part 48

71.2K 5K 111
                                    

Sara bermalas-malasan di sofa dengan sebuah cup besar yoghurt. Alfian sudah berangkat sejak tadi pagi padahal semalam pria itu demam, mungkin akibat cedera ditangannya. Sedangkan Nesya berada di kafe.

Acara bersantai Sara terganggu oleh deringan telpon disertai nama pemanggil nya. Ia menarik napas dalam sambil mengelus perutnya yang sudah membesar. Mencoba menenangkan emosinya.

"Halo" Ucap Sara begitu mengangkat panggilan itu

"Sara. Apa kabarmu nak?"

"Tidak usah bertele-tele. Apa mau anda?"

Terdengar tawa ringan disebrang sana sebelum Deni, Ayah Sara melanjutkan.

"Rupanya selain tidak pernah mengunjungi ayahnya, Nyonya Rahardja juga sangat sibuk sekarang"

Sara tidak menanggapi perkataan Ayahnya.

"Baiklah. Coba Kau bicarakan dengan suamimu untuk menggunakan perusahaan asuransi Pratama Life milik keluarga kita di anak perusahaannya yang baru"

"Keluarga? Kata itu terdengar menggelikan ditelinga Saya"

"Ya, keluarga. Jangan karena Kau memiliki Rahardja disampingmu membuat Kau menghina Ayahmu. Ingatlah jika bukan karena Aku, Kau tidak bisa berada di-"

"Tidak bisa berada dikeluarga Rahardja maksudmu? Asal Anda tau, Saya sudah berpisah dan meninggalkan Rahardja. Tinggal menunggu saja kapan Rahardja akan memutuskan hubungan dengan perusahaan kita"

Sara memberikan penekanan pada kata kita untuk mengejek kesombongan Ayahnya. Sebelum mendengar lebih banyak caci maki dan umpatan dari Deni, Sara memilih memutuskan panggilan itu.

Belum reda kekesalan Sara terhadap Ayahnya. Telpon miliknya yang diletakan di sofa sudah kembali berdering.

Sara berniat mematikan telpon jika Ayahnya yang kembali menghubungi. Tetapi layar itu menampilkan nama Noah yang segera dijawab oleh Sara.

....

Saat ini sudah menunjukan jam 9 malam lewat dan kafe sudah tutup. Namun, Nesya belum juga selesai mengecek pendapatan dimeja kasir. Sedangkan Noah duduk bersama Sara.

Tadi Noah menelpon dirinya dan mengatakan sudah berada dijalan untuk menjemput Sara. Belum sempat Sara menolak, Pria itu sudah mematikan sambungan.

Sara menatap Noah dan Nesya bergantian. Ia curiga ada sesuatu diantara keduanya karena sejak datang hingga saat ini, Nesya selalu menghindar dengan berbagai alasan.

Dirinya sudah kelelahan dan ingin segera pulang serta membersihkan diri. Tapi tidak ada tanda-tanda Nesya selesai.

"Kapan Kau akan selesai?"

Nesya tersentak kaget akan kehadiran Sara disampingnya.

"Kau ingin pulang?" Tanya Nesya tanpa menjawab pertanyaan Sara.

"Ya, tentu saja"Jawab Sara

"Pulanglah lebih dulu bersama Noah"

Sara memicingkan mata, menatap Nesya yang tiba-tiba gugup ditatap seperti itu.

"Kau! Ada apa diantara Kau dan Noah?"

"Tidak ada. Ayo kita pulang" Ajak Nesya kemudian langsung berlalu meninggalkan Sara.

....

Pukul 11 malam, Sara telah selesai membersihkan diri. Ia tidak melihat tanda-tanda Alfian sudah pulang.

Apa pria itu masih memusuhinya?
Sangat tidak tau terimakasih, pikir Sara.

Setelah Sara mengurus dan membantunya sejak kemarin. Sangat kekanakan tambah Sara dalam hati.

sara (END)Where stories live. Discover now