14 - "Shit!" -

486 20 0
                                    

LUKE'S POV 

Kenapa Calum harus ke rumhaku pada saat yang tidak tepat. Aku bilang melalu pesan singkat kalau dia kerumahku pada jam 12 tapi dia malah datang lebih awal. Aku menyuruh Calum datang ke sini untuk mengajaknya hang out bareng aku dan Violin. Mungkin Violin juga bisa mengajak Emily untuk ikut bersama kami. Aku, Violin dan Calum duduk di sofa di ruang tamu. Violin duduk di sampingku dan Calum duduk di sofa yang hanya cukup untuk satu orang. 

Violin sepertinya masih merasa sedikit takut dengan Calum, karena dulu Calumlah yang selalu membullynya. Violin terdiam saat aku dan Calum mengobrol, dia seperti di cuekkin dan dia tidak mau bergabung bersama aku dan Calum. 

"Jadi Violin, kau mau, kan?" Tanyaku setelah aku dan Calum berbicara tentang hang out.

"Jika aku bisa mengajak Emily, aku akan ikut," Jawab Violin. Sudah kuduga dia akan mengajak Emily. 

Aku boleh-boleh saja jika Violin mengajak Emily, tapi enathlah dengan Calum. Aku melihat ke arah Calum untuk menantikan jawaban darin

"Well, that's a great idea!" Calum tersenyum.

Calum pernah sekali bilang ke aku that he has crush on Emily, tapi dia tidak mau mengakuinya ke Emily karena dia tahu betapa bencinya Emily pada dirinya. Jadi dia terlihat senang saat Violin mengajak Emily untuk ikut bersama kami.

"Can we going now?" Ajakku.

"Wait, i need to tell Emily and i should change my clothes," Violin lalu segera berdiri dari sofa lalu dia menuju ke arah dapur untuk mengambil HPnya sebelum dia ke atas menuju kamarku untuk berganti baju.

Aku dan Calum terdiam sebentar saat Violin sudah pergi. Lalu kami membicarakan tentang Violin saat dia tidak ada disini. Aku mengaku pada Calum kalau Violin sangat baik dan aku sangat menyesal sudah membullynya. Kenapa Mikey dan Ash masih membencinya? Kalau Anna dan Angelina mungkin mereka iri dengan Violin, mungkin karena Violin pintar dan lebih cantik darinya. Tapi aku juga sedikit membenci Violin karena dia melarangku untuk kembali merokok. Selama 3 hari ini, aku belum merokok karena dia selalu ada disisiku. 

Tidak lama kemudain Violin kembali dengan menggunakan pakaian yang basa kemarin, tapi aku rasa pakaian itu sudah kering sekarang, dia terlihat lebih cantik karena dia tidak memakai baju yang kebesaran di tubuhnya. Tanpa basa-basi kami segera berangkat. Aku berjalan menuju ke mobilku, Calum tidak membawa mobil ke rumahku karena di tahu aku akan megajaknya hang out dengan mobilku.  Calum duduk di sampingku yang seharusnya Violin duduki dan Violin malah duduk di jok belakang.

Kami segera ke rumah Emily untuk menjemputnya. Setelah sampai di depan pagar rumah Emily, aku hampir turun tapi Violin menghentikanku dan membiarkan aku dan Calum untuk tetap berada di mobil. Aku bisa melihat di kaca mobil Violin mengetuk pintu rumah Emily dan seoarang perempuan tua membukakan pintu. Aku yakin itu bukan Emily, aku rasa itu Ibunya atau nenenknya. Kemudian wanita tua itu hilang ke dalam lalu muncul Emily. Violin mengajak Emily yang sudah rapih ke mobilku. Akupun segera bersiap untuk jalan.

VIOLIN'S POV

Aku dan Emily duduk di belakang. Tidak lama Luke menjalankan mobilnya. Aku tidak tahu ingin membawa kami kemana, aku hanya ikut dengan Luke agar Luke tidak marah.

"How's your day Emily?" Tanya Calum pada Emily dari jok depan.

"it's great Cal!" Jawab Emily dengan ada yang riang gembira.

Kenapa Calum hanya menanyakan kabar Emily? Kenapa dia tidak menanyakan tentang kabarku? Dari situ Emily terus mengobrol dengan Calum. Aku hanya terdiam memandang ke luar jendela.

"This is so boring Violin, isnt it?" Ucap Luke dari jok depan sambil menyupir.

"Yeah," Jawabku. "Kemana kau akan pergi, Luke?"

Everything I Didn't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang