Chapter 39 | Siraman Rohani

37 6 2
                                    

Apa kabar kalean? Udah bosen sama onlen skul blm? Yodah sabar yah, dan tetep semangat👍

HAPPY READING😊

HAPPY READING😊

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


SIANG HARI

Matahari yang begitu teriknya, memberikan cahaya kepada bumi. Tidak menjadikan sebuah alasan untuk berolahraga. Yang sialnya juga, jam olahraga kelas mereka di siang bolong.

Kini terlihat sekumpulan siswa kelas XI-IPA 4 tengah bermain bola dilapangan. Tidak terlihat tanda tanda siswi disana. Hanya Roze seorang diri yang tergabung dalam pemainan tersebut. Mungkin saja, siswi lain tengah sibuk mencari tempat dingin agar tak kepanasan.

Karena memang pada hakikatnya, siswi disekolah ini tipe yang tidak bisa terkena panas sedikit pun. Mereka akan mengeluh jika itu terjadi dengan berbagai alasan.

Sedangkan Roze, kini tengah asyik bermain bola dengan teman kelasnya. Wajahnya sudah begitu merah menahan teriknya matahari. Belum lagi seragamnya. Kemeja yang tak terkancing menampakan baju hitam polos disana. Terlihat sudah sangat berkeringat dan bau.

Sesekali Gadis itu mengelap keringatnya yang jatuh.

"WOYY OPERRR!!!" Teriaknya.

Dia berlari kencang, berdampingan bersama teman se-timnya. Roze juga mengangkat tangannya sebagi penanda agar temannya tau. Namun, yang ada, dia hanya dihiraukan.

Dimas tak ingin mengoper bola kearahnya, malah Lelaki bertulang lembek itu mengopernya ke Bio, Sang Ketua Kelas. Itu pun yang membuat dia berdecak kesal.

"Babi!!" Umpatnya.

Bola tersebut lalu out dari lapangan karena tendangan payah dari Bio.

"Heh!! Banci lu!! Kenapa gak oper ke gua??!! Kosong tadi anjing!!!" Kesalnya dengan wajah merah kepanasan.

Dimas menoleh sambil ngos-ngosan. "Lu bau!"

Sontak Roze ingin menampol wajah banci itu. Tapi peluit kembali ditiup menandakan akan dilanjutkan lagi permainan.

Selang beberapa lama, bola tersebut kembali keluar dari lapangan. Roze dan lawannya yang berada didekat sana sedikit terlibat cekcok karena tak ada yang ingin disalahkan.

"Ambil begoo!!" Suruh lawannya tersebut.

Roze menatap sinis. "Dih, lu lah! Lu yang terakhir baru kasih gua!!" Balasnya dengan nada ngegas.

Lelaki itu tak mau kalah. "Lah bego! Kalo guq terakhir berarti giliran tim lu dongo!!"

"Ahhh teronggg!! Janda lu dasarr!! Ogahh gua ambill!!! Gua mau ke kelas byeee minimal!!!" Kesalnya lalu pergi. Dia langsung beranjak pergi begitu saja meninggalkan lapangan.

Sedangkan seseorang dari jauh, sejak tadi menontonnya dalam diam. Tak berniat melakukan apa apa, seakan yang dia pandangi adalah hal menarik.

Siapa lagi kalau bukan Baztian. Dia sangat terpukau bagaiamana Roze bermain bola ditengah teriknya matahari dengan wajah merah kepanasan seperti itu. Terlebih tanpa seragam olahraga membuat Roze terlihat berbeda dan itu semakin membuatnya betah mematung ditempatnya.

XentrikZone✔Where stories live. Discover now