Chapter 17 | Trouble Maker

84 10 5
                                    

Setelah sekian lama, akhirnya update. Nih gua kasih yang banyak. Semoga gak bosen.

HAPPY READING😊

HAPPY READING😊

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


BESOKNYA

"Buset dah! Nih guru pada arisan apa gimana? Kemaren jamkos, sekarang juga jamkos." Ucap Monica karena mulai merasa bosan.

Roze yang terlihay asyik mengupil akhirnya menggubris perkataan itu. "Belajar ngeluh, jamkos ngeluh, mati aja deh lu! Kalo ngeluh mulu!" Omelnya.

"Tolong mulut dikondisikan yah mbah dukun!"

"Lagian, ngomel mulu!" Roze lalu diam sejenak seperti memikirkan sesuatu. "Eh gimana kalo kita cabut lagi?" Tawarnya.

"Emang sesat nih jalan pikirannya." Sahut Monica.

Lola langsung berbalik. "Gakkk!!" Teriaknya.

Seketika Roze dan Monica terkejut seraya melotot. "La, are u okay?" Tanya Monica.

"Gak mau ah! Kemaren aja rok gua robek gegara manjat pager. Pokoknya gak mau!!" Keluhnya.

"Yodah lu kita tinggal." Balas Roze santai.

"Gua juga kagak deh Je, hari ini rasanya mager banget! Kek pengen tidur aja." Sahut Monica.

"Mager mulu lu! Mati aja sono! Gak usah hidup!" Ketusnya.

Monica membalasnya dengan bergumam mengejek.

Keadaan pun kembali hening.

"Lu kangen gak sih sama masa kecil?" Tanya Lola secara tiba tiba sambil menompang dagunya di meja mereka.

"Gua? Kangen banget malah, sama masa kecil gua. Kayak kita cuma ngabisin waktu sambil main sama temen dan nonton kartun tanpa tau kejamnya dunia ini, azekk!" Jawab Roze.

"Mulai dah." Sahut Monica.

"Semakin dewasa, semakin sulit rasanya hidup. Semakin banyak masalah yang akan kita hadapi. Semakin dewasa kamu dituntut harus mandiri dan bertanggung jawab. Dan itu adalah hal tersulit yang akan kamu hadapi. Bahkan kamu nantinya sadar, bahwa teman tidak selamanya baik. Teman tidak selamanya mendukungmu begitu juga orang lain. Sekeras apapun, pasti ada yang ingin menjatuhkanmu. Karena itu kamu harus kuat melewati semuanya. Dan jangan kecewa dengan hasilnya. Karena kamu sudah berusaha." Ucap Roze panjang lebar dengan bahasa baku. Terdengar aneh memang, karena seperti bukan perkataanya.

"Itu yang emak gua bilang, sebelum dia meninggal. Dia udah berjuang selama hidupnya buat gua. Semoga dia gak kecewa sama anaknya ini." Lanjut Roze dengan raut wajah sedih.

Monica lalu mengelus pundaknya. "Nyokap lu gak kecewa kok, justru bangga sama lu yang kuat kayak Hulk ini." Monica lalu kembali bersender ditembok." Hufftt, my childhood, why are you leaving so fast? Padahal gua belum sempet ngucapin selamat tinggal. Gua cuma berharap kita ketemu lagi, meskipun gua tau itu mustahil. Seengaknya kenangan itu kesimpen didalam memori gua."

XentrikZone✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن