Hai gais 👐
Selamat datang di cerita Atlas
Aku tahu bakal banyak banget kesalahan yang terjadi di cerita ini. Maka dari itu aku mohon bantuan dari kalian untuk komen apapun yang menurut kalian kurang bener atau salah di cerita ini.
Btw kalian dari kota mana aja nih
Boleh dong absen??
Kalau kalian suka sama ceritanya kalian bisa dukung aku dengan memberikan aku vote dan komen dulu yaa...
Happy reading gais ❤️🔥
^^^
Tok….
Tok….
Cklek
"Selamat malam, kami dari kepolisian. Apa benar ini apartemen 1221 atas nama Atlas Guallin Dexter?" Tanya seorang polisi dengan berpakain kaos hitam polos dan terdapat kalung berwarna putih di lehernya.
"Iya saya sendiri" jawabnya dengan wajah datar
Pak polisi itu mengeluarkan sebuah surat lalu menunjukannya kepada seorang pria berusia 25 tahun yang terlihat baru bangun tidur namun wajahnya tidak menunjukan ekspresi apapun membuat 5 orang polisi menatapnya dengan raut tak terbaca.
"Saya membawa 2 surat penangkapan mengenai laporan kasus pembunuhan berencana dan penggunaan obat terlarang yang telah saudara Atlas gunakan"
Tidak ada raut terkejut, gugup dan takut di wajah pria bernama Atlas Guallin Dexter, pria itu tetap dengan ekspresi wajah datar dengan mata sayunya yang masih terlihat sedikit mengantuk.
"Boleh kami menggeledah apartemen anda tuan" izinya
Tanpa berkata-kata Atlas meminggirkan tubuhnya ke samping, mempersilahkan 5 polisi itu menggeledah apartemen miliknya dan Atlas setia berdiri disamping pintu, seraya menunggu kelima polisi itu kembali.
Setelah menunggu 1 jam lamanya polisi akhirnya keluar dengan membawa sebuah barang bukti sabu serta beberapa alat penggunaannya.
Polisi juga menemukan sebuah baju bernoda darah dan beberapa barang bukti lainnya yang memungkin barang tersebut digunakan saudara Atlas untuk melakukan pembunuhan yang sudah direncanakan.
"Bisa ikut kami ke kantor polisi"
Tanpa mengeluarkan suara Atlas mengangguk dan mengikuti polisi yang berada di depannya.
^^^
Keesokan harinya media massa dikejutkan dengan berita mengenai putra tunggal Arthuro Dexter yang terjerat dalam kasus pembunuhan berencana serta pengguna obat-obatan terlarang
Dalam konferensi pers pada Hari Rabu 14 Maret 20xx jam 09.00 kepolisian memberitahukan bahwa Atlas Guallin Dexter resmi menjadi tersangka atas pembunuhan Julio Winata Dexter yang tak lain adalah paman dari Atlas.
Polisi juga menjelaskan bahwa Atlas diduga menggunakan narkoba selama 3 tahun terakhir. Hal itu mereka ketahui dari pengakuan Atlas dalam interogasi secara tertutup oleh kepolisian, saudara Atlas menjelaskan bahwa dirinya menggunakan narkoba sejak 3 tahun terakhir namun Atlas tidak memberitahukan apa alasan pria itu menggunakan Narkoba jenis sabu.
Disaat polisi menanyakan mengenai pembunuhan berencana, Atlas tidak mengelak atas pertanyaan serta laporan yang menjeratnya dalam kasus ini, namun lagi-lagi Atlas tidak memberitahukan apa penyebab dirinya memutuskan untuk membunuh sang paman. ada banyak pertanyaan yang dilayangkan oleh polisi dan Atlas menjawab tanpa ragu atau takut.
Atas kasus yang menjerat nama Atlas yang menyebar di media massa banyak spekulasi yang netizen layangkan pada Atlas, tidak sedikit dari mereka yang menyemangati pria itu melalui media sosial mereka masing-masing. serta tak sedikit juga yang menghujat dan menyayangkan atas tindakan Atlas yang menurut mereka merusak reputasi Arturo sebagai pebisnis yang memiliki reputasi yang baik di muka umum.
Terlebih lagi banyak yang mengatakan bahwa Atlas tidak cocok sebagai pewaris tunggal dari kekayaan Dexter, karena tindakannya yang sangat fatal.
Arturo Dexter sendiri adalah seorang pebisnis nomor 1 di negara Indonesia bahkan pria itu tidak hanya terkenal di negara Indonesia namun di beberapa negara telah mengenalnya. Arturo memiliki reputasi yang baik, walaupun pria itu terkesan dingin namun banyak yang mengatakan bahwa pria itu sangat tegas, disiplin, bertanggung jawab, berwibawa terlebih dalam urusan bisnis.
Perusahan Dexter sudah sangat terkenal di kalangan pebisnis dari sejak ayah Martin atau tak lain kakek buyut Atlas. Namun semenjak Arturo yang memegang penuh perusahan Dexter, perusahaan tersebut semakin berekembang hingga Arturo menghembuskan nafas terakhirnya bersama sang Istri Binara Dexter. Atas kejadian beberapa tahun yang lalu yang menimpa kedua pasangan suami istri itu.
Arturo dan Binara dikabarkan mengalami kecelakaan setelah pulang dari pesta yang diadakan oleh salah satu rekan bisnisnya, namun di pertengahan jalan pulang mobil Arturo dan sang istri menabrak sebuah pembatas jalan dengan kecepatan tinggi. Hal itu terdengar seperti kecelakaan tunggal biasa tanpa campur tangan dari pihak manapun, namun beberapa rekaman cctv yang beredar membuat para netizen melihat kejanggalan dalam kasus kecelakaan tersebut. dan hingga kini kasus tersebut masih menjadi tanda tanya besar bagi keluarga Dexter dan masyarakat.
Namun sayangnya kasus tersebut dinyatakan ditutup oleh pihak kepolisian karena tidak ada hal yang mencurigakan selama pemeriksaan, penyelidikan yang dilakukan oleh polisi selama 2 tahun.
Kembali ke Atlas, pria itu akan melaksanakan sidang pada hari Jumat 16 Maret 20xx. Untuk sementara Atlas harus ditahan selama sidang dilaksanakan hingga putusan hakim keluar.
Dibalik jeruji Atlas hanya duduk seraya memandang lurus kedepan dengan kedua mata sayunya. Tidak ada raut wajah sedih, marah, atau apapun semenjak pria itu didatangi polisi di apartemennya. Atau mungkin tidak ada lagi ekspresi wajah setelah kedua orang tuanya meninggal.
"Tuan muda, saya berjanji akan mengeluarkan ada dari sini" ucap serius dari Miko selaku tangan kanan sang ayah Arturo.
Atlas hanya diam dengan pandangan yang sama. Pria itu enggan untuk menjawab atau menanggapi ucapan Miko.
"Saya sudah memanggil pengacara yang hebat untuk anda tuan, saya yakin pasti pengacara kita akan memenangkan sidang nanti tuan muda" jelasnya
Mata sayu Atlas kini menatap wajah Miko. "Tidak perlu, aku akan menanggungnya sendiri.... jadi kau pulang saja" titahnya
"Tapi tuan-"
"Aku tidak suka dibantah Miko" ucapnya penuh penekanan
Miko sempat terdiam kaku sebelum pria itu akhirnya memilih pergi meninggalkan Atlas yang masih duduk di bawah tanpa alas.
^^^
Di Kota Solo seorang perempuan berpakaian layaknya suster yang mungkin umurnya 23 tahun tengah bersimpuh, perempuan itu tersenyum miris seraya menatap sendu sebuah gundukan tanah disebuah TPU
"Aku kangen kamu Za" ujarnya lirih dan tanpa sadar air matanya mengalir di pipi berisinya.
“hidup aku hancur sekarang za, semenjak kamu pergi masalah muncul secara bersamaan…. hiks aku butuh kamu Za, aku butuh pelukan hangat kamu” adunya yang terdengar parau
Perempuan itu menangis seraya menertawakan dirinya sendiri dalam hati, hidupnya yang terdengar miris untuk sekedar diceritakan. sudah 15 menit menangis perempuan itu menghapus air matanya dan berusaha tersenyum seraya mengangkat seikat bunga lili putih dan meletakkannya di atas gundukan tanah bernamakan Arezza Dewantara. Seorang pria yang sampai sekarang masih berada di tahta tertinggi di hati perempuan bernama Nabella Arasya.
"Selamat ulang tahun sayang....... maaf, aku datang bukan langsung mengucapin ulang tahun ke kamu, aku malah cerita hal yang ngga perlu sampe nangis kaya gini. ah iya, aku bawain kamu bunga lili putih sebagai lambang rasa cinta aku buat kamu Za"
" I love you Ezza" Nabella mencondongkan tubuhnya untuk mengecup batu nisan sang kekasih
^^^
Gimana prolog-nya???
Next ngga nihh???
Jangan lupa vote dan komen okee
Biar aku tau kalian tertarik apa ngga hehehehe