part 35

86.6K 5.4K 80
                                    

Setelah hampir 2 jam di kafe, Sara kembali ke unitnya. Ketika Ia masuk, tidak terlihat keberadaan Nesya maupun Alfian. Sara membawa gelas-gelas itu beserta kaleng bir yang tadi Alfian minum ke dapur.

Selesai beberes, Ia masuk ke dalam kamar dan menemukan pria itu. Sara pikir, Alfian telah kembali. Nyatanya pria itu masih sibuk dengan laptopnya dikasur.

Enggan untuk berbasa-basi, Sara berdiri di samping Alfian. Ia harus meluruskan semua ini sekarang. Semua rasa penasaran dan kebingungannya selama ini.

"Kali ini tolong jawab Aku dengan jujur"

Alfian yang tadi masih berkutat dengan dokumen yang Ia kerjakan di laptop. Menghentikan kegiatannya dan menatap Sara.

"Semua sikapmu selama ini. Setelah bersikap seolah Aku tidak berharga bagimu. Sekarang Kau melakukan ini semua untuk apa?"

"Apa yang Kulakukan?"Balas Alfian acuh

"Jangan berbelit,Alfian. Bukannya Aku terlalu percaya diri. Tetapi semua sikapmu itu yang seolah mengejarku dan mengacaukan semua rencana dalam hidupku"

"Semua itu untuk apa?"Tanya Sara pelan dengan wajah putus asa.

"Aku hanya berusaha memenuhi permintaan Kakek"Jawab Alfian

"Kau pikir Aku bisa Kau bodohi? Kakek sendiri yang mendukungku untuk melepaskanmu. Bahkan Kakek meminta maaf sambil menangis kepadaku. Membuatku semakin bingung dengan apa yang terjadi"

"Aku tau banyak yang Kau sembunyikan, Alfian. Sejak awal bertemu, hingga malam itu

"Malam dimana kita bercin-, tidak. That night when we had sex. Kau menatapku dengan tatapan sendu sambil meneriakan namaku"

"Kau berspekulasi terlalu jauh"Balas Alfian

"Spekulasi? Kau sebut spekulasi?"

"Mengapa Kau meributkan hal ini? Apa semua ini karena Noah i-?"

"Jangan membawa orang lain dalam masalah ini,Alfian"

"Oke.. Our sex was great, thats it. Itu alasan untuk semua sikapku belakangan ini"

"Just sex?"

"Ya.. Apalagi kalau bukan karena itu?"

Sara tertawa lirih "Apa bukan karena perempuan di masa lalumu itu?"

"Apa maksudmu?"

"Tidak usah mengelak, Alfian. Selama ini Aku berusaha untuk sabar menghadapi sikapmu. Aku menunggu agar Kau mengatakan yang sejujurnya"

"Kau benar. Semua itu karenanya, kalian memiliki nama yang sama"

"Dan selama ini Kau membayangkan Aku adalah dia?"

"Ya, pada awalnya begitu. Tapi-"

"Tidak usah merasa bersalah kepadaku. Aku tau rasanya kehilangan seseorang itu berat karena Aku pernah mengalaminya"Jawab Sara memotong Alfian

"Aku sudah memaafkanmu. Mulai sekarang kita harus berjalan sendiri-sendiri. Dan kumohon jangan masuk ke dalam hidupku lagi"Minta Sara sambil tersenyum tulus. Sementara Alfian hanya diam terpaku.

"Aku juga akan segera menyerahkan surat pengunduran diriku. Walau adalah omong kosong jika mengatakan Aku ingin kita berpisah secara baik-baik. Namun, Aku ingin tetap mengatakannya"

Sara melangkah mendekat pada Alfian. Ia memeluk pria itu, yang otomatis menegang. Sara menepuk-nepuk pundak Alfian lembut. Alfian yang dihantam keterkejutan bertubi-tubi hanya bergeming tanpa membalas pelukan Sara.

"Aku tau semua tentang masa lalumu. Kau hebat sudah melaluinya selama ini"

Setelah Sara mengatakan itu, Alfian membalas pelukan Sara dengan erat. Pria itu menitikan air mata dipundak Sara. Menangis tanpa suara, mengeluarkan semua emosi yang dirasakannya selama ini.

...

Flashback

Alfian merebahkan dirinya disamping Sara. Ia memeluk wanita itu sambil sesekali mengecup keningnya. Mengamati Sara yang begitu damai dalam tidurnya. Lama-lama melihat itu, Ia juga ikut mengantuk.

Entah berapa lama Ia tertidur. Suara bel apartemen terdengar, menggangu tidur Alfian. Ia membuka mata dan melihat Sara yang masih berada di dekapannya tidak terganggu sama sekali. Melepaskan pelukannya dengan perlahan dan melihat jam yang berada di nakas. Hampir 1 jam Ia tertidur.

Alfian melangkah menuju pintu dan melihat layar intercom yang terpasang. Menunjukan seorang pria dan wanita. Laki-laki itu Ia mengenalnya dengan jelas, Noah. Pria yang belakangan ini selalu berada didekat Sara. Noah datang bersama seseorang yang Alfian ketahui adalah sahabat Sara.

Rasa kesal selama ini melihat pria itu selalu mengejar Sara, Membuat Alfian tanpa menimbang-nimbang lagi, segera membukakan pintu.

Ia tau dirinya sangat egois. Namun, ada rasa bahagia tersendiri melihat raut kaget dan kekalahan di wajah Noah.

Tbc

New extra chapter!!!!

Exclusive at karyakarsa

*Ps : cerita ini tetap akan ditamatkan di wattpad

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


*Ps : cerita ini tetap akan ditamatkan di wattpad

🖤🖤🖤🖤

sara (END)Where stories live. Discover now