part 51

70.2K 4.7K 85
                                    

Rasanya baru sebentar Sara terlelap akibat kegiatan panas yang menguras tenaganya itu. Namun kini Sara membuka matanya, perutnya terasa kram dan mengencang.

Selain itu ada cairan yang keluar dari organ intimnya yang membahasi kasur. Sara membelalakan matanya begitu menyadari Ia akan segera melahirkan.

Alfian masih tertidur pulas  membelakangi Sara dengan satu tangannya melingkari perut wanita itu. Hingga Sara harus berusaha duduk dan mengguncang Alfian.

"Alfian, cepat bangun"

"Alfian"Panggil Sara lebih keras lagi

Teriakan Sara hanya dibalas gumaman oleh Alfian yang saat ini malah berbalik badan membelakangi Sara untuk melanjutkan tidurnya.

"Alfian! Sialan. Cepat bangun"

"Jam berapa ini, Sara?"Jawab pria itu tidak terima tidur nya diganggu.

"Aku akan melahirkan, bodoh"

Dan didetik itu juga Alfian membalikan badannya menatap Sara.

"Shit"

"Sekarang?"

Pertanyaan bodoh itu tidak dijawab oleh Sara karena wanita itu sibuk mengatur napasnya sendiri. Setelah itu Alfian segera turun berdiri disamping posisi Sara. Ia menggendong wanita itu sebelum mengentikannya setelah Sara berucap kesal.

"Bawakan Aku pakaian dulu. Dimana otakmu itu, Aku hanya memakai gaun tidur"

Setelah membantu Sara berpakaian dan dirinya sendiri mengambil kaus serta celana secara acak. Sara meminta Alfian untuk memasukan beberapa keperluan bayi dan baju ganti miliknya ke tas travel. Namun, Alfian menolak.

"Nanti saja, biar Aku suru Raka. Kita ke rumah sakit sekarang"

"Cepat lakukan saja, Alfian"

Sara tak habis pikir dengan kelakuan pria itu dari tadi. Kepanikan memang terlihat jelas diwajah Alfian, tetapi bisakah pria itu tidak banyak bertanya dan segera melakukan perintahnya.

"Bagaimana jika nanti tidak sempat melahirkan dirumah sakit?"

Sara memejamkan matanya dan menarik napas dalam. Ia berusaha menahan sakit diperutnya agar pria itu tenang.

"Aku tidak akan secepat itu melahirkan. Setidaknya jika Kau tidak banyak bicara dan melakukannya sekarang"

Setelah itu Alfian menurut, Ia membuka lemari dengan tergesa dan memasukan apa saja yang bisa tangannya masukan. Alfian juga memasukan kunci mobil beserta dompet dan handphone miliknya.

Kemudian menghampiri Sara dan menggendong wanita itu. Kali ini Sara tidak protes karena sepertinya Ia tidak sanggup untuk berjalan.

"Panggilkan Nesya"Ucap Sara begitu mereka keluar dari pintu sambil menatap pintu unit Nesya.

Alfian menurut dan memencet bel berkali-kali. Tidak sabar dengan Nesya yang tidak kunjung keluar. Segera Alfian melangkahkan kaki dari situ dengan Sara digendongannya.

"Biarkan nanti Aku kabari"

....

Setelah menyetir seperti orang kesetanan, mereka tiba di rumah sakit dan kini Sara sudah ditangani oleh dokter yang biasa memeriksanya. Berkat pria itu yang mengenal pemilik rumah sakit ini dan terdapat sedikit sahamnya juga disini, sang dokter dapat dihubungi untuk membantu Sara bersalin dini hari ini.

Alfian setia berdiri disamping Sara, mengusap peluh dan punggung wanita itu.

"Kamu yakin akan melahirkan secara normal?" Tanya Alfian yang entah sudah ke berapa kalinya.

sara (END)Where stories live. Discover now