[44] Qiu dan Tae

1K 104 94
                                    










***Selamat Membaca***












Qiu. Itulah kata pertama yang keluar dari bibir Seokjin setelah dua hari menunjukkan pergerakan dan kemajuan stabil dari kondisi ketidaksadarannya pasca operasi.

Tiga huruf yang berhasil membawa rasa haru untuk dokter dan semua perawat. Tiga huruf yang berhasil menyunggingkan senyum di wajah putih pucat nan datar seorang pria dingin seperti Min Yoongi. Namun, tiga huruf itu pulalah yang berhasil mengacaukan rotasi kehidupan Taehyung, sekaligus merobohkan pertahanan hatinya.

Ketika sepasang mata bulat itu membuka mata dan menampilkan sinar jernihnya, harapan yang mengisi hati Taehyung, kembali terisi penuh. Harapan itu meluap keluar, dan berhasil menguatkan bahu Taehyung yang semula lemah atas beban yang dipikulnya. Rasa cinta bercampur harapan tinggi, mendorong langkah kakinya untuk masuk ke ruang perawatan Seokjin. Mengabaikan Min Yoongi yang mungkin akan memarahinya karena telah lancang memasuki kamar steril itu.

Taehyung bahkan tak sanggup membendung cucuran air matanya saat sepasang mata bulat jernih milik Seokjin bertemu pandang dengan miliknya. Puluhan ucapan terima kasih kepada Tuhan dia lantunkan, karena telah membawa sang kekasih kembali pulang untuk melihat indahnya dunia.

"Baby, kau bangun? Oh My God, aku tak percaya ini. Sudah lama aku menunggumu di sini," ucap Yoongi terlampau senang.

Taehyung pun sama. Begitulah rasa senang yang menggelayuti raganya. Namun yang berbeda, lidahnya tidak bisa menggulirkan sepatah katapun untuk menyambut kehadiran Seokjin. Mungkin terlalu senang. Ya, mungkin begitu. Bahkan saat netra Seokjin beralih menatap Yoongi, rasa senang milik Taehyung tak berkurang sedikitpun.

"Qiu..."

Tiga huruf itu kembali muncul. Awalnya Taehyung tak mengerti. Hanya menerka bahwa Seokjin masih berlatih mengucapkan kata acak yang mudah bergulir dari bibirnya. Taehyung menunggu dengan berdebar. Dia akan bersabar menunggu Seokjin untuk menyebutkan namanya. Tae. Bukankah itu juga terdiri dari tiga huruf?

Mungkin tidak hari ini. Bisa saja besok Seokjin akan mengucapkan kata lebih banyak. Bisa saja besok Tae atau Taetae, bahkan Taehyung. Tidak ada yang tidak mungkin. Ya, sampai saat itu, Taehyung masih berharap. Kekasihnya perlahan akan lancar berbicara. Aku akan menunggumu, sayang. Batin Taehyung terus bergumam untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Namun, hari berikutnya, ketika kamar itu semakin dikuasai oleh Yoongi, Taehyung tidak pernah mendengar kata 'Tae' terucap dari bibir Seokjin. Bahkan ketika Taehyung memberanikan diri untuk berdiri tiga langkah dari ranjang Seokjin, tiga huruf itu juga tidak kunjung terucap.

Sekali saja, sayang. Tolong ucapkan Tae. Tidak perlu Kim Taehyung, cukup Tae saja. Panggil aku Tae. Hanya Tae! Aku mohon cobalah.

Dan permohonan itu hanya terlintas di benak Taehyung tanpa bisa terealisasi oleh mulutnya. Setiap memandang tubuh ringkih itu, lidah Taehyung selalu mendadak kelu. Merasa terlalu jahat untuk menyuruh Seokjin ini itu.

"Qiu... suamiku..." lirih Seokjin. Yoongi yang terharu sontak memeluknya erat dan membisikkan banyak kata cinta.

Di depan pintu, Taehyung mematung. Waktu seakan menghentikan dunianya sejenak, guna memukul dan menghancurkan harapan di hatinya yang sudah menipis dari hari ke hari. Tiga kata itu berhasil memperjelas takdir cintanya. Pada akhirnya, hanya Qiu yang terus terucap dari bibir Seokjin, bukan Tae.

Qiu dan Tae. Kedua kata itu terdiri dari tiga huruf, tapi mengandung arti yang berbeda. Memiliki cinta yang tak sama dan akhir kisah yang berlawanan.

Ini sakit! Taehyung tidak bisa berbohong bahwa hanya perkara tiga huruf, bisa melukainya sedalam ini. Bukan salah Seokjin. Bukan! Ya, Seokjin bisa memilih antara Qiu dan Tae. Tali ikatan pernikahan memang selalu menang. Sebuah dosa besar bagi Taehyung jika berani memutusnya. Qiu menang dan Tae kalah!






You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GULAKU [TAEJIN]Where stories live. Discover now