part 49

71.7K 4.7K 147
                                    

Hampir satu jam dan Sara belum dapat terlelap. Sedangkan dibalik punggungnya sudah terdengar napas teratur Alfian. Pria itu tertidur setelah meminum obatnya serta membuatkan susu untuk Sara.

Lelah dengan usahanya untuk tertidur, Sara membalikan badannya menatap Alfian. Melihat tanda-tanda Alfian sudah tertidur pulas. Ia mendekatkan diri ke arah pria itu.

Sara membawa bantal kepalanya dan menaruh disamping bantal Alfian. Walaupun agak ragu, akhirnya Ia memutuskan untuk menggunakan bantal yang sama dengan pria itu.

Setelah meletakan kepalanya, Ia menyusupkan hidungnya. Menghirup wangi tubuh Alfian yang belakangan ini tidak Sara dapatkan, lantaran aksi ngambek yang pria itu lakukan.

Ia mengelus perut besarnya "Kenapa Kamu merindukan Ayahmu? Bukannya kita sepakat untuk menjauhi Dia? Kamu juga dulu tidak ingin dekat dengannya"

Sara mencebikan bibirnya sambil terus menatap ke arah perutnya sendiri. Tidak menyadari sebuah garis tipis terbit dibibir Alfian.

Alfian memang sudah tertidur pulas. Namun, pria itu terbangun karena gerakan Sara gerakan Sara. Niatnya membuka mata untuk melihat apa yang wanita hamil itu lakukan. Diurungkan Alfian, begitu merasakan Sara yang menyusup ke arah dirinya.

Sara menguap dan meregangkan badannya. Tapi gerakan itu membuatnya membeku. Sebelum Alfian mendekati wajahnya.

Cup

Satu kecupan mampir dibibir Sara. Membuat pipi wanita itu memerah dengan sendirinya.

"Kau berpura-pura tidur?" Tanya Sara galak

Alfian tergelak mendengar kegugupan dalam suara Sara yang begitu kentara.

Tanpa menjawab pertanyaan Sara, Alfian malah mengelus perut wanita itu sambil berbicara dengan bayinya.

"Kasihan sekali. Kamu selalu dijadikan alasan oleh ibumu ya?"

Sara mendengus dan berniat untuk membalikan badannya. Alfian yang melihat itu, segera menahan Sara dengan tangan kirinya.

"God, how i want to drive you crazy"
Alfian mencecap bibir Sara dalam dan lembut.

Sebelum tangannya bergerak lebih jauh. Sara sudah menepuk tangan kanannya membuat pria itu melepaskan pagutan dan meringis kesakitan.

"Mesum"

Alfian kembali tergelak mendengar perkataan Sara yang saat ini kembali mendekat ke arah Alfian dan memejamkan matanya.

"Bayinya ingin tidur dengan ayahnya?"

Sara hanya berdeham, Ia sudah tidak mempunyai tenaga. Matanya sangat berat sekali.

Alfian yang gemas melihat Sara kembali memejamkan mata. Menggigit pipi wanita itu menghasilkan teriakan Sara dengan sisa-sisa tenaganya.

....

Jam menunjukan pukul 8 pagi, waktu Alfian membuka mata. Ia mendapati pintu kamar mandi terbuka dan Sara muncul dari dalam.

"Kamu mau pergi kemana? Sepagi ini"

Sara mengabaikan pria itu, Ia menuju lemari dan mengambil pakaian yang akan dikenakannya.

"Mau kemana?" Tanya Alfian sekali lagi karena tak mendapat jawaban apapun dari Sara.

"Sara" Panggil Alfian dengan suaranya yang terdengar menahan kesal.

"Maternity shoot"

Alfian menyingkirkan selimut dari tubuhnya dan berdiri menghampiri Sara.

"Kamu akan melakukannya sendiri?" Tanya Alfian dengan tatapan yang tidak lepas dari Sara.

Tak ada balasan apapun, Sara hanya bergeming merapihkan baju terusan yang sudah Ia kenakan.

sara (END)Where stories live. Discover now