(after) Married You ❌ KJD βœ…

Af sariwulan04

134K 5.7K 1.1K

COMPLETED βœ… SEQUEL of Married You (KJD) Mature Content πŸ”žπŸ”ž Disarankan membaca Married You dulu ya πŸ˜‰πŸ˜‰ Mere

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
πŸ’”πŸ’”πŸ’”
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Two
Forty Three
πŸ™πŸ™πŸ™
Forty Four
Forty Five
Forty Six
Forty Seven
Forty Eight
Forty Nine
Fifty (END)
RINDU
Hai hai πŸ‘‹πŸ»

Twenty Three

2.1K 100 8
Af sariwulan04

"Chanyeol??!!!"

"Yippiiiiii, gue masih diinget donk! Hahaha"

"Beneran ini Chanyeol??"

"Kenapa?? Kangen lo sama gue??"

"Banget!!!"

"Na, lo udah nikah. Jangan bikin gue bersemangat jadi pebinor ya!!"

"Gapapa, tikung satu dapet dua nih!!"

"Hah?? Maksudnya??"

"Menurut lo?"

"Astaga!! Lo hamil, Na?? Gue mau punya ponakan??!!"

"Yes, Papih!!"

"Gue Papihnya?? Kapan gue ngajak lo main-main keringetan???!!"

"Cukup telinga lo yang caplang, otak lo jangan ikutan nyabang ya!!"

"Lo yang mulai kan?"

"Biar adil. Baekhyun jadi Papahnya, tar lo ngamuk-ngamuk kalau ga dikasih panggilan sayang!"

"Asseekkk ada yang mulai sayang gue!!!"

"Jyjyk, Chan!"

"Hahahaha sumpah kangen banget gue sama lo, double date yuk!!"

"Double date? Lo sama Baekhyun?"

"Minta banget itu mulut gue ziarahin!!"

"Lo punya cewek??"

"Tar gue kenalin! Dia udah gue ceritain tentang lo!"

"Termasuk lo yang cinta mati sama gue??"

"Iyain aja lah, suka suka bumil!"

"Hahahaha"

"Udah dulu ya, tar gue hubungi lagi kalau jadi. Bye sayangnya Chanyeol!!"

Tut

Gue sampai lupa kapan terakhir ketemu Chanyeol. Setelah hadir di pernikahan gue, kami mulai jarang ketemu, bahkan dia udah ga pernah ngehubungi gue lagi. Sampai suatu saat dia telepon gue kalau harus berangkat ke Paris. Kalau ditotal mungkin sudah dua tahun lebih kami tidak saling bertemu. Seperti apa ya rupa lelaki yang dulu pernah mengisi hari-hari gue?? Siapapun tahu Chanyeol itu luar biasa tampan, gue makin penasaran seperti apa wanita yang menemaninya sekarang?

Menengok ke jam dinding, ternyata sudah hampir waktunya Mas Dae pulang. Segera gue menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. Entah kenapa tetiba gue ingin masak daging, padahal tadi audah titip makanan pedas.

Sedang asyik berkutat di dapur, samar gue dengar suara pintu dibuka. Tak lama ada sepasang lengan yang melingkar di perut gue, bersamaan dengan dagu yang mrnempel di bahu kanan. Gue menoleh sebentar, lalu kembali fokus pada masakan.

"Mandi dulu sana!"

"Kok kamu masak sih? Kan udah aku beliin makanan. Tadi katanya minta beliin yang pedes!"

"Tiba-tiba pengen masak. Tapi nanti makanan yang Mas bawa tetep aku makan kok!"

Tangannya yang tertaut di perut gue bergerak pelan, "Makan yang banyak yah, Daddy beliin semua yang adek mau!"

"Asseeekk!!!" seru gue.

"Bukan kamu!"

"Dih, kan dia di perut aku! Apa maunya dia kan lewat aku!"

"Dek, Mommy-nya cemburu. Lucu lho Dek wajahnya".

Gue makin cemberut. Awas aja ini toa masjid, gue kunciin tidur di luar baru tahu rasa!

****

Memasuki minggu kelima, hal baru gue rasakan. Rasa mual menyerang gue setiap waktu, lebih parah saat pagi hari. Kata dokter itu wajar, yang terpenting selalu berusaha memasukkan makanan apapun yang sehat ke dalam perut. Kalau memang maunya buah ya makan buah, kalau tiba-tiba pengen nasi ya makan nasi, tidak perlu dipaksa.

Mas Dae jelas panik donk lihat gue terus-terusan muntah. Bahkan gue tidak bisa minum air putih karena langsung mual, sebagai gantinya gue minum air yang ada rasanya, entah jus atau sirup. Malam hari pun tidur gue sering terganggu karena gue tiba-tiba terasa sangat mual. Hal itu juga mengganggu tidur Mas Dae, gue jadi berasa ngrepotin dia.

"Yang, makan dulu yuk! Mau makan apa?"

"Ngikut Mas aja".

