Terimakasih untuk semua nya, gue yakin lo pasti bahagia tanpa gue Caa. Dan itu adalah kalimat terbohong yang pernah gue ucapin Caa
—Naraya Adelard
______________________________________
"Baiklah sekarang sudah masuk ke acara puncak kita malam ini. Ah Bapak jadi terharu, Bapak masih betah ada disini" curhat Pak Gunawan membuat murid lainnya setuju, karena memang acara camping ini hanya di laksanakan pada saat kelas sebelas saja. Berbeda dengan kelas sepuluh yang tentunya ada permata, acara itu biasanya di laksanakan di lingkungan Sekolah
"Di perpanjang aja Pak!" teriak Somad
"Iya Pak, bener masih betah nih ga ngafalin rumus matematika"
"Apalagi fisika" lanjut Evie
"Ingin nya sih begitu, tetapi kan ini acara Sekolah ya, pihak Sekolah hanya memberikan waktu dua malam saja untuk acara ini. Maka dari itu kita semua harus membuat kesan yang sangat indah malam ini, bagaimana semua. Setuju?!"
SETUJUUUUUUU!
"Nah saya suka semangat kalian seperti ini. Jadi untuk mempersingkat waktu, lebih baik kita mulai acara nya yaaa?!"
IYA PAK!
"Kalau begitu siapa dulu yang akan menampilkan bakat nya?"
Semua nya diam, saling pandang bahkan berbisik-bisik. Mereka pun bingung akan menampilkan bakat apa
"Lah, ko malah diem? ayo siapa yang mau kedepan duluan?"
"NARA PAK NARA!" tunjuk Reno membuat senyuman terbit di bibir siswi perempuan, Reno kadang suka bener emang!
"Nara terus yang pertama, yang lain dong" teriak Pak Hendra tanpa menggunakan toa
"Yaudah kalo gitu yang cewek nya aja Pak!" sambung Agus menatap jahil ke arah Desya yang sedang tertawa dengan Hida dan Arumi
"Siapa maksud kamu Gus?"
"DESYA PAK DESYAA"
Sadar nama nya di sebut, Desya menatap ke arah Agus bingung, ia tak ingin memulai duluan toh ia juga tidak tahu akan menyanyikan lagu apa
"SETUJU TUH PAK! DESYA MAU NYANYI KATANYA BUAT ATLAS!" teriak Gattan membuat Desya memelototkan mata nya, awas lo Tan!
"Engga Pak, saya juga ga tau mau ngapain"
"Ayo Desya maju, masa Nara terus yang pertama maju. Sekarang giliran kamu dong"
"Aduh Pak, beneran deh saya ga tau mau tampil apa kalo Nara mah dingin-dingin juga gaada malu nya" sadar ada yang salah dengan ucapannya, Desya langsung menutup mulut nya
CIEEEEEEEEEE
Ia yakin pipi nya sudah merah, apalagi saat disoraki seperti itu. Nara? ia malah tertawa dengan tingkah lucu sahabat nya itu.
"Lancar banget dia ngomong" ujar Agus sambil menepuk pundak Nara yang sedang menatap ke arah Desya
"Ayo kesini saja dulu"
Dengan hembusan nafas kasar Desya berdiri dan mengampiri Pak Gunawan
"Nah, gimana kalian mau dengar Desya bernyanyi?"
MAU PAK, SEKALIAN RIKUIS
"Yasudah, mau rekuis apa?"
"LOVE STORY PAK COVER PAK"
"SETUJU TUH PAK"
"DUET HARUS NYA"
"SAMA NARA KALO BOLEH"
Desya berharap semua itu tidak terjadi, ia tak ingin duet bersama laki-laki itu sekarang
"Pak, duet sama cewek aja deh baru saya mau" ujar Desya
"Yasudah, mau di temani siapa Desya?"
Desya tersenyum jahil ke arah Hida, gadis itu menyatukan tangannya seperti sedang memohon untuk tidak memanggilnya
"Dea Pak"
Akhirnya Hida bernafas lega, bukan ia yang Desya panggil. Huftthhhhh
Dea menunjuk dirinya sendiri, kemudian di angguki oleh Desya yang kini sedang tersenyum
"DEA DEA"
"GO GO GO"
"GO DEA GO DEA GO"
"DEA GO GO GO" teriak Reno tak tahu malu
"Berisik ogeb! si Dea ga mau di semangatin elo!"
"Gitu amat Nar, bilang aja kesel si Desya malah milih temen duet cewek daripada lo hahaha"
Jago nebak juga si Reno kalau Nara sedang sedikit kecewa karena tadinya ia berfikir akan berduet dengan Desya malam ini
"Jadi kalian berdua mau tampil lagu apa?"
"Love Story sesuai permintaan Pak" jawab Desya—-"Lo hafal kan De?"
