[39] Meminta Lebih

885 103 56
                                    










***Selamat Membaca***










Saat pagi tiba, Seokjin terbangun lebih dulu daripada Taehyung. Tak peduli waktu yang masih pagi buta dan mentari belum menyembulkan sinar, Seokjin merengek pada Taehyung untuk menemaninya mandi. Taehyung sejujurnya malas untuk bangun. Udara masih begitu dingin, dan semalam dia begadang hanya untuk membacakan dongeng untuk si manis yang tak kunjung memejamkan mata. Seokjin berkali-kali mengatakan bahwa dia tidak ingin Taehyung pergi.

Dan demi cintanya kepada Seokjin, Taehyung terpaksa mengabaikan rasa kantuknya guna menemani si manis berendam di pagi buta. Tak sampai di situ, Seokjin juga kembali menarik Taehyung menuju dapur kecil yang berada di kamar mereka. Pria manis itu bilang, bahwa dia akan menjadi kekasih yang baik dan berniat menyiapkan sarapan spesial untuk Taehyung tercinta. Taehyung baru ingat, semalam kekasihnya sempat meminta telur, daging, sayuran dan bumbu instan kepada Hoseok.

Seokjin menggunakan apron hotel warna putih. Dengan sendok sayur di tangan kanan, dia menyuruh Taehyung untuk memutarkan video tentang cara membuat menu sarapan yang mudah. Taehyung menolak dan berinisiatif menggantikan Seokjin memasak. Dia ingat pesan sang dokter yang menyuruh Seokjin berisitirahat. Namun, Seokjin bersikeras tetap melakukannya sendiri.

Tiga puluh menit berkutat di dapur, masakan Seokjin telah tersaji di atas meja makan. Telur dadar setengah gosong, tumis suwiran daging ayam, dan sup aneka rupa. Seokjin memasukkan semua jenis sayur ke dalam sup tersebut. Taehyung mendadak mual untuk sekedar membayangkan semua rasa masakan itu.

"Taetae kekasih Jinjin tersayang, semua makanan lezat ini untuk Taetae. Ini adalah bukti cinta dan setia Jinjin untuk Taetae. Apa Taetae suka dengan hadiahnya?" ujar Seokjin dengan wajah imutnya. Semakin imut ketika ada dua helai potongan daun bayam yang bersarang di poni rambutnya.

"Suka suka suka. Apapun makanan buatanmu, aku akan menyukainya," jawab Taehyung sambil meneguk ludahnya. Mungkin setelah ini, dia perlu meminum obat sakit perut. Tapi apapun itu, bagaimapun rasa masakan Seokjin, Taehyung siap menerima semua kesakitan itu. Mana mungkin dia tega menyinggung perasaan lembut si manis.

"Taetae ... pasangan suami istri yang baru menikah, akan me ... itu ... menyuapkan makanan dan tersenyum manis. Jinjin juga ingin melakukannya."

Seokjin menyendok sedikit nasi dan tumisan daging ayam lalu menyuapkan itu kepada Taehyung.

Taehyung bersiap untuk merasakan pahitnya masakan Seokjin yang akan masuk ke mulutnya tersebut. Namun dalam detik kelima saat dia mengunyah, kedua mata Taehyung melebar ketika merasakan sesuatu yang lezat di mulutnya. Guna memastikannya, Taehyung meraih sendok Seokjin dan kembali menyuapkan makanan tersebut.

Tidak terlalu pedas, kaya bumbu dan cukup lezat. Oh My God!

Bahkan telur dadar setengah gosong milik Seokjin tetap terasa enak di mulutnya. Dia menyesal sempat menilai buruk masakan kekasihnya.

"Sayang, aku tak menyangka kalau kau bisa memasak. Sejak kapan? Terakhir kali aku mencicipi sup jagung buatanmu sangat asin. Telur gorengmu juga pahit. Kali ini sungguh berbeda. Ini hampir sama dengan masakan Ibu cantik," puji Taehyung.

Seokjin mtersenyum malu-malu dengan wajah merona. "Taehyung bilang kita akan segera menikah, jadi Jinjin harus belajar memasak. Jinjin tidak ingin Taetae mencari wanita sexy di luar sana. Taetae bekerja dengan giat, Jinjin akan mengurus rumah dan menjaga anak-anak. Menemani Ibu cantik di rumah serta membuat permen jahe bersama."

Taehyung hampir tersedak daging ayam ketika mendengar itu. Entah apa yang merasuki si manis kemarin malam hingga pagi ini berubah serius, bahkan telah merencanakan masa depan dengan begitu sempurna.

GULAKU [TAEJIN]Where stories live. Discover now