Part 51 - "Oh Violin, i miss you so much!" -

188 9 1
                                    

Saat samapi di Bandara di Canada sekitar jam 4 sore aku segera mencari tanteku yang katanya mejemputku di bandara. Lalu aku melihat dia sedang menungguku di dekat elevator. Aku segera menghampirinya lalu aku segera memeluknya dengan erat.

"Tante Joane, its been so long since the last day i met you oh my god!"

"Oh Violin, i miss you so much!" Jawabnya.

Sudah sekitar 8 tahun aku tidak bertemunya dan sekarang aku akan tinggal bersamanya. Dia adalah tante terbaikku sepanjang masa. Dia adalah curahan hatiku saat aku mempunyai masalah.

"Wheres uncle Ben?" Aku menanyakan suaminya yang juga tinggal bersamanya. Uncle Ben juga sangat baik denganku hampir seperti Ayahku.

"He's at his work honey,"

"Mum, ive been looking for you," seorang cewek yang sepertinya seumuranku datang menghampiri tante Joan. Dia mempunyai rambut hitam, badan tinggi setinggiku dan berpakaian yang modis dengan kaos hitam berbalut jaket jeans dan celana jeans also make up on point👌

"Oh this is Ruth, aku tahu kau sudah mengenalnya Violin," sebenarnya aku belum mengenal Ruth tapi aku tahu dia adalah anak dari Tante Joane. Pada saat terakhir bertemu tante Joane datang ke Inggris dan menceritakan kalau dia mengadopsi anak yang di kasih nama Ruth. Tapi aku sama sekali belum pernah ketemu Ruth.

"Hey Ruth," aku tetsenyum kepadanya.

"Hey!" Dia tersenyum sebentar ke arahku. Well, agak ngocol emang.

"Ruth shes going to stay with us for couple months," Tante Joane merangkulnya dan Ruth terlihat tidak suka.

"Mum, dont!" Dia berusaha melepaskan rangkulan ibunya. Aku harap aku bisa mempunyai Ibu seperti tante Joane.

Aku melihat ke arah tante Joane dan tersenyum. Tante Joane juga tersenyum kepadaku. "Okay lets go to our car." Ajak tante Joane.

Lalu kami berjalan ke arah parkiran mobil. Aku memasukkan barang-barang dan koper-koperku ke dalam bagasi mobil. Lalu aku duduk di jok belakang.

Aku merasa Ruth tidak suka dengan kedatanganku atau karena dia belum terlalu kenal aku. Aku harap dia akan akur denganku karena aku akan satu sekolah dengannya. Seorang seperti Ruth harus banyak aku ajak bicara.

Sudah lama aku tidak ke Canada, suasana tidak seperti di Inggris. Suhunya lebih dingin karena banyak pepohonan. Ya ampun hari ini benar-benar dingin maka dari itulah aku memakai jaket berbuluku. Sekitar 12℃ dan sekarang jam 6 sore. Well hampir sama sebenernya seperti di Inggris.

Perjalanan ke rumah tante Joane menghabiskan sekitar 1 jam 30 menit jadi kami sampai jam 7.30pm. Setelah sampai aku dan di bantu oleh tante Joane membantu mengeluarkan barang-barangku dari bagasi mobil dan Ruth, dia malah langsung lari ke dalam rumah. Aku membawa satu koperku dan tas-tasku masuk ke dalam rumah dan tante Joane membawa satu koperku lagi.

Saat aku masuk ke dalam rumah, aku melihat anak kecil sedang bersama perempuan seumuran tante Joane sedang makan sambil menoton TV.

"Yeah thats Philip Nicolins, my youngest son," ucap tante Joane sambil menaruh koperku.

"Really? You you-" aku berusaha menanyakan apakah Philip ini benar anakanya tante Joane tanpa mengadopsi.

"I adopted him," jawabnya sebelum sempat aku menanyakan dengan jelas.

Aku sebenarnya sudah tau, tante Joane tidak bisa mempunyai anak karena penyakit di rahimnya. Jadi dia mengadopsi anak. Dan perempuan yang sedang bermain dengan Philip adalah baby sisternya.

Aku segera berlari ke arah Philip. "Awhh hiii Philip!" Aku mengelus pipinya yang chubby itu. Saat aku menggendongnya aku jadi ingat dengan adikku Catlin. Sekarang aku tidak tahu dimana dia, tapi aku yakin dia aman selama bersama Ayahku. "Oh my god you're so cute!"

Everything I Didn't SayWhere stories live. Discover now