R. A. 49

1.5K 79 11
                                    

Hari ini aku update lagi hohoho

Readersnya belum tembus tapi votenya udah, gapapa aku hargai vote kalian, makasih yaaaa~

Happy Reading!

~**~**~

Di sebuah jalanan yang sepi suara derum motor terdengar saling sahut-menyahut satu sama lain. Sorakan demi sorakan terdengar riuh mengiringi balap motor malam ini. Malam ini tepatnya tiga pemimpin geng motor yakni, Deforters, Avido, dan Revolt kembali meramaikan jalanan kota.

Ralat! Hanya pemimpin Deforters dan Revolt saja. Sementara Avido seperti biasa selalu absen. Tidak hanya pemimpinnya saja, melainkan beberapa anggotanya juga ikut meramaikan balap liar malam ini. Wow! Setelah lama tidak bersaing di jalanan, kini mereka kembali dengan jumlah anggota yang tidak sedikit. Sepertinya Avido dan Revolt menambah jumlah anggota mereka.

Seorang wanita dengan setelan minim berjalan di tengah-tengah arena tak lupa membawa slayer di tangan kanannya. Mereka menutup kaca helm masing-masing. Kini mereka telah benar-benar bersiap untuk balapan. Ketika hitungan ketiga selesai, mereka melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

Beberapa menit meninggalkan garis awal, kini hanya tersisa pemimpin geng motor. Ketiganya berlawan sengit, posisi Arjuna lebih berbahaya Ia di apit oleh Reno dan Dika. Keduanya terus saja berusaha membuat Arjuna tumbang agar tidak bisa memenangkan balapan kali ini. Sedikit curang memang tapi bukan Arjuna namanya jika tidak bisa menghindari situasi ini.

Arjuna bisa saja sedikit memelankan lajunya saat mereka berusaha untuk membuatnya jatuh. Tapi Arjuna tidak mau menang di atas kecelakaan yang menimpa dua pemimpin geng motor itu. Sebisa mungkin Arjuna menghindari adanya kecelakaan di sini. Saat keduanya lengah, Arjuna melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Namun, siapa sangka sehati-hati apa pun orang tidak ada yang tahu jika maut tengah menghampiri mereka. Tepat saat Arjuna berhasil keluar dari genggaman Reno dan Dika. Kejadian tragis menimpa mereka berdua. Mereka terlalu tergesa-gesa hingga motor mereka bergesekan dan berakhir kecelakaan.

Braaaakkk!

Suara yang cukup keras hingga membuat Arjuna berhenti. Matanya membelak melihat dua orang tergeletak di jalanan. Secepatnya Arjuna melepas helmnya dan menolong Reno juga Diko. Namun, langkahnya terhenti lantaran anggota mereka datang. Mereka panik dan segera menghubungi ambulance tidak hanya Revolt dan Avido saja, anggotanya juga ikut membantu mengevakuasi.

"Anjing!" umpat salah satu anggota Avido lalu menyerang Arjuna.

Refleks Arjuna membalas pukulan demi pukulan dari beberapa anggota Revolt. Mereka tidak tinggal diam, sebisa mungkin mereka memisahakn Arjuna dan Fadil -anggota Revolt- meski mereka sama tidak terimanya. Tapi cara mereka tidak seperti Revolt.

"Udah bro! Udah!"

"Stop, Ar!"

"Dengan kalian main tonjok-tonjokan, Diko atau pun Reno bisa bangun lagi?" tanya seorang anggota Avido.

Memang benar, tidak ada gunanya mereka berkelahi. Satu per satu anggota Revolt mulai meninggalkan tempat kejadian untuk menyusul ambulance dan sekarang tinggallah Avido dan Deforters. Tapi tak lama mereka pergi menyusul. Mereka menghampiri Arjuna yang terlihat masih mengatur emosinya.

"Ayo, Ar kita pergi," ujar Bima.

"Kita ke rumah sakit sekarang!" ujar Arjuna tak terbantahkan.

Radyan Arjuna ✔Where stories live. Discover now