Dea mengangguk mantap—-"Gue ga bisa gitar Sya"
Desya menatap Pak Gunawan—-"Pak, yang mau gitarin nya siapa?"
Pak Gunawan terlihat berfikir, ia mengingat siapa yang membawa gitar, ia sempat melihat ada yang membawa gitar dan orang itu adalah
"NARAYA" panggil Pak Gunawan, Nara mendongak ke arah Pak Gunawan dengan mengangkat kedua alis nya—ah ia sudah faham, ia berdiri sambil menenteng gitar nya dengan wajah berbinar, Vano menggelengkan kepala nya—-bocah gengsi dasar
"AAAAAAAAAA NARAAAAAAA!"
"OMG MALEM-MALEM GELAP GINI LIAT NARA JADI KEK PAKE LAMPU TIDUR AVV" teriak Mona, Evie langsung menyenggol siku nya—-ya seperti nya Evie mempunyai kekesalan tersendiri kepada Nara
"Kamu peka sekali Nara" ujar Pak Gunawan menepuk pundak Nara—-"Yasudah, nih duduk Nar biar para cewe nyanyi" Nara mengangguk dan segera mengambil kursi kecil milik Pak Gunawan, setelah Pak Gunawan pergi Nara memberi kode ke arah Desya seperti bertanya—-Lagu apa?
"Love Story, Cover"
Nara mengangguk, ia kembali memberi kode bahwa Desya dan Dea bisa bernyanyi sekarang.
Nara mulai memetik gitar nya, alunan merdu sekaligus mengangumkan itu membuat semua nya heboh, apalagi cewek-cewek yang mendramatisir keadaan.
Love Story - Taylor Swift Cover By Eltasya Natasha
[Dea]
We were both young when I first saw you
I close my eyes and the flashback starts
I'm standin' there
Reno menepuk pundak Somad berkali-kali sambil menunjuk Dea yang sedang bernyanyi di depan "PARAHHHHHHHH ADEM BANGET!"
On a balcony in summer air
"GUE MAKIN SAYANG TU CEWEK!" lanjutnya
See the lights, see the party, the ball gowns
See you make your way through the crowd
And say, "Hello"
"Desya bisa nyanyi?" tanya Yudia dari kelas XI-IPS 2 yang dulu pernah nembak Nara saat MOS, ada yang masih ingat?
Little did I know
Dea memejamkan mata nya, menghayati setiap bait lagu yang sedang ia dan Desya nyanyikan
[Desya]
That you were Romeo, you were throwin' pebbles
Yudia terdiam, ia baru tahu jika suara Desya se bagus ini!
Nara, Rasya, dan Atlas langsung menatap ke arah Desya saat gadis itu bernyanyi sangat menghayati. Ah, mereka bertiga terpana dengan sosok jelita ini!
And my daddy said, "Stay away from Juliet"
And I was cryin' on the staircase
Beggin' you, "Please don't go, " and I said
[Dea]
Romeo, take me somewhere we can be alone
I'll be waiting, all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story, baby, just say, "Yes"
"GUE LAMAR DAH" teriak Devan salah satu murid di kelas Reno, dengan sigap Reno melempar Devan memakai sandal capit Somad—-"Reno! gobs lu! itu sandal gue!" kesal Somad
"Ambil sana" suruh nya enteng
[Desya]
So I sneak out to the garden to see you
We keep quiet, 'cause we're dead if they knew
So close your eyes
Nara tersenyum, ia benar-benar merindukan gadis ini. Suara nya, tertawa nya, manja nya, semua nya Nara rindukan!
Escape this town for a little while, oh oh
[Dea]
'Cause you were Romeo, I was a scarlet letter
And my daddy said, "Stay away from Juliet"
But you were everything to me
I was beggin' you, "Please don't go, " and I said
"DEAAAAAAAAA!!!"
"DESYAAAAAAA!"
Teriak Airin, Hida, Arumi juga Agus
[Desya]
Romeo, take me somewhere we can be alone
I'll be waiting, all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story, baby, just say, "Yes"
Jangan lupakan bagaimana ekspresi Bambank, karena Bambank sekarang menampakan wajah cengo nya, tidak berubah meski berkali-kali Vano mengusili nya
[Dea]
Romeo, save me, they're tryna tell me how to feel
[Desya]
This love is difficult, but it's real
[Dea]
Don't be afraid, we'll make it out of this mess
[Desya, Dea]
It's a love story, baby, just say, "Yes"
Oh, oh
Riuh suara pujian dari murid lain, dominan laki-laki. Karena tak sedikit dari mereka yang mengenal Desya, terlebih gadis satu itu selalu mengundang perhatian dari banyak siswa
I got tired of waiting
Wonderin' if you were ever comin' around
[Dea]
My faith in you was fading
[Desya,Dea]
When I met you on the outskirts of town, and I said
[Desya]
Romeo, save me, I've been feeling so alone
I keep waiting for you, but you never come
Is this in my head? I don't know what to think
He knelt to the ground and pulled out a ring
And said,
"PARAH SUARA KALIAN GUE BINGUNG HARUS PILIH MANA!" teriak Gattan membuat Airin mendengus sebal
Rasya tersenyum sambil menggelengkan kepala nya, di dekatnya ada Arsen yang ikut terhanyut dalam penampilan Desya—-inget Hida woee!
