"Pembentukan Patroli Siber di akhir 2018 menjadi salah satu upaya dalam mencegah radikalisme dan kelompok ekstremis yang berkembang di ASEAN. Menurut AKBP Lutfi Tara sendiri, selaku salah satu penggagas program unggulan dari Direktorat Tindak Pidana Siber ini bagaimana? Apakah tidak akan takut pada cap dan anggapan masyarakat yang memandang Patroli Siber sebagai bentuk baru pengawasan atau close observation? Apakah tidak akan takut dianggap menerobos privasi masyarakat?" tanya pembawa acara bincang-bincang pakar di radio TeknoFM.
Lutfi Tara tertawa dengan suara kebapakan. Ia kemudian menjawab diplomatis. "Tidak ada itu yang namanya close observation atau surveillance. Yang kami monitor hanya penyebaran hoaks dan penggiringan opini yang berkembang di masyarakat. Apalagi kan kita semua tahu, tahun depan, di 2019 sudah akan mulai kembali pemilihan presiden. Namanya pencegahan dari hal-hal yang menghambat pesta rakyat, jelas penting tho? Tidak hanya penanggulangan saja yang penting."
"Baiklah, Pemirsa. Kita tutup dulu perbincangan hari ini dengan AKBP Lutfi Tara dari Direktorat Tindak Pidana Siber, Polda Metro Jaya seputar desas-desus peresmian Patroli Siber. Bagi Anda yang ingin melayangkan pertanyaan seputar Patroli Siber, dapat menghubungi hotline Dittipidsiber di......"
Catur Pandita mengecilkan volume radio dari head unit setelah mendapati acara bincang-bincang itu berakhir. Ia tengah mengemudikan mobil dari kediamannya di kawasan Ragunan. Dia langsung pulang, sesampainya di Bandar Udara Soekarno Hatta tadi siang. Setelah berbasa-basi dengan kedua orang tua, Catur minggat lagi hanya untuk memindahkan mobil berdebunya ke tempat tinggal sementara selama kembali bertugas di Polda Metro Jaya nanti. Meskipun lelah, Catur menolak untuk menginap di rumahnya sendiri. Ia lebih baik bolak-balik Ragunan - Bendungan Hilir.
***
Nitta baru saja selesai mengeringkan rambut saat radio mengumumkan penutupan acara bincang-bincang. Ia memang sering mendengarkan TeknoFM karena banyak informasi seputar dunia siber dan teknologi informasi di dalamnya. Berita tadi, tentu saja mengejutkan bagi dirinya yang punya pekerjaan sampingan dalam Awanama.
Nitta bergegas menyalakan laptop dan terhubung ke jaringan hotspot, kemudian menyalakan hotspot shield untuk keamanan tambahan. Setelahnya, gadis itu menghubungkan USB autentikasi yang sering ia panggil Popo.
Buru-buru Nitta menuju halaman peretas veteran. Benar saja, di dalamnya sudah ramai simpang-siur berita barusan.
akuinikiri: lo semua denger tek-tek fm?
ubermensch: yosh
akuinikiri: kalo emang bener, taik sih
ubermensch: mang knp?
patpatrickrick: kita musti reroute honeypot, banyak yg ipnya kena dittipidsiber
ubermensch: kira2 ada spy di awanama ga?
akuinikiri: question lo bener sih. hmm yg pasti bukan gue.
ubermensch: mana ada maling ngaku
akuinikiri: mana mungkin gw kerja sama anjing penjaga?
kipasanginrajakerbau has joined "veteran" room
kipasanginrajakerbau: dah denger teknofm?
ubermensch: lo basi, tadi kirik dah nanya
patpatrickrick: menurut gue, bisa jadi ada org dalam
kipasanginrajakerbau: tanya bos
akuinikiri: dia idle...
jimmo, idle for 4 hours.
akuinikiri: bos. halo bos...
jimmo has left "veteran" room
jimmo has signed off from awanama
akuinikiri: lah dia malah pergi. so?