"Kamu pengennya apa? Aku yang ngikut kamu".

"Jujur ya Mas, aku lagi ga pengen makan. Trauma rasanya perut melilit dan tenggorokanku sakit kalau habis muntah".

"Jangan gitu donk! Kasihan kamu dan Baby Kim ga ada asupan makanan".

"Aku juga ga mau gini Mas. Muntahnya tuh beda dengan saat belum hamil. Muntah hamil itu beneran nyiksa banget!"

Mas Dae menghela nafas, "Aku kupasin buah mau?"

Agar tidak mengecewakannya, gue pun mengangguk. Dia memberikan sepotong buah apel, baru beberapa gigit perut gue kembali berontak. Dengan berlari, gue bergegas masuk ke toilet bawah. Mas Dae mengikuti gue, membantu memijit tengkuk lalu membasuh mulut gue.

"Tuh kan, buah aja langsung mual, Mas!"

Dia mendudukkan gue di sofa. Tangannya dibawa mengusap perut gue yang mulai agak membuncit.

"Dek, jangan rewel ya! Kasihan Mommy kesakitan. Adek juga pasti laper kan di dalam? Biarin Mommy makan ya!"

Gue biarin aja dia berucap sesukanya. Gue menyandarkan kepala di punggung sofa, memejamkan mata karena pusing pasca muntah barusan.

"Adek mau makan apa? Daddy beliin apapun asal ga dimuntahin lagi. Oke?"

Tangannya beralih mengelus pipi gue, membuat gue membuka mata dan menoleh padanya.

"Kamu mau makan apa? Dicoba dulu ya makan!"

Sorot matanya penuh kekhawatiran. Gue tahu dia juga tersiksa lihat gue seperti ini. Meski dia tidak ikut merasakan secara fisik, tapi dari keterikatan batin dia pun bisa merasa sakit.

"Mau sup iga sapi".

"Oke, aku pesenin ya. Tunggu".

Dia beranjak untuk mengambil hape di kamar, tapi segera gue cekal lengannya.

"Apa lagi?"

"..."

"Mau apa, Yang? Hmmm?"

"Itu...sup iganya bukan yang delivery".

"Lalu?"

"Pengen yang di deket kantor Mas. Yang pojokan pakai warung tenda itu".

"Tapi kan itu ga bisa delivery, Yang!"

"Iya tahu, tapi pengennya yang itu!"

Dia terdiam sambil terus menatap gue. Dari sinar matanya sudah bisa gue pahami dia berusaha memohon agar tidak diminta membeli kesana. Ini memang sudah malam, dia pun lelah karena baru pulang. Tapi beneran gue tiba-tiba pengen banget.

"Baby Kim yang minta," ucap gue yang membuatnya tak punya pilihan lain.

"Bisa apa lagi gue kalau alasannya macam gini?!" gerutunya lirih tapi masih bisa gue dengar.

"Mas?"

"Apa lagi?"

"Pengennya makan disana".

"Enggak, ini sudah malam! Kamu tunggu sini, aku beliin. Ga lama kok!"

"Pengenmya makan disana, Mas!" gue mulai merengek sambil menggoyangkan lengannya yang gue cekal tadi.

"Udara mulai dingin, Na. Nanti kamu malah masuk angin, makin muntah-muntah lho!"

"Kan keluarnya pake jaket".

"..."

"Mas?"

"..."

"Yaudah dibeliin juga gapapa, hati-hati".

Gue udah ga maksa lagi, daripada gue dimarahi atau malah didiemin semalaman. Gue melepas cekalan di lengannya dan dia segera ke atas. Mengambil dompet dan kunci mobil sepertinya. Gue dengar langkahnya turun.

"Berdiri!"

Gue menoleh. Jelas gue terkejut, dia sudah menyampirkan jaket gue di lengannya. Gue pun berdiri tapi masih menatapnya bingung.

Dia menyampirkan jaket dan meminta gue memasukkan kedua tangan. Menarik gue semakin dekat dan menutup resleting, terakhir dia tutupkan tudung jaket ke kepala gue.

"Anget kan pakai ini?" tanyanya.

Gue masih diam menatapnya. Dia segera menautkan jemari kami.

"Yuk, berangkat!"

Sebelum berbalik, gue tahan lengannya. Dengan berjinjit gue kecup bibirnya sekilas.

"Thanks, Daddy! I love you!"

Dia tersenyum, meraih pinggang gue dan menariknya. Sedikit menunduk dia mencium bibir gue, melumatnya lembut. Gue baru ingat dia pernah bilang akan membuat gue dan anak kami bahagia, menjaga kami semaksimal mungkin yang dia bisa.

🐤🐤🐤🐤

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

406K 33K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
211K 19.2K 32
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
847K 52K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
5.1K 508 11
Patah hati karena dicampakkan calon suaminya, Kim Soeun menghabiskan malam dengan seorang pria tampan. Ternyata dia bukan pria biasa melainkan CEO di...