Part 25 - "She.. she is.. she is die!" -

454 20 1
                                    

VIOLIN'S POV:

Setelah sampai di rumah. Aku segera membuka pagar rumahku dan berlari masuk ke dalamnya. Membuka pintu rumahku dan segera masuk ke dalam. Seperti biasa, ada Ibuku di sana yangs sedang menonotn TV sendirian.

"Hallo, hun!" Ibuku mengetahui kalau aku datang. Sebenarnya aku tidak ingin, aku tidak mau menanyakan aku tentang Luke.

"Hi Mum!" Ibuku berbalik arah dan melihat ke arahku yang sedang membuka sepatu di dekat pintu masuk.

"Um.. can i talk to you?" Ugh aku yakin ibuku pasti akan menanyakan yang tidak-tidak. Aku harus cepat menemukan alasan.

"Uh.. i think i have-" Ibuku memotong pembicaraanku dengan cepat.

"Just a minute,"

"Okay,"

Setelah aku membuka sepatu, aku segera pergi ke sofa dimana Ibuku duduk. Aku duduk di sampingnya. Aku benar-benar nervous sekarang. Aku tidak akan memberitahu yang sebenarnya kepada Ibuku. Apalagi tadi aku hampir nge-sex dengan Luke, tapi untungnya dan sayangnya dia kehabisan kondom. Wait.. kehabisan?

"Jadi bagaimana latihannya?" Ibuku memulai pembicaraan.

"Uh.. Fun," Aku tersenyum berusaha menutupi semua kebohonganku.

"Kau yakin, kau hanya teman dengan Luke?" Tanya Ibuku dengan wajah liciknya.

"Ya, aku yakin," Kataku dengan teguh.

"Benarkah?" ibuku masih tetap tersenyum licik malah sekarang tambah licik.

"Ofcourse mum," aku tertawa untuk meyakinkannya.

Setelah itu ibuku mengizinkan aku pergi ke kamarku. Akhirnya Ibuku tidak se kepo yang aku kira. Aku meletakkan barang-barangku di lantai dan segera membaringkan tubuhku ke atas tempat tidur. Aku memikirkan soal aku dan Luke. Aku tahu aku dan Luke saling mencintai tapi aku meraskan aku dan Luke tidak cocok. Maksudku, hubungan kami sangat susah untuk di jalani apalagi ada Angelina.

Entah apa yang membuatku sangat ingin 'had a sex' with Luke saat itu. Aku benar-benar tidak memikirkan kedepannya. Jika saja Luke tidak kehabisan kondomnya, aku pasti akan pulang malam dan Ibuku akan menanya-nanyaiku. Tapi apakah tadi Luke bilang dia tidak punya kondom? Apakah berarti kalau Luke sudah pernah nge-sex dengan wanita sebelumnya? Jadi dia bukan virgin? It's kinda weird.

---------------------------------------------------------------

Pada malam harinya aku bangun karena aku mendengar suara Ibuku yang memanggil-manggil namaku berkali-kali. Jujur, ini sangat menggangguku. Aku membuka mataku dan aku melihat Ibuku yang panik sambil mengguncang-guncang tubuhku.

"Violin, wake up!" Ibuku masih mengguncang-guuncang tubuhku.

Aku bangun dengan setengah sadar. "What's going on?" Aku mengucek mataku.

"Emily sedang kritis di rumah sakit," kata Ibuku dengan panik.

Mataku langsung membuka dan melihat ke arah mata Ibuku. Aku tidak percaya dengan apa yang ibuku katakan."what?"

"Iya, sayang aku tahu kau pasti tidak percaya. Jadi, ayo sekarang kita ke rumah sakit!" Ajak Ibuku.

Aku tidak mau beranjak dari tempat tidurku sebelum ibuku berbiara dengan serius kepadaku. "Mum, it must be just a dream, right?"

"Cmon, we must go to the hospital before we late!" Ibuku menarik tanganku ke luartempt tidurku dan keluar kamarku. Lalu kami turun ke bawah dan keluar dari pintu rumah dan masuk ke dalam mobil.

Aku masih menggunakan piama tidurku dan Ibuku sudah bergnti baju dengan baju yang lebih rapih. Ibuku mengendarai mobilnya. Aku benar-benar tidak mengerti dengan semua ini. Emily masih belum memberitahuku dengan jelas kondisinya. Terakhir aku mendengar kondisinya lewat Ibunya. Dan ibunya bilang bahwa aku tidak usah khawatir dengan kondisinya karena itu hanya demam biasa. Lalu Luke juga belum mengabariku kalau Emily sedang kritis di rumah sakit. Ini aneh sekali. Juga kenapa Catlin tidak ikut bersama kami? Ini benar-benar tidak masuk akal.

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang