part 16

115K 6.8K 16
                                    

Alfian meregangkan badannya setelah selesai memeriksa dokumen proyek terakhir. Jam sudah menunjukkan pukul 6. Ia memijit kepalanya, sangat melelahkan mengurus dua perusahaan.

Ia akan langsung pulang hari ini, karena besok harus pergi ke luar kota untuk meninjau lokasi proyek.
"Aku akan makan dirumah"Kata Alfian pada Raka.

Raka mengangguk dan segera mengieimkan pesan untuk pelayan dirumah, agar langsung menyiapkan makanan.

Setelah keluar dari lift khusus, Alfian mengerutkan dahinya. Memastikan penglihatan nya benar. Ia melihat Sara tengah berbincang dengan laki-laki. Alfian sengaja memperlambat langkahnya dan mendecih pelan, begitu sadar bahwa dua orang itu menggunakan baju yang sama.

Raka yang bingung dengan tuannya yang tadi bergegas untuk pulang, kini berhenti sambil memandang ke arah lobby umum, tempat karyawan biasa masuk. Ia mengikuti pandangan Alfian dan menemukan alasannya.

"Siapa itu?" Tanya Alfian, yang merasa tidak asing dengan laki-laki itu

"Dia Freelancer yang mendesign proyek di Bali" Jawab Raka yang melihat ekspresi kesal di wajah Alfian

"Minta orang untuk mengikuti mereka. Laporkan langsung kepadaku kemanapun mereka pergi" Perintah Alfian. Kemudian langsung melanjutkan langkahnya menuju mobil yang sudah tersedia didepan lobby khusus.

Sesampainya di rumah, Alfian langsung menuju meja makan. Pelayan langsung melayani Alfian dengan hati-hati, karena wajah Alfian yang keruh. Melakukan sedikit kesalahan, akan berakibat fatal jika tuannya dalam mood yang buruk.

Alfian mengecek pesan yang masuk ke handphone nya. Pesan itu berisi foto Sara dan laki-laki yang baru sampai di sebuah festival makanan.
"Kencan, heh"Dengus Alfian

Setelah menyelesaikan makannya, Ia berjalan menuju kamar dan memerintahkan pelayan untuk mengantar wine ke kamarnya.

================================

Melihat laporan anak buahnya, yang mengatakan Sara telah pulang ke apartmennya. Alfian memang mengetahui dimana Sara tinggal setelah keluar dari rumahnya. Ia meminta orang untuk mengawasi Sara, ketika Sara keluar dari rumah ini.

Alfian menelpon Sara, dan seperti yang sudah ia ketahui hasilnya. Sara mereject panggilannya. Alfian yang tidak sabar menghadapi Sara, langsung mengirim pesan sekaligus ancaman yang Ia yakin tidak akan diabaikan oleh Sara.

Alfian menyunggingkan senyumnya sambil menyesap wine.

================================

Sara tiba dirumah Alfian, Ia terburu turun dari taksi dengan wajah lelah yang bercampur marah.

Pelayan menyambut kedatangan Sara karena tuan mereka telah memberi pesan bahwa Sara akan pulang.

"Dimana Alfian?" Tanya Sara tanpa basa basi, Ia sudah sangat lelah. Belum istirahat dari pagi, sekarang harus berurusan dengan makhluk brengsek.

"Tuan meminta Nyonya menemui tuan di kamarnya"

Sara yang sudah lelah, langsung melangkah menuju kamar Alfian yang berada di lantai 2.

"Nyonya ingin makan malam?"Tanya pelayan itu dengan sopan

"Tidak perlu"Jawab Sara singkat

"Oh ya, jangan panggil aku Nyonya lagi. Aku sudah bukan Nyonyamu" Tambah Sara

Sesampainya didepan kamar Alfian, Sara langsung melangkah masuk tanpa mengetuk pintu. Ia mencari keberadaan Alfian, dan menemukannya di sudut kamar dengan cahaya minim.

"Istriku baru pulang"Sambut Alfian

"Berhenti mengganggu hidupku"

"Tidak sopan berbicara seperti itu dengan suami"Balas Alfian sambil berdiri mendekati Sara.

Sara melihat botol wine dimeja yang isinya tinggal separuh, melangkah mundur.

Alfian menyeringai melihat Sara yang berusaha menjauh. Ia menarik pinggang Sara dan mencengkramnya.
"Freelancer,huh?"Sinisnya pada Sara

Sara yang melebarkan matanya mendengar ucapan Alfian. Ia segera menormalkan ekspresinya dan membalas dengan tenang.
"Kau menguntitku?"

Merasa terpojok dengan pertanyaan Sara. Alfian langsung membungkam bibir Sara dengan bibirnya. Ia terus melumat tanpa memberikan jeda.

Tangan Alfian sudah berkeliaran ditubuh Sara. Alfian berusaha melepaskan kaus sialan itu.

Kaget akan Alfian yang tiba-tiba menciumnya. Sara berusaha mendorong Alfian. Namun Alfian tidak bergeser sedikitpun. Malah lelaki itu telah mengangkatnya menuju ranjang.

Alfian terus membelai Sara dan memberikan kecupan di cerukan leher Sara.

"Kau menikmatinya Sara"Kata Alfian dengan suara berat ketika mendengar Sara mendesah pelan

sara (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant