Chapter 22 | Fuck Boy Phoenix Never Give Up

69 12 2
                                    

HAPPY NEW YEAR BABIEZZ🎉🎉. Makasih kalian selalu setia membaca cerita ini padahal gua jarang update wkwkwkk! Dan semoga tahun ini corona ilang aja, cuma itu harapan gua. Yang lainnya belakangan aja ye gak?

Oh iya, cp ini panjang bat. Semoga gak bosen

HAPPY READING😊

Austin yang dikenal lelaki pendiam, barusan mengatakan itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Austin yang dikenal lelaki pendiam, barusan mengatakan itu. Dan tentu saja, itu adalah momen langka. Karena sejauh ini, Austin hanya berbicara hanya kepada orang terdekatnya dan Roze dari sekian banyak siswa disekolahnya. Entah ada maksud lain dia memilih Roze, anak  baru yang dikenal tomboy, nakal, dan tak tahu malu.

"Alesan lu bagus juga, tapi gua masih gak ada kemauan buat join geng lu." Tolak Roze santai sambil bersedekap dada.

"Jangan sok jual mahal! Cewek lain pun langsung mau bahkan kegirangan kalau jadi lu." Ketus Baztian.

Roze menjinjit bermaksud mendektakan wajahnya ke hadapan Baztian. Kini, mata mereka saling bertatapan secara dekat.

"Tapi gua Jeje, bukan cewek lain."

"Karna itu, lu harus masuk ke geng gua. Karna lu Jeje!" Paksa Baztian.

Mereka berdua bertatapan cukup lama. Saking dekatnya Roze bahkan bisa merasakan nafas Baztian yang menerpa wajahnya begitu juga dengan Baztian. Tapi, dipikirannya saat ini adalah manik coklat tua mata Roze mengingatkan dia dengan gadis malam itu. Mata mereka terlihat mirip, atau mungkin hanya perasaannya saja.

Tiba tiba...

"Kalian kenapa masih diluar kelas? Udah bel ini!! Cepat, masuk ke kelas sekarang!!" Perintah guru itu dari jauh.

Seketika Roze dan Baztian lalu saling melangkah mundur untuk menjauh.

"Ayo cepat kembali ke kelas!!" Perintah guru itu lagi.

Mereka semua pun menuruti perintahnya. Tapi Roze lagi lagi dicegah. "Kamu cewek yang pake celana, sini!" Panggilnya, Roze pun menoleh karena merasa.

"Kamu masih ada hukuman bersihin Toilet kan?" Tanya guru itu.

Roze berdecak kesal. "Bangsat!!" Guamamnya pelan.

BESOKNYA

"Good morning anak anak Bapak yang ganteng dan cantik!" Sapa Guru laki laki yang baru saja masuk.

Melihat itu, semua penghuni kelas menjadi malas dan sedikut jijik. Dan beberapa dari mereka mengeluh kesal.

"Yahh, kok Bapak sih yah masukk!! Gak asik ishhh!!"

"Lah bukannya jamkos yah?"

"Najis! Mila jamkos mulu pikirannya!"

"Aduh bosen saya liat muka Bapak mulu!"

"Buset dah Pak! Kemaren tuh kaos kaki warna pink! Sekarang ijo neon! Yang matching dong Pak makenya! Biar serasi gitu, kayak Bapak dan Bu Mona!"

"Eaaaaaaa!!"

XentrikZone✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora