[12] Cinta Taetae

1.9K 255 160
                                    








**Selamat Membaca**








"Sayur atau buah?"

"Ambil semuanya!"

"BODOH!!!" Tandas Hoseok.

Kening Namjoon berkerut dalam.

What the hell man?

"Mentang-mentang cakep, mentang-mentang pinter, main nyebut bodoh seenak jidat. Kurang ajar sekali mulut manismu itu, Hosy!" Dengus Namjoon tanpa berpikir panjang. Total abai soal perasaan sahabatnya.

Hoseok justru terbahak.

"Kau memang bodoh, Namy! Hanya bisa berdebat tanpa punya alasan akurat. Jangan sampai ada orang lain yang menyindirmu dengan sebuah peribahasa. Kau bisa malu setengah mati nanti."

"Maksudmu?" Sahut Namjoon sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tong kosong nyaring bunyinya. Apa artinya?" Tanya Hoseok balik.

"Hanya bisa ngomong tidak ada kerjanya." Jawab Namjoon.

"Nah, itulah dirimu! Kau hanya bisa nyerocos tanpa henti, tapi isi otak kosong. Hanya bisa berdebat tanpa dasar." Jelas Hoseok dengan lugas.

"SIALAN!!!" Namjoon langsung membanting dompet lusuhnya ke lantai. Gemerincing uang koin, bertebaran kemudian.

Hoseok semakin tergelak. Tak peduli jika mereka sedang di tempat ramai sekarang. Dia terkikik saat mendapati Namjoon yang mencoba mengejar uang koin miliknya, yang menggelinding jauh menuju parit di sekitar jalanan pasar.

"Gara-gara ucapan pedasmu, uang koinku jadi tercecer semua." Maki Namjoon. Sumpah serapah di mulutnya meluncur cepat bak perosotan waterboom.

"Sudah-sudah. Sekarang kita lanjutkan belanja. Kita harus memasak untuk makan siang juga, Namy." Hoseok mengelus pelan punggung sahabatnya. Mencoba meredam amarah pria berlesung pipi tersebut.

Namjoon menggeleng. "Kita pesan sajalah. Makan malamnya, baru kita baru memasak di rumah Taehyung. Lebih baik kita gunakan waktunya untuk tidur siang dan berkemas." Saran Namjoon.

Hoseok menghela napasnya. "Baiklah. Tapi kau yang bayar makan siang dan aku yang bayar belanjaan ini. Bagaimana?"

"Beres, sayangku!" Namjoon mencolek dagu Hoseok sekilas, lalu merangkul bahu sempit itu.

Mereka melanjutkan kegiatan belanja tersebut. Setelah perdebatan kecil tentang buah dan sayur, pada akhirnya mereka memutuskan untuk membeli keduanya meskipun dalam jumlah kecil.

Namjoon bersikeras untuk membeli lebih banyak. Dengan alasan sebagai tanda menghormati tuan rumah. Namun Hoseok berpikiran lain. Dia tidak ingin membuang banyak uang dengan alasan tak masuk akal itu. Toh, dirinya juga membawa buah tangan lain, untuk Ibu Taehyung.

Dua kantong ukuran sedang tertenteng sudah di tangan kanan Namjoon. Sambil menunggu Hoseok dari toilet, dia membuka es krim rasa jagung yang baru saja mereka beli. Persetan jika Hoseok marah, karena telah mencuri start lebih dulu. Toh, pada akhirnya es krim itu juga akan masuk ke mulutnya.

Ketika asik menikmati es krim sembari mengamati lalu lalang kendaraan, tiba-tiba pandangan Namjoon jatuh pada sosok yang sangat dikenalnya.

"Taehyung?" Pekik Namjoon spontan. Kedua mata sipitnya seketika memicing saat mendapati bayangan Taehyung di seberang jalan.

"Dia selingkuh?" Gumam Namjoon tak percaya. Mulutnya langsung menganga lebar kala melihat sosok di seberang jalan itu memeluk dan mengecup wajah seorang pria cukup manis. Bukan Jimin tentunya.

GULAKU [TAEJIN]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz