(after) Married You ❌ KJD βœ…

By sariwulan04

134K 5.7K 1.1K

COMPLETED βœ… SEQUEL of Married You (KJD) Mature Content πŸ”žπŸ”ž Disarankan membaca Married You dulu ya πŸ˜‰πŸ˜‰ More

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fiveteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Twenty Nine
Thirty
Thirty One
Thirty Two
Thirty Three
Thirty Four
Thirty Five
Thirty Six
Thirty Seven
πŸ’”πŸ’”πŸ’”
Thirty Eight
Thirty Nine
Forty
Forty One
Forty Two
Forty Three
πŸ™πŸ™πŸ™
Forty Four
Forty Five
Forty Six
Forty Seven
Forty Eight
Forty Nine
Fifty (END)
RINDU
Hai hai πŸ‘‹πŸ»

Sixteen

2.3K 114 27
By sariwulan04

BAEKHYUN POV

Segala macam doa yang bisa gue inget terus menerus gue rapalkan. Gue udah ga peduli lagi dengan lengan kanan hoodie yang penuh dengan darah. Tangan gue fokus mengelus semua bagian wajah Nana yang ada di pangkuan gue. Semuanya pucat pasi, kulitnya sedingin es. Tanpa sadar mata gue basah.

"Na, jangan gini donk! Gue takut beneran!"

"Lo harusnya bahagia donk, Na! Lo kan janji sama gue buat bahagia."

Sopir taksi berulang kali melirik ke belakang. Mungkin dia berpikir gue gila kali ngomong sendiri. Gue emang gila gara-gara wanita ini.

Sampai di rumah sakit, gue langsung menggendong Nana dan berlari menuju UGD. Bodo amat semua orang ngeliatin gue. Baju penuh darah, mata sembab, dan mulut yang terus menerus berteriak agar semua orang menepi, tampilan gue benar-benar jauh dari kata pantas.

Setelah Nana dikerumuni suster, gue keluar dan terduduk di depan ruangan. Gue sampai lupa harus menghubungi siapa. Tentu saja suami Nana yang tak lain adalah bos gue sendiri bukan termasuk dalam list orang yang akan gue hubungi. Tapi gue juga ga berani ngasih tahu keluarga Nana. Gue bingung takut keadaan makin parah.

Satu jam kemudian dokter keluar dan menemui gue. Sambil bergerak lemas, gue mengikuti dokter ke ruangannya.

"Pak, gimana kondisinya?"

"Syukurlah tidak parah. Anda cepat tanggap sehingga pasien dan janinnya bisa diselamatkan."

"Janin??!!!"

"Iya, Anda belum tahu kalau istri Anda sedang hamil? Usia kandungannya masih 3 minggu."

Istri gue? Pengen banget gue angguki ucapan itu. Tapi tunggu dulu, Nana hamil? Kenapa dia tidak cerita? Jadi dia diperlakukan sekasar itu saat sedang hamil?

Kedua tangan di atas paha gue terkepal erat. Gue pastikan Kim Jongdae akan jadi alasan gue dianggap kriminal kalau sampai terjadi apa-apa pada Nana. Bisa-bisanya dia menyakiti istri dan calon anaknya seperti itu. Bayangan Nana ditepis dan didorong membuat amarah gue semakin besar.

"Pak, tolong istrinya dijaga ya. Trimester pertama itu sangat rentan. Selain fisik, psikis si ibu juga harus dijaga. Pemikiran yang buruk bisa membuat janin berkembang dengan tidak maksimal. Janin bisa bertahan sampai saat ini karena beruntung bukan perutnya yang terbentur."

Gue masih terdiam. Ini gue bingung mau jawab apa. Dokter lancar banget ngucap "istrinya" bikin gue pengen khilaf aja.

"Iya, Dok!"

"Ini resep vitaminnya, usahakan diminum sampai habis ya. Demi kesehatan ibu dan janinnya. Sebentar lagi pasien akan dipindah ke ruang rawat."

Gue keluar ruangan dan berjalan gontai menuju UGD. Tepat saat itu ranjang Nana didorong dua suster menuju ruang inap. Gue mengikuti di belakangnya dalam diam. Terlalu banyak yang berkecamuk di pikiran gue. Semuanya tentang Nana dan anaknya, sayangnya itu anak Kim Jongdae.

Gue duduk di tepi ranjang Nana sambil memegang tangannya. Wajahnya sudah tidak sepucat tadi dan suhu tubuhnya juga berangsur normal. Semburat merah juga mulai terlihat di pipinya. Gue rapikan anak rambut yang menutup dahi dan sedikit di pelipisnya.

Entah karena pergerakan gue atau karena efek obat bius sudah habis, Nana mulai membuka matanya. Gue dengan sigap segera memencet tombol dan tak berapa lama suster pun datang. Setelah memeriksa, suster pun pergi.

"Baek..."

"Diem lo! Gue marah sama lo!"

"Baek..."

"Lo jahat banget sama gue, Na! Bisa-bisanya lo sekarat tepat di depan mata gue! Lo kira lucu bercandaan kayak gitu?!" susah payah gue berucap sambil menahan air mata.

"Makasih, Baek!"

"Ga usah makasih, gue ga terima!"

Dia tersenyum, manis banget. Gue makin pengen jagain lo, Na!

"Kenapa lo ga bilang kalau hamil?"

"Gue juga baru tahu kemarin, Mas Dae juga belum tahu."

