(after) Married You ❌ KJD βœ…

By sariwulan04

134K 5.7K 1.1K

COMPLETED βœ… SEQUEL of Married You (KJD) Mature Content πŸ”žπŸ”ž Disarankan membaca Married You dulu ya πŸ˜‰πŸ˜‰ More

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
πŸ’”πŸ’”πŸ’”
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Two
Forty Three
πŸ™πŸ™πŸ™
Forty Four
Forty Five
Forty Six
Forty Eight
Forty Nine
Fifty (END)
RINDU
Hai hai πŸ‘‹πŸ»

Forty Seven

2K 127 26
By sariwulan04

Suasana di dalam mobil membuat gue makin curiga sama mereka bertiga. Gue duduk di bangku belakang ditemani Mas Dae, Bang Suho menyetir dan di sebelahnya ada Kak Dyo. Baekhyun dan Pak Sehun ada di mobil yang satu lagi.

Sedari tadi mereka bertiga terus-menerus terkekeh sambil sesekali melirik ke arah gue. Jelas gue uring-uringan, tapi hal itu membuat mereka makin keras tertawa.

"Lho, kok pulang? Gue mau ketemu Kimi!" seru gue saat menyadari kalau mobil mengarah ke rumah.

"Tar Kimi diantar Irene. Lo ga penasaran kita bertiga ngetawain apaan?" jawab Bang Suho dari balik kemudi, sedikit mengangkat alisnya saat melirik gue dari spion.

"Bodo amat! Kalian bertiga gila!"

Lagi, mereka hanya membalas dengan kekehan. Gue makin mendengus kesal.

Tiba di rumah, kami kembali duduk di ruang tamu. Mengobrol sambil menunggu Irene yang sedang dalam perjalanan ke rumah gue untuk mengantar Kimi.

"Oke, jadi siapa yang bakalan cerita?" tuntut gue tidak sabaran.

"Lha, katanya bodo amat! Kok sekarang nanya?" Kak Dyo nyinyir di sebelah Bang Suho.

"Hmmm kalau tahu kenyataannya, gue udah bisa bayangin segimananya dia bakalan ngamuk!" - Baekhyun.

"Lo juga tahu, Nyet?!"

"Jelas!"

Gue memandang mereka satu per satu. Semuanya menatap gue dengan tatapan geli, kecuali Pak Sehun sih, dia mah selalu datar macam papan talenan.

"Lo tanya lebih dulu deh, apa yang membuat lo penasaran?"- Bang Suho.

Gue berpikir sejenak, "Jaehyun bilang, dia tadi udah buang alat pelacak di hape gue. Kenapa kalian bisa tetap tahu gue ada dimana?"

"Karena kami udah pasang alat pelacak lain di tubuh lo!" - Kak Dyo.

"Dimana?"

Mendadak muka mereka memerah dan mengalihkan pandangan dari mata gue. Di sebelah, Mas Dae pun terlihat kikuk.

"Pertanyaan selanjutnya?" Pak Sehun memecah rasa canggung yang entah gue sendiri pun tak paham.

"Jaehyun katanya udah pasang alat pelacak di tubuh gue sebelum Kak Dyo. Beneran?"

Mereka serempak mengangguk.

"Hah?! Kalian semua tahu?!!"

Kembali, mereka semua mengangguk.

"Semuanya?!!"

"Yes, termasuk Irene dan Yoona Noona!" Mas Dae yang menjawab.

"Jadi, cuma gue yang tidak tahu apapun?!"

"..."

"Bener-bener ya kalian semua!! Gue dijadiin umpan, disodorin ke psikopat macam Jaehyun, kalian semua tahu gue disadap, tapi malah diem aja??!!! Keluarga macam apa kalian ini??!!"

"Bukan gitu, Yang. Kita..."

"Mas juga!!! Keterlaluan!!"

"Na, coba kalau mau marah otaknya disinkronkan dulu. Gue tanya, lo yang punya tubuh emang ga sadar ada yang berubah dari sesuatu yang lo pakai?" tanya Kak Dyo, tetep kalem tapi tatapannya menusuk mata gue tajam.

