“Baek! Jelaskan padaku kenapa kau menciumnya?” Manajer Nam mengejar langkah Baekhyun setelah pria itu berhasil keluar dari serbuan paparazzi.
Fara yang tidak tahu apa-apa masih shock dengan kejadian tadi. Ia hanya bisa pasrah mengikuti langkah kaki seseorang yang bernama Baekhyun itu. Sekilas Fara melirik pergelangan tangannya yang digenggam erat sejak tadi. Fara menyeringai, ‘Bagini ya rasanya digenggam oleh actor terkenal' Meskipun Fara tidak tahu siapa itu Baekhyun--sepertinya seseorang yang sangat terkenal--tapi Fara berjanji tidak akan mencuci tangannya.
“Baekhyun, jawab pertanyaanku! Apa kau gay?”
Langkah Baekhyun terhenti. Fara menoleh ke arah Baekhyun, “Astaga! Jadi benar kau gay?”
Baekhyun memijat keningnya frustasi. Ada apa dengan dua orang bodoh ini?
“Dia perempuan, bukan laki-laki,” jelas Baekhyun. Manajer Nam melotot, dia menatap Fara dari atas hingga bawah. “Kau bercanda? Tidak ada perempuan yang bentukannya seperti ini!”
“Apa kau transgender?” Manajer Nam bertanya pada Fara.
Gadis itu memutar bola matanya, “Aku perempuan. Apa dia benar seorang gay?” tanya Fara. Ia menatap Baekhyun dengan pandangan menilai. Wajah Baekhyun terlihat cantik sekaligus tampan, dia mempunyai senyum yang manis, rambutnya lurus berwarna silver, dan kulitnya terlihat bersih terawat. Fara yakin jika Baekhyun seorang gay, pria itu akan menjadi uke.
Shit! Fara bisa membayangkan bagaimana manisnya Baekhyun saat berada di bawah.
“Apa yang kau pikirkan, gadis jadi-jadian?” tanya Manajer Nam. Wajahnya menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Fara.
“Aku wanita tulen. Aku mempunyai payudara, vagina dan ovarium! Masih tidak percaya? Kau mau melihatnya?”
Manajer Nam bergidik ngeri, “Katakan padaku, Baek. Dimana kau menemukan gadis aneh ini?”
Baekhyun mendesah pelan, “Bisa kau tinggalkan aku, Nam? Aku berjanji akan mengatasi masalah ini.”
“Kau tidak akan bisa mengatasinya. Video kau berciuman dengan laki-laki sudah tersebar sampai di Korea. Mereka mengira gadis jadi-jadian ini adalah partner gay-mu. Jika kita tidak segera memberikan klarifikasi, aku yakin kariermu akan hancur!”
“Aku tahu.” Baekhyun menepuk pundak manajer Nam, “Sampai di Korea aku akan melakukan jumpa pers. Silakan keluar, lalu suruh direktur Seo mempersiapkan semuanya.”
“Baek! Kau gila?” Jumpa pers dengan gadis seperti Fara hanya akan membuat Baekhyun kehilangan penggemarnya.
“Aku baik-baik saja,” sanggah Baekhyun. “Ayo!” Fara hanya diam saat tangannya ditarik oleh Baekhyun. Dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.
Baekyun membawa Fara ke sebuah ruangan yang merupakan bagian dari fasilitas hotel. Fara duduk di sebuah sofa, sedangkan Baekhyun terlihat menelpon seseorang. Tak lama setelahnya, pewagai hotel mengetuk pintu, membawakan beberapa makanan dan obat untuk Fara.
Fara mengerjit. Ia menyentuh keningnya yang ternyata bengkak dan memar gara-gara tertabrak kamera sewaktu mereka kabur dari buruan paparazzi. Sungguh, paparazzi yang memburu Baekhyun sangat brutal. Fara tidak habis pikir dengan kehidupan Baekhyun. Pria itu pasti terusik karena dipuntuti oleh paparazzi yang haus akan beritanya.
“Obati dulu lukamu.”
Fara mengangguk. Ia mengambil salep lalu mengoleskan salep itu pada keningnya. Fara meringis kecil. Sial! Rasanya sedikit perih.
"Oke. Sebelumnya aku minta maaf karena menjebakmu ke dalam situasi menggelikan ini." Baekhyun berdehem, "Perkenalkan aku Byun Baekhyun. Aku seorang aktor, sekaligus singer. Well, kau pasti sudah mengenalku. Aku sering muncul di televisi, majalah, maupun situs internet."
Fara mengerjit tidak yakin, "Maaf, hyung! Aku tidak mempunyai televisi, dan kuota internetku terlalu berharga untuk mencari info tentang selebritis tidak jelas sepertimu."
Baekhyun tertawa. Gadis dihadapannya sedikit menarik, "Oke, lupakan. Melihat penampilanmu yang kumuh, aku yakin kau orang miskin."
"Hahaha. Kau benar!" Fara terkekeh canggung. Ingin rasanya dia menampar wajah Baekhyun sampai pria itu sekarat, tapi Fara berusaha menahannya. Dia ingin terlihat sedikit lebih anggun.
"Ya, sebenarnya aku tidak ingin membanggakannya. Tapi kau benar, aku memang miskin."
"Hei! Kau memang tidak boleh bangga menjadi orang miskin." Baekhyun terlihat serius.
Fara mencibir, "Kau menghinaku?"
Fara sedikit tersinggung. Dari awal pria itu menyeretnya ke tempat ini, semua orang melihat Fara dengan pandangan merendahkan. Fara tentu saja marah, tapi kalau dipikir-pikir tidak ada gunanya dia membuang-buang emosinya yang berharga demi orang seperti Baekhyun dan teman-temannya itu.
"Asal kau tahu, biarpun aku miskin, tapi aku masih punya harga diri."
Baekhyun terkekeh. Tangannya mengetuk-ngetuk meja, seolah sedang berpikir.
"Well, ada yang ingin kau bicarakan? Kalau tidak, aku akan pergi. Aku ada perkerjaan di jam 7 pagi." Fara melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.00. Sial! Jika dia terlambat, Tuan Shin akan memotong gajinya sebanyak 10%.
"Sebentar... Aku ingin menawarkan kesepakatan denganmu." Fara mengernyit, "Kesepakatan apa?"
Baekhyun menyeringai, "Apa kau suka uang?"
"Semua manusia normal menyukai uang." Ya, bagi Fara uang adalah segalanya. Dia harus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya agar bisa menginjakkan kaki di Korea, lalu hidup dengan nyaman.
"Oke, langsung saja. Dikesepakatan ini aku menawarkan sejumlah uang untukmu. Jumlahnya lumayan besar. Kau bisa hidup nyaman selama 10 tahun ataupun 20 tahun ke depan. Tergangung bagaimana caramu mememakainya."
"Eitsss... tapi uang yang aku berikan tidak gratis. Aku ingin kau bekerja untukku. Sebelumnya--- siapa namamu?"
"Fara Kim. Panggil aku Fara." Fara mengulurkan tangannya, dan pria itu menyambut tangan Fara.
"Namamu Fara? Nama asli?"
"Hem, ya begitulah." Fara memutar bola matanya. Sudah dia duga reaksi Baekhyun akan seperti itu. Namanya seperti nama western, tapi wajahnya tidak ada unsur campuran sedikitpun. Dia orang Korea asli.
"Ekhem! Dengar, Fara. Aku akan memberikanmu 5 Milyar Won jika mau menikah denganku."
Fara tersentak. Ia merasa Baekhyun sudah gila. "Baekhyun! Astaga... Jangan bilang kau baru saja mengalami love at first sight? Aku tahu aku memiliki kepribadian yang menyenangkan. Tapi cinta pada pandangan pertama terlalu menggelikan."
Baekhyun memijit pangkal hidungnya. Apa gadis itu tidak pernah berkaca sebelumnya? Orang butapun tidak akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis seperti Fara. Lihatlah wajahnya! Jika Baekhyun menjadi Fara, dia tidak akan percaya diri keluar dengan wajah seperti itu.
"Oke, sepertinya kau salah paham. Aku tidak berniat menikahimu secara resmi. Kita hanya berpura-pura menikah. Tidak akan ada yang tahu, semuanya aman. Dan selama kita menikah, kau tidak perlu tidur denganku. Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Aku tidak akan melarangmu, selama kau tidak mencemarkan nama baikku."
"Ini akan menjadi kesepakatan yang menguntungkan. Aku bisa menggunakkanmu agar lepas dari skandal yang lebih rumit dan kau bisa memanfaatkanku hartaku. Aku menawarkanmu 5 Milyar, itu bukan uang yang sedikit, Fara Kim."
Fara terkekeh, "Wow!" Ia benar-benar tidak mengerti dengan pola pikir Baekhyun. Mengapa harus berpura-pura menikah? Kenapa mereka tidak berpura-pura sebagai sepasang kekasih saja? Bukanlah itu lebih aman?
"Ada sesuatu yang kau sembunyikan?" tanya Hana dan Baekhyun hanya tersenyum tipis.
"Aku membutuhkan sebuah tameng."
Fara mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja, menimang-nimang tawaran Baekhyun. Pria itu memiliki banyak misteri. Fara yakin, pola pikir Baekhyun tidak sesederhana yang ia bayangkan.
"Berapa katamu tadi?" tanya Fara.
Baekhyun tersenyum tenang, "5 Milyar Won."
"5 Milyar?" Fara terkekeh, "Itu terlalu sedikit. Berikan aku 10 Milyar maka aku akan menjadi tamengmu."
"Oke, deal. 10 Milyar untuk lima tahun."
Fara melotot. Sial! Seberapa kaya seorang Byun Baekhyun? Bukankah dia hanya seorang penyanyi sekaligus seorang aktor?
Fara berdehem, "Ya, 10 Milyar. 5 tahun lagi kita bercerai."
Baekhyun tersenyum, "Lebih tepatnya berpura-pura bercerai. Kita tidak menikah secara resmi."
Fara tidak bisa berkata-kata, ia bediri dari sofa saat melihat Baekhyun mengulurkan tangan untuknya.
"Senang bekerja sama denganmu, Fara."
"Ya, senang bekerja sama dengamu juga Tuan Byun yang terhormat."
'Semuanya sudah selesai, Fara. Kau sudah mempunyai uang muka untuk menginjakkan kaki di negaramu sendiri'