan oleh Luke yang memegang tanganku.

"Wait no no no," Aku kembali melihat ke arah Luke. "I mean why dont we just go into my house."

Aku segera berjalan perlahan menuju ke dalam rumah Luke dengan tangan Luke yang masih memegang tanganku, kemudian aku merasakan tangannya berpindah ke belakang punggungku. Dia menuntunku masuk ke dalam rumahnya dan berhenti saat Luke harus menutup kembali pintunya. Aku melihatnya menutup pintu sambil tetap menyilangkan kedua tanganku di depan dadaku, menahanku untuk tidak menggigil. Setelah Luke menutup pintu dia kembali melihat ke arahku.

"You look so wet," Ucap Luke. Aku merasa sangat buruk kali ini karena aku benar-benar basah. "Follow me!" Luke berjalan melewatiku dan aku mengikutinya karena dia menyuruhku untuk mengikutinya. Dia menuju ke tangga lalu ke atas dan akhirnya ke kamarnya. Aku menunggunya di ambang pintu masuk kamarnya sementara dia membuka lemari seperti dia sedang mencari sesuatu. "Ganti bajumu!" Luke memberiku sebuah baju dan sebuah celana. Aku membuka lipatan baju itu dan itu adalah baju yang tidak berlengan, berwarna hitam dan bertuliskan 'I DONT TRUST ME EITHER' berwarna putih, dengan gambar jari yang menunjukkan angka 2 namun kedua jari itu di silang dan gambarnya terletak di tengah bajunya. Sehingga tulisan 'I DONT' yang ada di atas terpisah dengan 'TRUST ME EITHER' yang ada di bawahnya. Baju itu terlihat sangat besar tapi mau tidak mau aku harus memakainya karena bajuku basah. "Hanya itu baju yang tersisa, maksudku hanya baju yang tidak berlengan yang tersisa."

Luke pasti tahu aku tidak suka dengan bajunya, karena jika aku memakai baju yang tidak berlengan lalu itu sangat besar ditubuhku. Baju dalamku pasti kelihatan karena lobang untuk tangannya sangat besar untuk tanganku. Tapi aku memakai tank top jadi aku bisa memakai bajunya.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang