GULAKU [TAEJIN]

[29] Maukah kau berkencan denganku?

***Selamat Membaca***

Setelah pertemuan pertama mereka di dekat halte waktu itu, Beomgyu hampir setiap hari mengunjungi Seokjin. Di tengah-tengah kesibukannya mengerjakan tugas liburan sekolah dan membantu orang tuanya, dia selalu menyempatkan diri berkunjung ke tempat kerja Seokjin.

Beomgyu merengek pada Seokjin agar Kakak angkatnya itu mau menginap di rumahnya untuk beberapa hari, dengan alasan bahwa Ayah dan Ibunya ingin sekali bertemu dengan Seokjin.

Seokjin mengiyakan permintaan itu. Tentu setelah mendapatkan ijin dari Ibu cantiknya. Nyonya Kim tidak mungkin mencegah. Bagaimanapun, Seokjin berhak kembali pulang dan berkumpul bersama keluarganya.

Baru dua langkah kakinya melewati pintu gerbang rumah Beomgyu, Seokjin sudah dibuat terpana dengan bangunan megah yang menjulang di depannya. Angin sejuk yang berhembus siang itu, mampu mengalihkan pandangannya sejenak ke arah taman bunga yang berhias rapi di kedua sisi tubuhnya.

Belum sampai keterkejutannya hilang, dia kembali disuguhkan dengan mewahnya isi rumah Beomgyu. Seokjin sedikit terhenyak kala kedua kakinya di kelilingi beberapa ikan dengan corak warna-warni yang berenang di bawahnya. Lantai kaca yang dia pijak memang terhubung ke kolam ikan.

Di tengah kesibukannya mengamati semua pernak pernik di rumah tersebut, Seokjin dikejutkan dengan suara Ibu dan Ayahnya yang muncul bersama Beomgyu. Si manis lagi-lagi terpana, ketika melihat seorang wanita yang begitu cantik dan seorang pria tampan yang mengaku sebagai orang tua Beomgyu.

"Neom Nom, ini Ibu dan Ayah." Seru wanita cantik yang berjarak satu kaki darinya.

Sebelum si manis sempat menjawab, pria tampan dan dan wanita cantik itu memeluknya dengan erat.

"Kak Neom Nom, ini Ibu dan Ayah. Apa Kakak terkejut? Mereka sangat cantik dan tampan, bukan?" Imbuh Beomgyu lebih jelas.

Si manis seketika menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Masih tak percaya jika kedua orang itu adalah Ayah dan Ibu yang merawatnya di hutan dulu.