5 - "We'll never be friends, okay?" -

638 29 1
                                    


VIOLIN'S POV

Pada hari Minggu ada sedang bermain dengan Catlin di ruang TV. Aku mungkin akan menghabiskan hari mingguku bersama Catlin saja karena Mamaku dan Ayahku sedang pergi ke rumah sakit untuk menjenguk tanteku. Catlin tidak ikut karena Catlin takut dengan rumah sakit, jadi aku di rumah untuk menemaninya. Catlin menonton film favoritnya yaitu Frozen. Dia sangat suka dengan Elsa, dan setiap bagian Elsa bernyanyi 'Let It Go' Catlin mengikutinya bernyanyi walaupun liriknya salah. Dia masih 6 tahun.

Aku sesungguhnya sangat bosan dengan film ini, jadi aku hanga berbaring di sofa sambil melihat HP ku. Lalu ada pesan masuk dari Emily;

From: Emily

"Violin, aku bosan dirumah. Bisa aku datang kerumah mu sekarang?"

Jadi Emily ingin datang ke rumahku? Well ini pasti akan menyenangkan. Lalu aku jawab ya dan Emily segera membalas;

From: Emily

"Okay will be there around 1☺"

Ini memang sudah siang dan seharusnya aku sudah makan siang tapi aku belum karena Mama tidak ada di rumah jadi aku malas untuk memasak makanan sendiri. Saat aku sibuk memainkan HP ku, aku tidak mendengar suara Catlin lagi. Aku segera melihatnya. Ternyata dia sudah tidur di karpet yang melapisi lantai. Aku berusaha mengangkat Catlin ke kamarnya, walaupun aku cukup kesusahan. Catlin cukup berat, aku tidak yakin bisa mengangkatnya menuju ke kamarnya di lantai dua, jadi aku hanya membawanya ke kamar orang tuaku di lantai satu.

Saat aku membaringkan Catlin di tempat tidur aku mendengar suara ketokan di pintu masuk. Aku rasa itu Emily, aku segera keluar dari kamar dan menutup perlahan pintunya. Aku segera menuju ke pintu masuk dan membukakan pintu untuk Emily.

"Hi Em!" Aku memeluknya saat aku membukakan pintunya.

"Hi!" Aku melepaskan pelukannya dan segera mempersilahkan Emily masuk.

Aku dan Emily duduk dimana aku duduk tadi. Hari ini mungkin aku tidak akan sendurian, dan aku rela Mamaku dan Ayahku pergi sampai nanti malam.

"Kau mau minum?" Aku menawarkannya minum ketika kami sudah duduk.

"Um, Makasih tapi aku-" Aku memotong omongannya dan segera pergi ke dapur untuk mengambil minum.

"Baiklah."

Di dapur aku tidak menyimpan banyak minuman, hanya ada air putih dan sekantong teh. Saat aku membuka kulkas masih ada beberapa minuman bersoda, tapi aku tahu kalau Emily tidak bisa minum minuman yabg bersoda. Dia alergi. Jadi aku hanya menyajikan air putih dingin saja untuknya, aku merasa jadi tidak enak.

Aku membawa dua gelas air putih dingin untukku dan untuk Emily. Aku menaruhnya di meja kecil samping sofa, dan segera duduk di sofa bersama Emily.

"Kau tidak latihan dengan Luke?" Kata Emily tiba-tiba. Aku nggak ngerti kenapa tiba-tiba Emily bertanya seperti itu kepadaku.

"Apa? Kau bercanda? Ini hari Minggu, hari dimana aku harus bebas," Kataku sambil tertawa kecil. Aku tidak melihat senyuman nampak dari bibirnya Emily walaupun maksud tertawaku tadi adalah untuk mengajaknya tersenyum. Ada yang aneh. "Memangnya kenapa Em?"

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang