Chapter 34 | Yah Ketauan Deh!

65 9 10
                                    

HIHIHI!! MAAP YAH AKU KELUPAAN HEHEHEH!! Btw kalian gak berniat pollow aku apa?  Hehehehh!! Canda elah, nyantuy aja ama gua, gak polliw gak papa yabg penting baca

Buat lu para side readers, ayok tampak kan lah diri kalian

HAPPY READING😊

HAPPY READING😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BESOKNYA

Gadis itu mengendap-endap saat menuju ke ruang penyiaran untuk kedua kali. Saat ingin masuk, Roze berdecak kesal. Karena ruangan tersebut dikunci. Mungkin karena kejadian kemarin.

Dia tengah berpikir untuk masuk kedalam. Dan...

"Ahah! BRAKKK!!!"

"BRAKK!!!"

"BRAKK!!!"

Orang gila itu mendobrak pintu menggunakan kakinya sebagai cara alternatif. Sungguh bodoh.

Dia kemudian masuk kesana. Dan sialnya pintu tak bisa ditutup karena tentunya rusak. Jadi dia hanya merapatkannya saja.

Dia merenung sebentar di ruangan itu. Membulatkan tekadnya untuk beraksi. Memikirkan semua yang telah terjadi.

"Gua ngerasa, di Xentrik gua lebih bebas dan bahagia. Dibanding di Red Pedro yang jadi babu. Dan sekarang, gua mutusin untuk gak mau ngancurin kebahagian mereka demi urusan gua sendiri. Gua rasa udah cukup, untuk akhirin ini semua, meskipun baru bentar kenal mereka." Gumamnya.

"Kok sedih yah? Tapi gua harus! Lu harus ngelakuin ini!"

Kini dia bingung sendiri cara untuk mengumumkan sesuatu. Dia hanya tau kata on air tentang dunia radio.

"Anjer! Gua pencet apaan biar nyala yah?"

Dia pun memencet semua tombol disana. Bahkan sampai menonjok nonjok semua alat yang tersedia.

"BRAKK!! BRUKK! BRAKK!!"

Tak lama, dia pun tersenyum senang. Kebrutalannya menghasilkan sesuatu. Mic kini terlihat nyala. Dia pun langsung memulai aksinya.

"Ehem ehem, samlekum! Nama gua Roze alias Kak Ros, anjay! Kedengeran gak sih suara gua! Dahlah, disini gua mau curhat. Gimana kehidupan gua sejak masuk sekolah ini. Jujur nih yah! Seru anjir! Orangnya bego kayak Diego yang melek kalo ada cewek. Jeffrey yang tololnya gak ada obat. But i love my lokal face. Trus Monica, Lola, Petra jablaynya Craziezz. Mereka adalah temen gibah gua. Jujur, temen gua sih bego semua. Otaknya dangkal kayak Ijul! Gurunya juga sabar. Apalagi Pak Bondan, behhh jangan ditanya! Tapi gua yakin Pak Bondan lagi jalan kesini jadi gua harus cepet. Sama Pawon dengan kaos kaki beda warna. Ngejreng bat lagi kayak jablay lampu merah!"

Seketika semua orang mendengar itu terkejut. Suara yang tiba tiba keluar dari balik speaker menggemparkan satu sekolah. Tentunya mereka sudah tahu siapa dibalik sana.

XentrikZone✔Where stories live. Discover now