[21] Apa itu arti cinta?

1.5K 203 180
                                    










***Selamat Membaca***







"Pecahkan telur ... taruh di dalam mangkuk."

Dengan susah payah, Seokjin menirukan semua gerakan Nyonya Kim ketika hendak menggoreng telur.

Si manis memang sedang berkutat di dapur hari ini.
Perutnya yang keroncongan, berhasil memaksanya bangun di awal pagi.

Sebenarnya, dia ingin sekali membangunkan Taehyung. Namun ketika melihat Kakak angkatnya terlihat kelelahan, dia urung untuk mengganggunya.

Dan ide manis tiba-tiba terlintas di benaknya. Dia ingin sekali membuat masakan enak seperti yang biasa Nyonya Kim lakukan di waktu pagi. Kemudian, dia akan membangunkan Taehyung, sambil menepuk-nepuk kedua pipinya hingga membuka mata.

Seokjin terkikik senang kala membayangkan ide manisnya tersebut.

Sekarang, dia baru saja berhasil memecahkan dua butir telur dan menaruhnya di dalam mangkuk.

Berhasil. Meskipun ada sedikit pecahan kecil dari cangkang telur yang ikut masuk dan tidak disadarinya.

"Lalu ... tambahkan serbuk ajaib secukupnya."

Seokjin meraih dua toples kaca kecil di hadapannya. Dia mengulir tutup bundar itu dengan hati-hati.

Ketika kedua toples itu dibuka, ada bubuk putih halus di dalamnya.

Seokjin mengerutkan keningnya. Dia memutar bola matanya ke atas. Mengingat-ingat apa yang Ibunya lakukan dengan kedua bubuk putih itu.

"Ibu memasukkan serbuk ajaib apa ya? Putih mana yang Ibu pakai? Semuanya berwarna putih. Jinjin bingung."

Seokjin mengetuk ujung dagunya dengan telunjuk. Sedikit bimbang untuk menentukan manakah serbuk ajaib yang tidak lain adalah garam, yang sedang dia butuhkan saat ini.

Karena tetap tak menemukan jawaban, pada akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan kedua bubuk tersebut. Masing-masing satu sendok makan.

"Sekarang ... tinggal menggoreng."

Seokjin berbalik menuju kompor gas. Ada sebuah penggorengan di atas salah satu tungkunya. Dengan penuh percaya diri, dia memutar tombol pemantik gas. Api sukses menyala.

Setelahnya, dia bergegas menyambar botol minyak goreng. Dia menuangkan itu ke dalam penggorengan. Sangat banyak. Hampir setengah botol. Semangkuk adonan telur menyusul masuk ke penggorengan kemudian.

Seokjin langsung bersembunyi di dekat kulkas, kala telur yang digorengnya meletup-letup. Merasa takut jika telur itu akan melompat keluar.

Dia mengambil sebuah spatula dari gantungan, lalu menggunakannya untuk membalik telur tersebut.

"Telur bundar besar ... sudah matang." Seokjin bertepuk tangan atas kerja kerasnya.

Setelah mematikan kompor, dia mengangkat telur tersebut menggunakan spatula.

Telur bundar setengah gosong dan setengah matang itu, berhasil mendarat di atas piring. Benar-benar berbalur minyak. Namun bagi Seokjin, itu adalah maha karya luar biasa yang patut dia banggakan.

"Sekarang ... makan bersama Taetae." Serunya girang.

Dengan penuh semangat dia berlari menuju kamar. Berniat membangunkan Taehyung.

PUK PUK PUK

"Taetae ... ayo makan. Bangun ... bangun ... Taetae." Seru Seokjin sambil menepuk-nepuk kedua pipi Kakak angkatnya.

GULAKU [TAEJIN]Where stories live. Discover now