part 13

117K 6.4K 64
                                    

"Kenapa wajahmu kusut sekali?" Tanya Nesya yang hampir setiap malam menginap di apartmen Sara

"Alfian, Dia belum tanda tangan"Sahut Sara sambil memejamkan matanya di Sofa

Sebelumnya Sara sudah menghubungi pengacara yang mengurus hal itu. Dia menanyakan apakah tidak ada cara lain agar urusan itu cepat selesai. Namun, pengacara itu bilang tidak ada cara lain. Kecuali kalau Alfian melakukan kekerasan fisik pada Sara, mungkin Sara dapat lepas dari Alfian dengan mudah. Sara sempat berniat untuk memalsukan tanda tangan Alfian. Tapi pengacaranya berkata hal itu dapat berakibat fatal jika Alfian menuntut Sara.

"Mungkin dia menyesal? Ingin memperbaiki rumah tangga kalian"Tebak Nesya

"Tidak mungkin. Ia hanya ingin mempermainkanku. Dia bilang akan tanda tangan jika Aku tidur dengannya sekali lagi"

"Terus apa yang akan Kau lakukan? Tidur dengannya saja, lagipula setelah kucoba. Rasanya enak kok"

Sara ingin sekali membenturkan kepala Nesya. Sahabatnya memang tidak memiliki akhlak.

================================

Setelah dari rumah kakek, Alfian pergi bertemu temannya di klub malam. Ia sangat lelah sebenarnya, tapi ia juga ingin datang untuk sekedar minum atau make out.

"Tumben Kau tidak datang terlambat"Kata Deron melihat Alfian yang datang masih dengan setelan kerjanya

"Aku hanya sebentar. Besok Aku memiliki banyak pekerjaan"

"Kemana yang lain?"Sambung Alfian, karena biasanya suasana ruangan VIP ini sangat ramai

"Mereka melupakan tempat ini jika sedang senang. Hanya Aku pengunjung tetap disini"Jawab Deron

"Ada apa dengannya?"Tanya Alfian menunjuk Marco

"Tidak tau, Ia sudah mulai minum sejak Aku datang. Dan kau tau? Dia mengusir semua kupu-kupu"

"Hai" Sapa seorang perempuan

"Tasya!! Long time no see. Baru balik dari Aussie?" Tanya Deron sambil bangkit berdiri menyambut Tasya

"Iya nih. Kebetulan lagi ngumpul juga di ruang sebelah sama teman-teman. Sampai tadi Aku lihat Al jalan kesini. Aku kira salah orang, ternyata benar" Jelas Tasya

"Hai Al" Sapa Tasya pada Alfian sembaring mengecup pipi Alfian

"Hei Hei... Alfian doang nih?"Ledek Deron

Tasya pun duduk di sebelah Alfian sambil terkekeh kecil

"Iya, paham lah yang udah lama ga ketemu" Sambung Deron

Tasya melingkarkan tangannya ke tangan Alfian. Sementara Alfian hanya diam saja. Mereka memang memiliki hubungan dulu ketika Alfian mencari pelampiasan sekitar 5 tahun yang lalu.

Namun Alfian tidak pernah menganggap serius hubungannya. Ia hanya mengganggap Tasya sebagai partner dalam artian khusus. Memang brengsek, tapi semenjak dekat dengan Alfian. Tasya dapat masuk ke circle lingkungan Alfian.

Hubungan mereka berakhir ketika Tasya mulai menuntut lebih. Ia ingin bertunangan dengan Alfian tetapi Alfian tidak menurutinya dan saat itu Ia juga harus mengurus bisnis Rahardja di luar negeri.

"Wanna play tonight?"Bisik Tasya tepat di telinga Alfian sambil mengelus lengannya

Alfian melumat bibir Tasya sebentar "Not tonight,Darling. Aku sangat sibuk besok"

Tasya tersenyum setelah perlakuan Alfian itu. "Oke, masih bisa lain waktu. Aku minta kontak mu"

Alfian menyebutkan nomor ponselnya. Setelah itu Ia bangkit berdiri "Aku pulang"

Deron hanya mengangguk mendengar Alfian. Tasya ikut berdiri sembaring terus menempel pada Alfian.

"Bye, honey"Katanya manja

"Bye" Sahut Alfian sambil meremas bokong Tasya

sara (END)Where stories live. Discover now