ubermensch: kalo sampe ada spy, cari ipnya.
akuinikiri: lalu? lo mo apa?
ubermensch: kalian tau lah harus ngapain. desho?
patpatrickrick: desho apaan sih? ndeso maksudnya?
kipasanginrajakerbau: dia menekankan itu. ah bego lu, tidak berpendidikan...
patpatrickrick: ketawa online, wkwkwkwk.
akuinikiri: kalo ada spy, awanama tau harus apa. tenang aja nietzsche...
ubermensch: untuk gerakan...
akuinikiri: yosh, untuk gerakan!!!
patpatrickrick: gerak urakan!!!
kipasanginrajakerbau: garing si petrik. dah ah gue mo mining dulu.
kipasanginrajakerbau has left "veteran" room
Nitta curiga dengan Jimmo. Jangan-jangan dia penggagas sekaligus mata-mata di Awanama? Dia termasuk nama yang sering disebut di kalangan veteran, bahkan sampai generasi baru Awanama. Apakah Jimmo sebenarnya veteran padahal dia juga dibayar oleh lembaga tertentu untuk menjaga gerakan Awanama? Nitta tak tahu pasti.
Dia harus mencari cara untuk bertemu Jimmo, entah daring, entah bagaimana. Pasalnya, Jimmo sudah tahu identitas Nitta dan dia tak ingin berurusan dengan Dittipidsiber kalau memang Jimmo adalah mata-mata para anjing penjaga itu.
***
Sementara itu, di kawasan indekos yang padat, dekat sebuah universitas swasta, lelaki berkacamata tengah mengisap rokok. Kakinya terangkat ke kursi, tangannya yang memegang rokok berpangku di ujung lutut. Dia mengetik beberapa hal dari papan ketik mekaniknya. Matanya menyipit saat layar monitor berubah menjadi lebih terang.
Setelah mendengar berita tentang peresmian Patroli Siber yang akan segera dilakukan, lelaki itu buru-buru mengisap habis rokok dan menjejalkannya di asbak sampai sisa rokok itu hancur. Dia mematikan radio yang seringnya berubah statis karena antenanya tak menjangkau pemancar terdekat, dan pergi dari indekosnya setelah menyambar ransel berisi laptop yang jarang ia gunakan di indekos.
Lelaki itu menuju cermin, menengok ke kanan dan ke kiri, lalu menunduk sembari menyisir rambutnya yang agak panjang dengan jari. Dia akan memutuskan untuk mencukur cambangnya nanti saja setelah sampai di tempat persinggahan yang lain.
Lelaki itu bergegas keluar dan mengunci pintu indekos dengan dua kunci keamanan. Sehabis menekan pin delapan digit di depan pintunya, dia menutupnya lagi dengan pintu teralis, lalu menggemboknya. Stiker Jim Morrison bulat tertempel di permukaan gembok.
Ia pun pergi, menuruni indekos tiga lantai yang padat dan gangnya sempit, serta banyak jemuran di koridornya. Banyak juga sandal dan sepatu berserakan.
Di ambang pintu masuk indekos padat itu, seorang penjaga tua tengah merokok. Ia memakai sarung.
"Malam, Bang Jim," ujar penjaga itu. "Oh iya, ada paket kayaknye, tapi udah aye taruh depan." Ia mengembuskan rokok ke udara, membentuk lingkaran-lingkaran tebal yang perlahan menipis.
"Makasih, Bang. Udah gue terima kok," balas si lelaki berkacamata, lalu mengangguk dan bergegas pergi dari hadapan penjaga indekos.
Sebuah gantungan kunci bergambar sama seperti stiker gembok, bergoyang di ranselnya, saat lelaki itu berjalan cepat menuju stasiun KRL.
***
#nowplaying: Laura Marling - My Manic and I
"He wants to die where nobody can see him, but the beauty of his death will carry on... So... I don't believe him..."