Aletta ✔ [ COMPLETE ]

By Nadiatmraptri

265K 9K 69

Sebuah buku yang berwarna, dengan pulpen disana, menjadi tempat dimana ia menuliskan semua keluh kesah, resah... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 14 (A)
Part 15
15 (A)
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 19 (A)
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Epilog
ATTENTION!!!
ATTENTION 2!!!

Part 32

2.8K 102 0
By Nadiatmraptri

Happy Reading.

"AH!!!" seru iren yang terlihat gusar.

"kenapa loe?" tanya dayat yang melirik kearah iren yang kini duduk tepat disebrangnya.

"IH!! GUE KESAL!" Serunya lagi sambil memukul meja caffe yang berada didepannya.

"Kenapa sih?" tanya dayat lagi.

"Loe inget kan yang nyapa gue pas tadi malam di caffe?"

"Hmm?"

"Tadi pas disekolah, dia nanya apa gue nge-date sama loe? Pas didepan Aletta." ucap iren terjeda.

"Loe pikir dong, gue gak mau kalau Letta salah paham sama gue. IH! gila tu cewek!!" jelasnya yang benar-benar terlihat sangat kesal.

"Terus gimana?" tanya dayat yang sudah paham akan masalah yang dibarusan dimaksud oleh iren.

"Gue gak mungkin bilang ke dayat, kalau dia benar-benar pengen ngejauhin dayat." ucap batinnya sejenak.

Menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Mencoba mengontrol dirinya~

"Yaa, gue gak mau aja gitu letta salah paham."

"Terus respon dia gimana?"

"Yaa, dia bilang kalau dia gak percaya aja gitu.." Jelas iren yang mencoba mengontrol dirinya agar tidak terlepas kendali.

"Ohh, baguss."

"Udah, loe tenang. Letta kan gak percaya juga sama tu cewek. Ya udah, sana loe pesen minum. Gue traktir."

"Umm, enggak deh. Gue mau pulang aja."

"Yakin? Di traktir loh?"

"Iyaa, ya udah duluan. Byee" ucap Iren yang bangkit dari duduknya.

"Iyaa.." sahut dayat membalas lambaian tangan iren.

"Sori ren, gue gak yakin sama ucapan loe barusan. Gue ngerasa ada yang loe sembunyiin." gumam dayat pelan.

♡♡♡♡

Matanya kini membinar saat menatap langit jakarta. Langit yang cerah hari ini, batinnya.
Gedung-gedung tinggi menjulang tinggi disana. Sunggu indah..

Kini ia kembali beralih menatap jam yang melingkar ditangannya. Sebentar lagi mungkin ia akan sampai di tempat yang ia tuju. Matanya tertuju ketangan kanannya yang melingkar gelang berwarna hitam dan juga berwarna marron. Senyuman terukir dibibirnya, sungguh! Ingin ia mempercepat jalannya taksi agar segera sampai ketempat yang ia tuju.

Senyuman terukir sangat lebar disana. Saat taksi sudah memasukki area perumahan yang begitu sangat indah.

"Ini uangnya pak," ucapnya sambil memberikannya kepada supir taksi.

"Makasih mas," ucap bapak-bapak tersebut sambil mengulas senyuman. Senyuman tersebut ia balas dengan begitu hangat.

"Haii," sapa kak tata memeluknya dengan hangat.

"Ayok masuk, kamu pasti capek." Ajak kak tata yang disahuti anggukan olehnya.

○ Dilain tempat, aletta masih duduk manis diatas motor. Naik ojol setelah kegiatan osisnya selesai.
Kini, motor tersebut berhenti tepat didepan rumahnya. Membayarnya dan kini ia sudah melangkahkan kakinya memasukki rumahnya.

"Assalamualaikum, aku pulang." Ucapnya membuka pintu rumahnya.

"Walaikumsalam, aku datang," ucap seseorang yang datang dari arah dapur.

"REYHAN???" Teriak aletta yang langsung berlari menghambur pelukkan untuk reyhan.

"Haii, kangen." Ucap reyhan yang membalas pelukkan Aletta dengan begitu hangat.

"KANGEN BANGETT!!" Balas aletta yang masih belum melepaskan pelukkannya.

"Aku juga, kangen sama orang bawel, ribut kayak kamu." ujar reyhan sambil menggerakkan pelukkannya kekanan dan kekiri.

"Kamu kapan dateng?" tanyanya sambil menatap lekat wajah reyhan yang terus tersenyum kepadanya.

"Baru beberapa menit yang lalu. Suprise gak?"

"Banget!"

"Kamu kenapa gak bilang kalau mau kesini?"

"Kan kejutan. Kalau aku bilang kan enggak kejutan."

"Iya sih. Siapa yang nyambut kamu tadi?"

"Kakak dongg" sahut kak tata yang keluar dari dapur dengan segelas jus ditangannya.

"Heheh, kamu libur?"

"Iya, sekolah aku lagi ngadain acara gitu. Ya, daripada aku suntuk sama acara pensi yang gak berkesan buat aku. Mending aku kesini, samperin kamu yang benar-benar buat aku berkesan." Ucapnya yang membuat aletta tersenyum dan mencoba menahan saltingnya.

"Aduh, baper guee dengernya." sambung kak tata yang membuat reyhan terkekeh mendengarnya.

"Kamu sendiri?"

"Iyaa, kenapa?"

"Berani ya berangkat sendirian. Diculik gimana?"

"Gak ada yang berani culik aku. Kalau kamu mau culik aku juga gak papa kok.Aku rela"

"Ihh! Gombal mulu." Ucap aletta yang langsung memukul pelan bahu reyhan.

"Cie salting cieee..," Ejeknya yang mendapat tatapan tajam dari Aletta.

"Kamu kok pake baju sekolah? Kan minggu."

"Osis dia, sibuk." jawab kaka tata yang mendapat cengiran dari aletta.

"Ohh, gitu. Jadi aku gak bisa diajak jalan-jalan dong? Kan kamu sibuk."

"IH! siapa bilang? Kan sibuknya cuman hari ini, abis itu enggak lagi."

"Masa?"

"Iyaa,"

"Bodooo.." jawab reyhan yang tertawa lepas dihadapan Aletta dan langsung mendapatkan pukulan lagi darinya.

"Ya udah yuk makan. Kakak tadi masakkin buat kalian."

"Yukk," Ajak reyhan yang langsung menggandeng tangan aletta. Tanpa menolak, aletta hanya tersenyum lalu berjalan mengikuti langkah reyhan menuju kearah dapur.

Setelah mereka selesai menyantap makanan yang dimasak oleh kak tata, akhirnya kini mereka beralih keruang tamu. Tidak mereka, hanya Aletta dan juga Reyhan.
Layaknya seorang kekasih, mereka hanya diam dan saling melemparkan senyuman hangat yang terlihat begitu tulus.

Bukan aletta, apabila ia tidak tersenyum atas perbuatan kecil yang dilakukan reyhan.

"Aku kangen banget sama kamu." ucap reyhan sambil mengelus pelan kepala Aletta.

"Me too," balas Aletta

"Kamu berapa lama disini?"

"Mungkin seminggu,"

"Yah, cuman seminggu." ujar Aletta sambil mencebikkan bibirnya.

"Mungkin bisa lebih," sambung reyhan yang membuat aletta kembali mengulaskan senyuman.

"Gimana disini? Seru? Siapa aja temen kamu? Siapa aja cowok yang dekatin kamu? Udah ada yang jadi pacar kamu?" tanya reyhan beruntun.

"HAHAHA, kamu kayak wartawan aja."

"Heheh, gimana?"

"Disini seru, banyak caffe yang udah aku samperin pastinya. Temen aku banyak, baik-baik semua. Dan satu sahabat aku disini, namanya iren. Dia temen sekelas aku dan juga sebangku sama aku."

"Wii, seru dong. Terus terus? Ada gak cowok yang deketin kamu? Terus yang jadi pacar kamu?" tanya reyhan lagi.

Aletta hanya diam sebelum menjawab pertanyaan yang reyhan lontarkan. Melirik kearah kak tata yang juga melirik kearahnya dengan senyuman singkat dan juga alis yang terangkat.

"Adaa,"

"Ada yang jadi pacar kamu?" tanya reyhan antusias.

"Ada yang deketin akuu~" sambung Aletta

"Siapa? Siapa namanya? Baik gak buat kamu?"

"Namanya gatra, baik sih dia. Tapi kan baru aja kenal."

"Baru kenal, tapi udah jadian~" Sambung batin Aletta.

"Ohh gitu. Bisa dong kapan-kapan kamu kenalin aku sama dia?" Aletta hanya mengangguk dan tersenyum simpul.

"Assalamualaikum~"

"Walaikumsalam~" sahut Aletta dan juga reyhan bersamaan.

"Ayah? Tumben cepet pulang." Ujarnya sambil melihat jam di ponselnya.

"Kenapa? Ayah lambat pulang kamu protes, ayah cepet pulang kamu protes."

"Ih! kan aku nanya. Bukan protes.."

Ayahnya hanya terkekeh lalu menjawab "Iya, soalnya kerjaan ayah udah selesai. Jadi ayah bisa pulang cepet deh." Jelas ayahnya yanh disahuti anggukan oleh Aletta.

"Seperti saya kenal sama kamu~" ujar ayahnya sambil tersenyum melirik kearah reyhan yang daritadi hanya diam memperhatikan percakapan antara ayah dan anak.

"Hai om, apa kabar?" ucapnya yang memyalimi dan juga tidak lepas dari senyuman hangat yang ia lontarkan.

"Baik, Alhamdulillah. Kamu yang apa kabar? Lama om enggak ketemu sama kamu."

"Heheh, baik kok om."

"Gimana perjalanannya? Menyenangkan? Apa udah diajak jalan-jalan sama Aletta?" mendengar pertanyaan beruntun, reyhan hanya terkekeh sambil melirik kearah Aletta yang ternyata juga melirik kearahnya dengan alis terangkat.

"Menyenangkan om. Tapi saya belum diajak jalan-jalan ni sama Aletta. Sibuk osis kayaknya sih om,"

"IH! Enggak kok, kan sibuk osisnya hari ini doang."

"Heheh, ya udah sana kalian siap-siap. Menikmati hari minggu yang sebentar lagi akan kembali ke senin yang melelahkan."

"Okay." sahut aletta sambil mengacungkan jempolnya. "Kita pinjem mobil kak tata, kamu bisa bawa mobil kan?"

"Bisalahh,"

"Ya udah, sana siap-siap nanti keburu macet jalanan." Ucap ayahnya yang diacungi jempol dari aletta.

♡♡♡♡

Dilain tempat, Dayat masih berada dicaffe. Duduk disini dengan minuman yang ia sudah pesan sebanyak 3 kali.

Entah apa yang membuatnya malas untuk beranjak dari caffe yang tidak jauh dari sekolahnya itu. Duduk di rooftop, banyak asap rokok disana.
Bukan hanya dia anak SMA Tunas Bangsa disana, namun cukup terbilang banyak.

Minggu yang bosan~
Dayat hanya duduk sambil menatap layar ponselnya. Mengganti lagu-lagu yang menurutnya bisa membuat mood nya kembali seperti semula.

"Weyy! Bt amat loe." Ujar temannya yang membuyarkan lamunannya.

"Kenapa loe? Mikirin dia?" tanyanya yang kini membuat dayat melirik kearahnya.

"Aduh yat! Baru kali ini tau gak gue liat loe kayak gini. Biasanya apa? loe kaya biasa aja sama cewek. Apalagi pas loe sama tasya. Loe raja cuek, tapi romantis sih."

"Bisa gak sih, gak bahas tasya?!" ucapnya dengan tatapan yang cukup datar, dingin, dan pastinya tajam.

"Oke, oke. Santuy. Mau rokok gak?" Tawar raja sambil memberikan satu putung rokok. Dayat hanya menggeleng dan raja sudah tidak ingin menawarkannya lagi, sebelum dayat melontarkan tatapan tajam kepadanya.

"Tapi gue kenal loe kan udah lama. Jadi gue baru kali ini liat loe gini. Aneh tau gak."

"Kalau loe bener-bener sayang sama dia. Ya usahain, jangan diem kayak gini." sambung raja.

"Gimana gue mau usaha ja. Dia aja udah milik orang lain gila. Yakali gue ngerebut cewek orang."

"Ya gak harus ngerebut juga kali."

"AH! loe mah gak ada kasih saran, malah omelin gue. Udah sana loe, pergi." usir dayat yang langsung mendorong badan raja untuk menjauh darinya.

"Etdah! Galak amat loe!" seru raja yang langsung beranjak meninggalkan meja dayat berada.

"Kita mau duduk dimana?"

Degg..

Suara yang sudah dayat kenal kini menembus gendang telinganya. Aletta~

"Dayat?" Tegur aletta yang melihat dayat melirik kearahnya berdiri.

"Dayat? siapa dia?" tanya reyhan yang juga melirik kearah dayat.

HOPE YOU LIKE IT.
.
ADUH SUMPAH! MUMET! :(
.
YA UDAH DEH JANGAN LUPA BUAT
"VOTE & COMMENT"
.
HAVE FUN GUYS
.
SEE YOU NEXT PART

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 231K 57
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
563K 20.9K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.1M 112K 58
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.4M 132K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...