"Ga usah nyebut laki lo disini! Asal lo tahu ya, andai lo ga hamil gue bakal kirim surat cerai buat si brengsek sialan itu! Seenak aja dia bentak-bentak dan kasarin lo!"

"Jangan gitu."

"Sumpah ya Na, kalau sampai terjadi apa-apa sama lo, gue ga masalah masuk penjara karena habis bunuh orang!"

Bisa gue lihat tatapan Nana berubah takut. Tapi tatapan mata gue sudah takut sejak tadi. Takut sahabat yang paling gue sayangi ini pergi dan ga bakal bisa gue peluk lagi.

"Baek, gue bisa minta tolong?"

"Apapun,"

"Jangan bilang siapapun kalau gue disini."

"Termasuk keluarga lo?"

Dia mengangguk.

"Satu lagi,"

"Kebanyakan minta tolong lo! Lama-lama gue jadi sukarelawan di hidup lo!"

Lagi dan lagi, dia tersenyum.

"Bikinin surat resign dan kirim ke kantor gue."

"Lo yakin mau resign? Lo kan seneng banget kerja disana, sesuai bidang yang lo mau."

"Tolong ya, Baek!"

"Demi lo, Na! Lo minta dibawain Patung Liberty juga gue iyain. Miniaturnya tapi hahaha!"

Dia terkekeh pelan. Gue kangen umpatan dan tawa riang lo, Na. Harusnya lo tertawa dengan pilihan hidup yang lo ambil, bukan tersiksa seperti ini. Kenapa pula harus mantan dosen dan sekarang bos gue sendiri yang jadi suami lo. Gue bawa kabur juga ini bini orang, Ya Tuhan!

"Kata dokter gimana, Baek?"

"Lo dan anak lo sehat. Tapi keadaan lo lemah banget jadi harus istirahat disini beberapa hari dulu. Vitamin dari dokter juga harus lo habisin. Lo ga boleh stres!"

"Makasih ya, Baek. Gue ga tahu lagi harus bilang apa ke lo. Gue..."

"Lo sembuh dan bisa ketawa sama ngumpat gue kayak biasa itu udah cukup. Ga usah bilang makasih lagi!"

"Gue cariin jodoh aja gimana?"

"Lo aja jadi jodoh gue gimana? Tinggalin suami lo, gue yang jadi bapaknya si jabang bayi!"

"Lucu becandaan lo, Nyet!"

"Serius gue! Cerai aja sama suami lo! Toh suami lo udah jijik sama lo!"

Salah ngomong nih gue. Reflek gue tutup mulut gue. Ekspresi Nana juga langsung berubah murung. Yah, padahal baru aja dia bisa senyum dan manggil gue "Nyet"  lagi. Mulut gue nih kadang ga bisa dikontrol kalau emosi.

"Maaf Na, gue ga maksud gitu."

"Lo bener. Mas Dae udah jijik sama gue. Dia udah ga mau lagi deket gue."

"Dia cuma salah paham, Na. Dia belum denger penjelasan apapun kan? Percaya sama gue, dia ga bermaksud ngomong gitu. Dia mabuk!"

"Gue murahan ya, Baek?"

"Enggak!! Lo berharga!! Sumpah ya, sebenernya gue pengen robek mulut laki lo!!"

Gue mulai berdiri dan memeluk Nana. Dia menangis sesenggukan. Gue peluk erat sambil gue usap punggungnya. Semua ucapan si brengsek emang keterlaluan. Dia belum tahu aja, ada begitu banyak laki-laki yang rela ngantri buat dapetin Nana.

"Lo bukan cewek murahan, Na. Semua hal yang ada di diri lo tuh berharga. Banyak orang yang sayang sama lo. Jadi plis jangan sedih gini. Kasihan bayi lo. Kata dokter, dia bisa tahu kalau mamanya sedih."

Gue melepas pelukan dan memegang kedua bahu Nana. Dia menatap gue sendu.

"Janji sama gue kalau lo ga boleh sedih lagi. Oke? Demi anak lo!"

Dia mengangguk dan tersenyum kembali.

Kalau gue ga bisa jadi alasan lo tersenyum, setidaknya gue bisa jadi orang yang lihat lo selalu tersenyum, Na! - Baekhyun.

🐤🐤🐤🐤

Hai hai...episode kemarin banjir emosi dan umpatan ya 😅😅

Mau infoin kalau GRAVITY sementara hold dulu ya...
Ini bener-bener di luar rencana, dua story yang kubuat bisa masuk konflik barengan...
Jadi, aku selesaikan masalah anak bebek ini satu-satu dulu...
Bukan pekara apa sih, hatiku ga sanggup kalau lelaki tampan ini harus brengsek di kedua sisi #halah 😆

Untuk yang minta double up, aku minta maaf banget itu beneran susah buat kuwujudin...
Tapi aku usahain untuk selalu up dengan jarak waktu tidak terlalu lama, untung-untung bisa tiap hari ya...

Terima kasih untuk semua apresiasi yang kalian tunjukin, beneran aku seneng banget 😍😍😍

Continue Reading

You'll Also Like

924K 76.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
16.6K 1.7K 16
Ahn hyo seop, seorang aktor muda yang sudah banyak membintangi drama dengan rating tinggi. Dikenal sebagai pribadi yang pemalu dan sedikit sulit dide...
20.9K 3.4K 19
Kim Myungsoo... Dia seperti teratai berwarna ungu.
1K 316 10
ft. son dongmyeong si cerewet yang berubah menjadi pendiam kalo lagi duduk disebelahmu. Β©pincyaa, 2020.