[31] Please Baby Jin

906 141 88
                                    







***Selamat Membaca***







Hampir setengah jam Namjoon menunggu di depan rumah Hoseok. Langkahnya masih maju mandur, merasa ragu untuk bertandang masuk ke sana. Ini terjadi lantaran semua panggilan dan pesan dari Namjoon tidak ada satupun yang dibalas oleh Hoseok.

Dan sekarang, dengan membawa niat baik untuk menghilangkan ketegangan di antara mereka, Namjoon berdiri di sini dengan hatinya yang mantap. Dia pantang pulang sebelum bertemu dengan pria manis yang beberapa hari terakhir telah membuat pikirannya sukses semrawut.

Beruntung ada petugas pengantar pizza yang tiba-tiba muncul dari balik pagar dan berhasil mencetuskan sebuah ide gila di kepalanya. Setidaknya Namjoon bisa masuk tanpa diusir kali ini.

"Tolong berikan pizza itu padaku. Aku pacarnya. Ini, ambil saja kembaliannya," ucap Namjoon terburu-buru sambil menyerahkan beberapa lembar uang.

Sang pengantar pizza tidak ambil pusing dan langsung memberikan kotak pizza itu kepada Namjoon tanpa bertanya.

Setelah mengenakan topi dan kaca mata, Namjoon mulai memencet bel rumah itu. Benar saja, tak berapa lama, pintu itu terbuka. Menampilkan sosok Hoseok dengan celana jeans super pendek yang memperlihtkan setengah bagian paha putihnya. Damn!

Namjoon yang sedang menunduk, mau tak mau membulatkan matanya kala melihat bagian tubuh berwarna putih susu yang jarang terekspose tersebut. Selama bersahabat dengan pria manis itu, jujur baru kali ini Hoseok berani memakai baju buka-bukaan seperti itu.

Namjoon sukses geram. Bagaimana tidak, hanya demi seorang pengantar pizza tak dikenal, Hoseok berani memperlihatkan keindahan tubuhnya.

"Ini uang pizzanya." Suara lembut Hoseok mengalun.

Namjoon perlahan mengangkat kepalanya. Jantungnya seakan ingin melompat saat melihat penampilan bagian atas tubuh Hoseok yang lebih menantang daripada bagian bawah.

Jika tadi paha, sekarang justru bagian dada yang dipamerkan. Meskipun sahabatanya tersebut masih memakai kemeja motif kotak berlengan panjang, tapi apa bedanya jika banyak kancing yang terbuka seperti itu. Namjoon mengumpat luar biasa dalam hatinya ketika menyadari semua acara pamer tubuh itu, Hoseok tujukan kepada sang pengantar pizza. Shit!

Tak bisa menahan kesabaran lagi, Namjoon segera mendorong tubuh Hoseok dengan kasar untuk masuk ke dalam.

"APA KAU SUDAH TIDAK WARAS? APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN PAKAIAN TERBUKA SEPERTI ITU?!!" geram Namjoon dengan setengah membentak. Dia melempar pizza itu ke lantai. Tak lupa dia melepas kaca mata dan topinya.

"JELASKAN PADAKU APA MAKSUDMU MELAKUKAN SEMUA INI?!!" hardik Namjoon.

"Kenapa memangnya? Tak ada yang salah dengan cara berpakaianku. Ini baju milikku sendiri. Apa urusannya denganmu?!" Hoseok mengangkat dagunya dan memandang Namjoon dengan berani.

"Jelas ini menjadi urusanku. Orang tuamu menitipkanmu padaku. Aku juga bertanggung jawab atas apa yang kau pakai. Apa kau sengaja menggoda pria pengantar pizza itu? Bagaimana jika dia berbuat macam-macam padamu? Terlebih, kau hanya tinggal sendirian di rumah ini."

Hoseok tertawa sinis. "Lalu apa yang kau lakukan sekarang, hah? Kau menyelonong masuk ke rumah orang lain tanpa permisi. Menyamar menjadi pengantar pizza dan sekarang mengkritik tentang pakaianku. Bukankan itu salah satu tindakan yang melanggar privasi?"

Namjoon sontak meraih tangan Hoseok, menariknya mendekat lalu menubrukkan bilah bibirnya pada pria manis yang diam-diam dicintainya tersebut. Hoseok kelabakan mendapat serangan itu, tapi tidak berniat untuk mendorong tubuh Namjoon menjauh.

GULAKU [TAEJIN]Where stories live. Discover now