[Dea]
"Marry me, Juliet
You'll never have to be alone
I love you and that's all I really know
[Desya]
I talked to your dad, go pick out a white dress
It's a love story, baby, just say, "Yes"
"Si Nara senyum-senyum liat" tunjuk Agus dan di angguki Hida—-"Daritadi kali, si bocah gengsi emang!"
[Desya,Dea]
Oh, oh, oh
Oh, oh, oh, oh
'Cause we were both young when I first saw you
"WOAHHHHHHHHHH"
Riuh tepuk tangan menggelegar, penampilan mereka berdua di tambah Nara juga yang memainkan gitar, membuat semua nya kagum. Desya dan Nara bisa konsisten, mereka tidak melibatkan masalah mereka dalam hal lain. Memang patut di acungi jempol kekompakan kedua nya!
Mereka bertiga mendapat apresiasi dari para guru-guru karena baru pembukaan saja sudah seheboh ini.
Mereka bertiga kembali ketempatnya masing-masing, sekarang giliran yang lainnya untuk bernyanyi. Dan ternyata Arsen sang KETOS pun maju kedepan
"Hid cowok lo!" ujar Arumi, mereka sudah tahu bagaimana bisa Arsen dan Hida come back. Berawal dari latihan drama dan Hida tidak ada yang jemput, karena hari sudah malam ia memutuskan untuk memesan ojol, namun tiba-tiba Arsen berhenti di depannya dan mengajak Hida untuk pulang bersama, awalnya Hida menolak tetapi dengan sabar nya Arsen membujuk Hida alhasil mereka pulang bersama, dan pada saat selesai acara HUT Sekolah, Arsen mengantar Hida pulang, dan disitulah Arsen mengajak Hida balikan dan dengan senang hati Hida kembali menerima Arsen. Karena katanya, mereka berdua masih saling sayang, terlihat dari Hida yang selalu memperhatikan Arsen diam-diam dan Arsen yang selalu caper kepada Hida, memang kombinasi bucin yang kental!
"Cih nyanyi apaan dia? malu-malu in gue, gue gibeg tu anak!"
"Jangan gitu woee, putus lagi tau rasa!"
"Ih Airin ngomong nya jahat, Gattan ga suka" sambar Gattan
"Cihh, sana jauh-jauh lo! gatel gue deket sama lo!"
"Iya sayang, i more" jawab Gattan tersenyum jahil
"Wah wah wah, mau bernyanyi apa Arsen ketua OSIS kita ini?" tanya Pak Gunawan
"Next To You Pak"
"Wah, baik-baik silahkan Arsen"
Arsen tersenyum—-banyak juga siswi yang senang, siapa yang tidak tahu Nara, Atlas, Arsen, dan Rasya? mereka berempat bisa di bilang The Most Wanted boy SMA Nusa Indah
Tiba-tiba Bambank, Raffi, Somad, Agus, Vano, dan Reno maju, masing-masing ada yang membawa ember, aqua botol berisi kerikil kecil, juga kursi kayu kecil namun bisa mengeluar kan bunyi. Pak Gunawan sudah mengerti, bukan murid nya bila tidak bobrok
"Yasudah, kalian pengiring nya"
"Jangan malu maluin ketua nya!" teriak Pak Hendra
"Siap Pak Gun dan Pak Brou, kami akan tampil"
Pak Gunawan mengangguk kemudian duduk untuk menyaksikan penampilan mereka.
Next To You - Chris Brown ft Justin Bieber
Bambank mulai memukul mukul ember yang ia ambil dari tenda Raina, disusul Raffi dan Vano masing-masing menepuk aqua berisi kerikil kecil itu, Somad yang memukul kursi, Agus dan Reno yang menepuk tangannya sedangkan Arsen ia memainkan gitar sambil bernyanyi—-membuat guru-guru geleng-geleng kepala dengan penampilan kreatif dari mereka
"Geng saya itu Bu" tunjuk Pak Hendra ke arah mereka, sedangkan Bu Nina hanya menganggukan kepala nya—-semenjak Pak Hendra bergabung bersama mereka, dan menjadi Ketua Coganpepi, Pak Hendra menjadi lebih gaul dari sebelumnya
[Arsen]
You've got that smile
That only heaven can make
I pray to God everyday
That you keep that smile
Arsen menatap ke arah Hida—-gadis nya yang kini juga tengah menatap nya
"Nasib duduk deket yang balikan mah gini" cibir Arumi
Yeah,
you are my dream
Arsen tersenyum tipis ke arah Hida, ah! mengapa ia bisa jatuh cinta kepada gadis galak itu?!
