Suasana di pagi hari ini begitu sangat cerah dan udara nya juga sangat sejuk sekali.
Dan kini keluarga Alfahri semua nya sedang bersiap-siap untuk berenang.
Bahkan papah Surya dan Aldebaran pun ikut berenang juga.
"Ayoo pah mah Reyna udah ga sabar mau berenang.." ujar Reyna dengan gembira kepada Aldebaran dan Andin.
"Iyaa sayang sabar yah, nunggu yang lain dulu.." ujar Andin kepada Reyna.
"Din kamu ga usah ikut renang.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Iyaa mas.." jawab Andin kepada Aldebaran.
"Loh mamah ga ikut renang juga:(.." ujar Reyna kepada Andin sambil cemberut manja.
"Engga sayang.." jawab Andin kepada Reyna.
"Kan aku pengen nya berenang sama mamah:(.." ujar Reyna kepada Andin.
"Reyna sayang mamah ga boleh renang nak kan ada dedek bayi nya..". Ujar Aldebaran kepada Reyna.
"Ga usah bete gitu dong kan mamah tetap nemenin kamu di sana yah.." ujar Andin kepada Reyna sambil tersenyum.
"Iyaa kan ada papah juga yang ikut renang.." ujar Aldebaran kepada Reyna.
Reyna pun lantas mengangguk kan kepalanya.
"Hai cucu omah udah siap mau berenang?.." tanya mamah Rosa yang baru saja turun dari lantai 2.
"Siap dong omah.."
"Al jadi kita ikut renang nih?.." tanya papah Surya kepada Aldebaran.
"Jadi pah aku aja udah ganti baju.." ujar Aldebaran Kepada papah Surya.
"Kita kabur aja yuk Al.." ujar papah Surya kepada Aldebaran.
"Papah..". Ujar mamah Sarah kepada papah Surya.
"Kenapa mah?.." tanya papah Surya dengan wajah polos nya.
Mamah Sarah menatap papah Surya dengan mata yang tidak bisa di artikan.
"Hehehehe bercanda mah, aku ga bakal Kabur kok, iyaaa kan Al.." ujar papah Surya lantas merangkul Aldebaran.
Aldebaran pun mengangguk kan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Papah ada-ada aja deh, belum tau aja kalo mamah marah.." ujar Andin kepada papah Surya sambil tersenyum kecil.
Setelah itu mereka semua langsung berjalan ke arah taman belakang tempat kolam renang nya berada.
"Yeyy kita renang.."
"Reyna sayang jangan jauh-jauh ya berenang nya.." ujar Andin kepada Reyna.
"Siap mah.." jawab Reyna kepada Andin.
"Oh ya mir, Ki, tolong ikutin Reyna yah.." ujar Andin kepada Mirna dan Kiki.
"Siap Din.." Jawab mirna kepada Andin.
"Siapp mba Andin .." jawab Kiki kepada Andin.
"Yaudah aku kesana dulu ya mah, pah.." ujar Reyna kepada Andin dan Aldebaran.
"Hati-hati sayang.." ujar Andin dan Aldebaran secara bersamaan.
"Okeh mah pah.." jawab Reyna kepada Andin dan Aldebaran.
"Yaudah yu ikut saya.." ujar Aldebaran sambil memegang tangan Andin.
"Kemana mas?.." tanya Andin kepada Aldebaran.
"Renang, tapi di pinggir nya aja jadi cuma kaki yang basah.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Boleh?.."
"Boleh kalo itu mah, yaudah yu.." ajak Aldebaran langsung menggandeng tangan Andin.
Setiba nya di sana Andin lantas membasah kan kaki nya dengan air.
"Seger banget mas air nya.." ujar Andin kepada Aldebaran sambil tersenyum.
Aldebaran pun tersenyum.
"Hai anak papah, pasti kalian juga ga sabar kan pengen berenang juga, cepat hadir ke dunia sayang papah..". Ujar Aldebaran kepada perut Andin sambil tersenyum manis.
"Mas kalo mereka udah lahir pasti mereka pada lucu dan gemes deh apalagi kan mereka kembar.." ujar Andin kepada Aldebaran sambil mengusap kepada Aldebaran.
"Pasti dong karna mamah papah nya gemes jadi anak kita juga harus gemes.." ujar Aldebaran sambil mengusap perut Andin.
"Oh ya Din setelah liburan dari sini kamu mau liburan kemana lagi?.." tanya Aldebaran kepada Andin.
Andin pun tersenyum." Aku belum kepikiran mau liburan ke mana lagi Karna aku lagi menikmati liburan kita yang sekarang.." jawab andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun tersenyum dan mengusap kepala Andin dengan lembut.
~~~~~~~~~~
Setelah selesai berenang tadi, sekarang mereka semua sedang berada di restoran bunga sari. Mereka sedang melaksanakan makan siang bersama di restoran itu.
Tiba-tiba..
"Huekk.."
Semua yang ada di sana lantas menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Kamu kenapa mas?.." tanya Andin kepada Aldebaran.
"Engga tau Din kepala saya pusing banget terus perut nya juga mual.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Kok bisa?."
"Tadi emang kamu waktu berenang ga sarapan dulu Al?.." tanya mamah Rosa kepada Aldebaran.
"Sarapan kok mah.."
"Masuk angin mungkin Al.." ujar mamah Sarah kepada Aldebaran.
"Mungkin mah.." ujar Aldebaran kepada mamah Sarah.
"Yaudah Din nanti pulang dari sini kamu kasih Al obat supaya ga jadi sakit nantinya.." ujar papah Surya kepada Andin.
"Iyaa pah.." jawab Andin kepada papah Surya .
Setelah itu Andin lantas memandang Aldebaran yang ternyata wajah nya memang agak pucat.
"Mas mau pulang sekarang aja?.." tanya andin kepada Aldebaran.
"Engga usah Din nanti aja, saya baik-baik aja paling nanti juga ilang.." jawab Aldebaran Kepada andin.
"Tapi Al bener kata Andin , kalian pulang sekarang aja biar kamu nya bisa langsung istirahat.." ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.
"Nanti makanan kalian di bungkus aja.." ujar mamah Sarah kepada Aldebaran dan Andin.
"Kita Pulang duluan aja ya mas?.." ujar Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun lantas mengangguk kan kepalanya.
"Yaudah aku bungkus makanan buat kita dulu." Ujar Andin hendak berdiri.
Namun belum sempurna nya berdiri ternyata mamah Sarah sudah terlebih dulu menghentikan Andin.
"Engga usah Din biar mamah aja kamu duduk aja.." ujar mamah Sarah kepada Andin .
"Tapi mah-."
"Udah gapapa.." jawab mamah Sarah kepada Andin.
Tak lama kemudian mamah Sarah pun datang dengan makanan yang sudah di bungkus.
"Yaudah aku sama mas Al duluan yah, Reyna mamah sama papah pulang duluan ya sayang.." ujar Andin kepada semua nya.
"Iya mah.." jawab Reyna kepada Andin.
"Tapi Al bisa bawa mobil nya ga?.." tanya papah Surya kepada Aldebaran.
"Bisa kok pah.." jawab Aldebaran kepada papah Surya.
"Yaudah kalian hati-hati yah.." ujar papah Surya kepada Aldebaran dan Andin.
"Iyaa pah.."
Setelah itu Aldebaran dan Andin lantas berjalan keluar untuk menuju parkiran tempat mereka menyimpan mobil nya.
Tapi setibanya di mobil Aldebaran justru kembali merasakan mual.
"Perut saya mual lagi Din.." ujar Aldebaran berusaha untuk tidak memuntahkan nya.
"Kok bisa si mas kamu kan jarang banget kaya gini.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Saya juga ga tau.."
"Yaudah sini aku oles kan minyak kayu putih.." ujar Andin hendak mengoleskan Aldebaran minyak kayu putih.
"Ih engga Din saya ga suka bau nya.." ujar Aldebaran kepada Andin sambil menutup hidung nya.
"Ih mas kenapa dah? Kan kamu suka sama bau nya kok sekarang tiba-tiba jadi ga suka.." ujar Andin merasa Bingung kepada Aldebaran.
"Iyaa mana saya tau, orang ga suka nya baru sekarang, jauhin Din minyak kayu putih nya .." ujar Aldebaran kepada Andin.
'Mas Al kenapa si masa tiba-tiba ga suka sama bau minyak kayu putih.' Batin Andin bersuara.
Andin pun lantas langsung menyimpan minyak kayu putih tersebut.
"Yaudah sini biar aku yang nyetir.." ujar Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran langsung mendelik kan matanya.
"Kamu yang bener aja.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Kenapa si mas?."
"Ya kamu lagian aneh masa mau nyetir mobil.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Iyaa emang nya kenapa?.." tanya Andin kepada Aldebaran dengan wajah polos nya.
"Kamu lupa?."
Andin pun terdiam. Dia Bingung apa yang salah kalo dia menyetir mobil.
Aldebaran pun menghela napas nya. kemudian menyentuh perut Andin dengan lembut.
"Kamu lupa sama mereka? Masa kamu lagi hamil gini nyetir mobil sendiri.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Oh iyaa aku lupa hehe..tapi kamu bener bisa ga nyetir mobil nya?." Tanya Andin kepada Aldebaran.
"Bisa kok Din kamu ga usah khawatir.." ujar Aldebaran lantas menyalahkan mesin mobil nya dan langsung berjalan untuk menuju villa mereka.
~~~~~~~~~~~
Tiba nya di villa Aldebaran lantas langsung buru-buru ke kamar mandi karna dia merasakan mual yang sangat hebat.
Andin yang melihat Al lari ke arah kamar mandi langsung menyusul Aldebaran.
"Mas kamu gapapa?.." tanya Andin kepada Aldebaran dengan nada khawatir.
"Kita dokter aja yah biar mual kamu nya ilang.." lanjut Andin kepada Aldebaran.
"Engga usah Din nanti juga minum obat bakal hilang kok.." jawab Aldebaran kepada Andin.
"Bener?."
"Iyaa Din bener saya gapapa kok yah.." jawab Aldebaran kepada Andin.
"Yaudah kamu sekarang istirahat yah aku mau ambil obat dulu di dapur.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Kamu hati-hati jalan nya.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Iyaa mas.."
Andin pun langsung berjalan ke arah dapur untuk mengambil obat.
4 menit kemudian Andin sudah berada di dalam kamar dengan obat yang sudah ada di tangan nya.
"Mas Al, ini di minum dulu obat nya.." ujar Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun langsung duduk di tepi kasur dan meminum obat nya.
Setelah meminum obat nya Aldebaran lantas memejamkan matanya.
"Mas mau aku bikinin teh hangat?.." tanya Andin sambil mengusap kepala Aldebaran.
"Engga usah din.. kamu disini aja temenin saya.." ujar Aldebaran kepada Andin sambil menggenggam tangan Andin.
"Tapi badan kamu ga panas kok mas.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Iyaa makan nya saya juga Bingung, mungkin masuk angin kali karna berenang tadi.." jawab Aldebaran kepada Andin.
"Aku pijitin yah kepala nya.." ujar Andin kepada Aldebaran sambil memijit kan kepala Aldebaran.
Aldebaran pun lantas mengangguk kan kepalanya.
Tiba-tiba..
Tok.tok.
"Masuk.." ujar Andin kepada seseorang yang mengetuk pintu kamar nya dari luar.
"Gimana Al keadaan kamu?.." tanya mamah Rosa kepada Aldebaran.
"Masih pusing sama mual mah tapi tadi udah minum obat kok sama Andin.." ujar Aldebaran kepada mamah Rosa.
"Tumben si kamu bisa tumbang gini biasanya jarang banget loh.." ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.
"Iyaa bener Al biasa nya kamu kan jarang banget sakit.." ujar papah surya kepada Aldebaran.
"Aku juga Bingung ini.."
"Din.." lanjut Aldebaran kepada Andin.
"Kenapa mas?.." tanya Andin sambil menatap Aldebaran.
"Saya pengen makan sesuatu deh.."
"Makan apa?.." tanya Andin kepada Aldebaran.
"Saya kok tiba-tiba pengen makan rujak yah.." ujar Aldebaran kepada Andin.
Andin terdiam.
Sedangkan mamah Rosa, papah Surya dan mamah Sarah berusaha untuk tidak tertawa mendengar ucapan Aldebaran.
"Rujak?."
"Iyaa Din saya pengen makan rujak.. Beliin saya rujak yah di online pliss.." ujar Aldebaran kepada Andin dengan muka manja nya.
"Oh mamah tau, kamu itu bukan sakit al.." ujar mamah Rosa kepada Aldebaran.
"Maksud mamah?.." tanya Andin kepada mamah Rosa.
"Kayaknya Aldebaran lagi ngidam Din.." jawab mamah Rosa sambil tersenyum.
"Ngidam?." Tanya Aldebaran dengan muka kaget nya.
"Iyah Al ngidam.." jawab mamah Rosa Kepada Aldebaran.
"Kok bisa si Al ngidam? Kan yang Hamil Andin mah.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Emang yang boleh ngidam harus Andin? Kamu juga bisa lah kan kamu papah nya.." ujar papah surya kepada Aldebaran.
"Tapi masa iya si pah, berarti aku lagi hamil dong?.." tanya Aldebaran dengan wajah polos nya.
Andin yang mendengar ucapan Aldebaran lantas mencubit pipinya dengan gemas. Sedangkan mamah rosa, papah Surya, dan mamah Sarah tertawa mendengar ucapan Aldebaran.
"Kok di cubit si Din sakit tau.." ujar Aldebaran dengan merengek kepada Andin.
"Iyaa lagian kamu aneh masa iyaa kamu hamil kan kamu laki-laki mas.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Iyaa lagian masa Katanya saya lagi ngidam.."
"Ya ampun Aldebaran, kamu ngidam bukan berarti kamu hamil al.." ujar mamah Rosa sambil terus tertawa.
"Iyaa terus ?."
"Berarti kamu juga merasakan apa yang Andin rasakan.." ujar mamah Sarah kepada Aldebaran.
"Maksudnya?."
"Iyaa jadi karena kamu terlalu berlebihan kepada Andin atau sering terlalu cemas jadi nya kamu juga ikut-ikutan ngerasain apa yang Andin rasain, banyak kok istri nya yang hamil tapi suami nya yang suka mual-mual, pusing, atau apapun itu..." Ujar mamah Sarah kepada Aldebaran.
"Nah betul kata mamah Sarah, jadi kamu sekarang ngerasain kan apa yang Andin rasain waktu awal-awal hamil.." ujar mamah Rosa sambil tersenyum kepada Aldebaran.
"Wah Al kita sama, papah juga dulu pernah kaya kamu.." ujar papah Surya kepada Aldebaran.
Andin langsung menatap Aldebaran dan tersenyum.
"Aduh kasian suami aku.." ujar Andin sambil mengelus pipi Aldebaran.
"Saya mau rujak Din:(.." ujar Aldebaran kepada Andin.
"Yaudah Al biar papah sama mamah yang cari.." ujar papah Surya kepada Aldebaran.
Papah Surya dan mamah Sarah pun langsung berjalan ke luar untuk mencari penjual rujak.
"Yaudah kamu sekarang makan nasi dulu ya mas.." ujar Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun menggeleng kan kepalanya." Perut saya mual kalo liat nasi.." ujar Aldebaran sambil cemberut gemas.
"Kamu di sini aja yah jangan kemana-mana.." lanjut Aldebaran kepada Andin sambil memegang tangan Andin.
"Hahahaha Aldebaran sekarang semakin posesif.." ujar mamah Rosa sambil tersenyum.
"Yaudah Din temani suami kamu jangan di tinggalin nanti ngambek loh.." lanjut mamah Rosa sambil meledek Aldebaran.
"Mamah nyindir Al..?" Tanya Aldebaran dengan muka cemberut gemas.
"Hahaha bercanda Al, yaudah mamah ke depan dulu yah.." ujar mamah Rosa sambil berjalan ke arah luar.
Setelah itu mamah Rosa pun keluar dari kamar mereka .
"Yaudah mas kamu istirahat aja yah, biar enakan perut nya, nanti kalo rujak nya udah datang aku bangunin.." ujar Andin kepada Aldebaran.
"Kamu disini aja yah jangan kemana-mana.." ujar Aldebaran Kepada andin.
"Iyaa sayang.." jawab Andin kepada Aldebaran.
Aldebaran pun lantas memejamkan matanya, dan tangan nya pun tetap memegang tangan nya Andin.
Bersambung..
Wah mas Al ikut ngidam sama mual-mual juga ternyata 🙈
Sekarang gantian dong😂Kan Waktu itu Andin dan sekarang Aldebaran 🙈😂