[30] Kencan Pertama?

1.9K 192 110
                                    








***Selamat Membaca***









"Yeon Mi Seol?"

"Hadir..."

"Park Ryuha?"

"Hadir..."

"Jung Hoseok?"

Tak ada sahutan.

Dosen berkacamata tebal itu kembali mengulang seruannya. Namun, tetap ada jawaban dari sang pemilik nama.

Sang dosen terpaksa menjeda aktivitas mengabsennya. Dia menatap mahasiswanya bergantian. Pandangannya jatuh pada sosok Namjoon yang sedang sibuk membaca buku diktat.

Taehyung menyenggol lengan sahabatnya. Namjoon mendongak, dia menoleh ke arah Taehyung, kemudian beralih membalas tatapan sang dosen.

"Apa kau tidak tahu di mana Hoseok?" Sang dosen memperjelas kembali seruan yang semula dia lontarkan.

Pandangan seluruh kelas menatap ke arah Namjoon. Begitupun dengan Taehyung.

"Dia tidak mengabariku, Prof. Aku akan coba datang ke rumahnya seusai kuliah nanti." Jawab Namjoon seadanya.

"Batas toleransiku hanya tiga kali, Namjoon. Tak ada salahnya jika kau memberi perhatian lebih pada orang lain." Tukas dosen tersebut lalu kembali mengabsen mahasiswa lainnya.

"Apa kau benar-benar tidak tahu di mana Hoseok? Bukankah kalian selalu menempel setiap saat? Apa dia sakit?" Bisik Taehyung.

"Kenapa bertanya padaku? Kau sendiri juga tidak pernah peduli lagi dengannya, kan? Kemana saja kau selama ini? Sejak ada Seokjin, kau jarang sekali pergi dengan kami. Apa kau masih menganggap kami sahabat?" Jawab Namjoon penuh sindiran.

Taehyung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia langsung membuang muka ke arah lain.

"Ya ... maaf. Setelah ini kau harus menjenguk dia, Joon. Aku akan pergi ke sana besok pagi sebelum kuliah. Aku ada lembur hari ini." Seru Taehyung pelan.

Namjoon hanya menjawab dengan anggukan. Meskipun dia terlihat cuek dari luar, dalam hatinya sebenarnya ada segudang kekhawatiran akan keadaan sahabatnya tersebut.

Sejak pertengkaran malam itu, mereka memang belum bersua kembali. Namjoon sengaja menjaga jarak agar amarah itu menghilang sejenak. Bukan maksud untuk membenci atau benar-benar menjauh.

Dan sejak itu pula, dia tidak melihat sosok ceria itu lagi. Tidak di kelas maupun di sekitar area kampus.

Dia merindukan Hoseok.

Dan rindu itu perlu dituntaskan hari ini juga.

Beruntung dia mendapat shift kerja pagi hari ini. Jadi dirinya bisa bebas di malam hari untuk menemui sahabatnya tersebut.

******


Namjoon sedikit ragu untuk menekan tombol warna hitam yang berada tepat di depan ujung hidungnya.

Bingung memilih antara membunyikan bel atau langsung menerobos masuk. Mengingat dirinya juga mengetahui dengan pasti password dari sang pemilik rumah.

Akhirnya, demi rasa sopan, Namjoon memutuskan untuk menekan bel tersebut.

Bel berdenting tiga kali. Belum ada tanda-tanda pintu di depannya itu terbuka. Namjoon menekannya sekali lagi. Tak berapa lama gagang besi pintu itu bergerak. Namjoon menarik napasnya dalam-dalam.

"Hosy, aku in-..."

BLAM!!!

Kaki Namjoon seketika meloncat saat pintu itu dibanting keras. Jantungnya seolah hampir copot dari tubuhnya.

GULAKU [TAEJIN]Kde žijí příběhy. Začni objevovat