"Apaan?"

"Nah!!! Itu alasan kita ga ngasih tahu lo! Supaya bego dan bodoh lo keliatan alami!!!"

Brengsek!! Ini mulut pinguin pengen banget gue kremes dari tadi.

"Lo kalau ngomong agak halus dikit bisa ga? Bini gue nih!" - Mas Dae.

Kak Dyo hanya mendengus malas, lalu beralih menatap gue lagi.

"Coba jawab pertanyaan gue tadi, sadar ga lo ada yang berubah di tubuh lo?"

Gue berdiri. Mengamati tubuh gue dari ujung kaki sampai rambut, bahkan ujung rambut pun gue cek. Mana yang berubah sih?

Gue kembali duduk dan menatap Kak Dyo bingung.

"Di benda yang selalu kamu pakai, hanya kamu lepas saat mandi dan tidur aja," sahut Mas Dae sambil membelai rambut gue.

Gue pun mengedipkan mata berulang kali sambil menatap Mas Dae. Berujung dengan cubitan di kedua pipi yang gue terima dengan iringan tawanya.

"Astaga Nana!!!! Mau gue umpat tapi lo itu adik dan bini dari sahabat gue!!! Masa lo ga nyadar kalau permata cincin lo berubah warna??!!!!" Kak Dyo emosi, dia sampai maju dan menarik tangan kanan gue, menonjolkan jari manis yang terpasang cincin pernikahan gue.

Hah?? Iya bener juga! Permata cincin gue kan putih, kenapa sekarang jadi hitam? Jadi ini...

"Ya ampun!!! Ini alat perekam??!!!" pekik gue saat menyadari alat yang dipasang disana sama dengan yang ada di bagian belakang kalung yang tadinya gue pakai.

Kak Dyo menyentil dahi gue. Bang Suho, Baekhyun, dan Pak Sehun malah tertawa keras.

"Kapan Jaehyun masangnya?"

"Menurut lo?" - Baekhyun.

Kapan ya?

Gue ketemu Jaehyun tidak sengaja di mall, berakhir makan siang, dan dia ngantar gue pulang. Setelah itu...eh tunggu!!!

"Pas gue ketiduran di mobilnya???!!!"

"Makanya gue bilang goblok lo natural! Bisa-bisanya lo ngasih dia kesempatan untuk leluasa memasang alat penyadap di tubuh lo!"

"Ya kan gue ga tau kalau dia begitu, Kak!" gue membela diri yang dibalas decakan sebal dari Kak Dyo.

"Awalnya Chen curiga, saat dia bertengkar denganmu waktu kamu pulang dari mall, dia sudah menyadari ada yang tidak beres dengan cincinmu. Lalu saat kamu tidur, dia memfotonya dan mengirim pada kami," Pak Sehun memulai penjelasan.

"Sejak saat itu kami semua tahu kalau obrolan lo disadap! Jadi, kita susun rencana seperti yang lo tahu. Kita biarin Jaehyun tahu kalau lo bawa dua alat penyadap, di hape dan kalung. Tanpa dia tahu sebenarnya kita juga pasang alat penyadap lain di tubuh lo!" Bang Suho menimpali.

Gue hanya manggut-manggut aja dengerin penjelasan mereka.

"Trus, kalian pasang alat penyadap dimana lagi?" tanya gue penasaran.

Lagi dan lagi, mereka semua mendadak kikuk. Semuanya mengalihkan pandangan dari gue. Tentu saja perasaan gue semakin tidak karuan. Gue tahu mereka semua gila, tapi mereka ga mungkin melewati batas kan?

"Dimana?" tanya gue lagi karena tak ada satu pun yang menjawab.

"Hmmm...hmmm anu, Yang...."

"Anu apanya?" tuntut gue.

"Di pengait bra kamu," jawab Mas Dae lirih.

Gue menatap Mas Dae datar, mencoba mencerna ucapannya. Oohh di pengait bra. Bra. Bra. Tunggu...

"YAAAAAAKKKK!!!! DIMANA??!!!!" teriak gue sambil menyilangkan kedua tangan ke depan dada.

"Biasa aja kali, Nyet! Gue udah sering liat begituan di mall!"

"Begituan apa maksud lo??!!!!"

"Ya, begituan. Ya, yang itu...," Baekhyun bicara gagap sambil menunjuk arah dada gue.

"Brengsek kalian semua!!!! Siapa yang pasang disana?! Kamu kan, Mas??" tanya gue seketika menatap suami menyebalkan ini dengan tajam.

"Aku mana bisa pasang alat begituan. Dyo yang pasang".

Badan gue mendadak lemas. Gue pengen didatangi alien dan diajak ke planet lain aja. Ini gimana ceritanya, laki gue ngasih barang suci pribadi gue ke orang lain. Meskipun itu sahabatnya sendiri, tapi kan...

"YAAAKKKK!!!! KIM JONG DAE!!! Lo ikutan bobrok!!!!" seru gue lantang sambil memukul lengan dan menendang kakinya.

Sikap brutal itu tentu mengundang tawa mereka semua, kecuali suami laknat gue yang mengaduh kesakitan sambil bersusah payah menangkis serangan membabi buta gue.

Telinga gue mendadak tuli dengan suara jeritan kesakitannya. Gue bener-bener pengen ganti laki kalau kayak gini! Pengen gue lempar ini bebek ungu dari Namsan Tower! Gue geprek pakai palunya Thor!

"Eh eh eh, gue ketinggalan banyak nih kayaknya!" seru suara yang baru masuk ke ruang tamu, disusul dengan suara yang sangat gue rindukan.

"Mommy, Mommy!" pekik Kimi yang langsung menghambur ke pelukan gue, membuat pukulan dan tendangan gue terhenti seketika.

Gue segera mengeratkan pelukan pada Kimi, mencium aroma tubuhnya sebanyak mungkin. Mengisi rongga dada yang kosong akibat kejadian menegangkan hari ini.

"Mommy kangen banget sama Kimi!" seru gue masih tetap memeluknya erat.

"Angen, angen Mommy!" sahutnya menirukan kata-kata gue.

"Nana udah tahu semuanya?" tanya Irene yang mendapat lirikan tajam dari gue.

"Kamu lihat sendiri kan?" sahut Bang Suho yang justru dibalas gelak tawa nyaring Irene. Lo brengsek juga, Ren!!!

"Jadi, Jaehyun ditahan?" tanyanya lagi.

"Begitulah. Dia dituntut atas percobaan penculikan dan penggelapan dana!" - Baekhyun.

"Penggelapan dana?" gue dan Irene bertanya bersamaan.

"Ya. Ternyata uang yang dia pakai untuk menyuap investor adalah dana ilegal yang dia dapatkan dari penyelundupan barang-barang tanpa cukai. Gitu sih intinya".

Gue hanya mengangguk ringan, sambil tetap memeluk Kimi. Saat Mas Dae mendekat ingin memeluk kami berdua, gue seketika menjauh.

"Aku masih sebel sama kamu! Ga usah deket-deket!"

"Mampus lo, Chen! Puasa lagi lo!!" Kak Dyo dan Bang Suho melakukan tos yang dibalas tatapan memelas dari Mas Dae.

🐤🐤🐤🐤

Satu atau dua part lagi tamat ya...

Sudah cukup konfliknya, biarkan mereka hidup bahagia 😁😁

Continue Reading

You'll Also Like

7.1K 353 15
Gimana sih rasanya pacaran sama orang Korea? Pasti seru sekali apalagi kalau ganteng, lalu hilang ingatan. Wah bisa ngaku-ngaku jadi pacarnya nih. N...
Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

98.2K 10.2K 31
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
580 319 31
Adrian Jeremy Wiyono atau akrab di panggil Adrian yg merupakan pria berasal dari Bali, Indonesia. Adrian tinggal di New York dan berkuliah di New Yor...
385K 31.8K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.