2. Cemburu

54.4K 2.8K 46
                                    

"MANG DADANG YUHUUUU INCESS I'M COMING!" Suara teriakan Aqilla dipastikan akan terdengar di seluruh penjuru kantin, namun siapapun yang mendengarnya mungkin sudah merasa tidak aneh lagi dengan tingkah gadis yang satu ini.

Setelah perdebatan kecil namun sedikit menguras tenaga dengan David tadi, Aqilla memutuskan untuk membawa tubuhnya ke kantin dan mengisi perutnya.

"Neng Qilla awas nanti dimarahin sama guru kalo teriak-teriak di jam belajar gini!" nasihat mang Dadang lembut pada Aqilla, sedangkan Aqilla hanya menunjukkan cengiran khasnya.

Aqilla memang cukup famous di sekolah ini, selain karena ia murid yang sering melanggar aturan dan suka berbuat ulah, ia juga murid yang friendly, Ia mudah sekali berbaur dengan siapapun, karena itulah ia dikenal oleh hampir seluruh warga sekolah.

"Qilla pesen siomay nya 1 porsi ya mang, ditunggu di tempat biasa," pinta Aqilla seraya berlalu dan dibalas acungan jempol oleh mang Dadang.

Setelahnya, kini gadis itu melangkahkan kakinya ke stand penjual minuman, "Bu, pop ice cokelat nya satu ya!"

"Siap neng!" Jawab Bu Marni selaku penjual minuman tersebut, "Kenapa ada di kantin neng? Gak belajar toh?" Tanya Bu Marni memulai topik pembicaraan.

Aqilla terkekeh, ia menepuk pelan lengan Bu Marni malu, "Ah ibu kayak gak tau aja Qilla gimana?"

Bu Marni ikut terkekeh, tak lama setelahnya beliau memberikan pesanan Alana padanya, "Bolos kah neng?"

Aqilla menggeleng, "Ketiduran bu, terus di usir deh," Jawab Aqilla sambil cengengesan yang membuat Bu Marni menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.

Gadis itu kini menyodorkan selembar uang kertas sepuluh ribu pada Bu Marni, "Qilla duduk dulu Bu!" Pamitnya yang diangguki oleh Bu Marni.

Setelah itu, Aqilla duduk di meja biasa yang ia duduki bersama kedua sahabatnya, ia menyimpan minuman pop ice yang dibelinya di atas meja kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku seragamnya.

Beberapa detik kemudian, mang Dadang menghampiri Aqilla dengan satu piring berisi siomay, "Ini neng siomay nya, mang Dadang kasih bonus buat pelanggan tercantik mang Dadang."

Aqilla menatap mang Dadang berbinar lalu terkekeh kecil, "Makasih banyak loh mang, love banget deh!" Ujarnya dengan tangan yang sengaja membentuk love.

Setelah siomay yang ia beli dari mang Dadang habis, Aqilla memutuskan untuk pergi ke rooftop dari pada kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya, mood belajar Aqilla sudah hilang saat ini.

Sesampainya di rooftop ia memandang ke arah luar rooftop yang langsung menyuguhkan pemandangan kota, cukup menenangkan dengan semilir angin yang menerpa wajah cantiknya, apalagi jika melihatnya sore hari di temani dengan senja, tapi jika dipikir siapa juga yang ingin berlama-lama di sekolah sendirian hanya untuk melihat senja? Bukan kesan aesthetic yang didapatkan, melainkan kesan horor.

Ia pun memutuskan untuk berbaring di sofa usang yang ada disana dan ya, karena cuaca yang tidak begitu panas dan cocok untuk pergi tidur, Aqilla memilih untuk kembali memejamkan matanya setelah sesi tidurnya di kelas tadi diganggu oleh Pak guru ganteng tapi galak.

Setelah hampir setengah jam lebih ia tidur, ponsel yang tepat berada di samping telinga kirinya itu berdering, membuat tidur cantik Aqilla terganggu. Ia berdecak pelan seraya meraih ponselnya dan menempelkan pada telinganya dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.

"GILLAA DIMANA KAUUU?" teriakan tersebut membuat Aqilla reflek menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Berisik tai! Gue gak budek!" Omel Aqilla dengan ketus.

With You (Completed)Where stories live. Discover now