[Raffi, Vano]
you are my dream
"WIDIH BAGUS JUGA SUARA LO!" teriak Gattan
[Arsen]
There's not a thing I won't do
I'll give my life up for you
'Cause you are my dream
"Ga malu maluin kan?" tanya Arumi menggoda Hida yang malah fokus dengan penampilan Arsen
[Arsen, Raffi, Vano]
And baby, everything that I have is yours
You will never go cold or hungry
I'll be there when you're insecure
Let you know that you're always lovely
Girl,
Semua nya di buat kagum oleh penampilan mereka, tak menyangka jika mereka bisa bernyanyi sebagus ini dengan suara yang bisa di bilang sedikit pas-pas san itu—-sedari sore, mereka menghafal lagu nya, dan ini memang dadakan
[Arsen]
'cause you are
The only thing that I got right now
One day when the sky is falling
I'll be standing right next to you
Right next to you
Nothing will ever come between us
'Cause I'll be standing right next to you
Right next to you
If you had my child
You would make my life complete
Just to have your eyes on a little me
[Raffi, Vano]
That'd be mine forever
[Bambank, Agus, Raffi, Somad, Vano, Reno]
And baby, everything that I have is yours
You will never go cold or hungry
I'll be there when you're insecure
Se bobrok-bobrok nya mereka, ternyata malam ini mereka menampilkan bakat tersembunyi yang mereka miliki. SUNGGUH WOW!
Let you know that you're always lovely
Girl,
'cause you are
[Arsen, Bambank, Agus, Raffi, Somad, Vano, Reno]
The only thing that I got right now
One day when the sky is falling
I'll be standing right next to you
Right next to you
Nothing will ever come between us
I'll be standing right next to you
Right next to you
[Arsen]
We're made for one another
Hida menangkup kedua pipi nya dengan kedua tangannya, menatap Arsen sambil tesenyum, membuat Airin dan Arumi saling pandang
[Bambank, Agus, Somad, Raffi, Vano, Reno]
(one another)
Reno tersenyum ke arah Dea, bukan senyum manis tetapi senyum jahil, gadis itu memberi kepalan tangan ke arah Reno, membuat Reno semakin gemas dengan Dea gebetannya yang ke—3012
[Arsen]
Me and you
"AAAAAAA ITU ARSEN KENAPA MALAH SENYUM KE GUE, KAN GUE BAPER!" ujar Hida—-seolah-olah lagu ini ditujukan untuk nya
[Bambank, Agus, Somad, Raffi, Vano, Reno]
(and you, and you, and you)
[Arsen]
And I have no fear
I know we'll make it through
[Raffi]
One day when the sky is falling
I'll be standing right next to you
"Tapi sumpah ya, si Raffi bagus juga suara nya" ujar Rasya
"Jarang-jarang loh dia nyanyi" lanjut nya dan diangguki oleh Desya yang merasa setuju dengan ucapan Rasya berusan
[Vano]
Oh oh oh oh
"Kata nya si Vano kaga bisa nyanyi Nar?"
"Bacot doang si Vano!"
"Kalo bareng aja kali bagus nya hahaha"
[Arsen, Raffi, Vano]
One day when the sky is falling
[Bambank, Reno, Agus, Somad]
(when the sky is falling, falling)
[Arsen, Raffi, Vano]
I'll be standing right next to you
[Bambank, Reno, Agus, Somad]
(right next to you)
[Arsen, Raffi, Vano]
Right next to you
[Bambank, Reno, Agus, Somad]
(right next to you)
[Arsen, Raffi, Vano]
Nothing will ever come between us
[Bambank, Reno, Agus, Somad]
(nothing will ever)
[Arsen, Raffi, Vano]
I'll be standing right next to you
Right next to you
[Bambank, Reno, Agus, Somad]
(right next to you)
[Arsen, Raffi]
Oh nah nah
[Vano]
Oh yeah
[Bambank, Reno]
Stand by my side, side, side
[Arsen, Raffi]
When the sky falls down
[Vano]
I'll be there, I'll be there
[Arsen]
You've got that smile
That only heaven can make
[Raffi]
I pray to God everyday
[Raffi, Vano]
To keep you forever
[Arsen]
Ooh
LUAR BIASA! penampilan mereka membuat semua nya terkejut dan kagum, sekaligus menghibur. Banyak yang bertepuk tangan, Pak Gunawan, Pak Hendra dan guru-guru lain yang ikut pun sama hal nya dibuat kagum. Murid-murid mereka memang susah untuk di tebak!
Bersambung