part 27

102K 7.1K 145
                                    

Rapat kali ini diadakan disebuah restauran yang menyatu dengan lapangan golf. Ditempat itu sudah terdapat Raka yang menunggu di lobby.

"Tuan sudah ditunggu oleh Pak Melvin selaku pemilik Rylance Company"Ucap Raka setelah menghampiri Alfian. Raka menunjukan beberapa file mengenai kontrak kerja sama lewat ipad sambil berjalan disamping Alfian.

Sementara Sara terus berusaha melepaskan genggaman tangan Alfian dan sepertinya mustahil karena Alfian mencengkram tangan Sara dengan sangat erat. Pria itu menyeret Sara sejak turun dari mobil dan terus menarik Sara agar mengikuti langkahnya hingga tiba di dalam restaurant.

Tampak seorang pria paruh baya yang sedang duduk dan berdiri ketika Alfian sudah sampai di meja itu.

"Selamat siang, Pak Melvin. Maaf saya terlambat"Sapa Alfian sambil menjabat tangan Melvin.

"Tidak masalah, Pak Alfian. Lagi pula pemandangan disini sangat bagus untuk melepas penat"

"Ah, perkenalkan ini Sara. Ia adalah asisten Saya"

Sara tersenyum canggung, tidak mungkin melarikan diri jika begini caranya. Ia pun hanya menunduk sopan.

"Kamu sepertinya tidak asing. Saya pernah melihat kamu di-"

Melvin Rylance tampak berfikir sejenak sebelum melanjutkan
"Noah. Noah pernah menunjukan foto kalian"

Alfian tersentak sebelum reflek bertanya "Noah?"

"Iya, Noah adalah putra kedua Saya. Mungkin Pak Alfian mengenal berhubung Ia sedang terlibat proyek di perusahaan Anda. Anak itu memilih jalannya sendiri menjadi arsitek lepasan"

"Istri saya sempat ingin mengenalkan Noah dengan anak kerabatnya. Tapi anak itu tidak mau, malah menunjukan foto Sara"

Sara hanya tersenyum kecil. Ia tidak menyangka Noah merupakan putra Melvin Rylance yang merupakan pengusaha agroindustri yang cukup terkenal.

Melihat raut Alfian yang datar. Melvin merasa tidak enak karena melibatkan urusan pribadi.

"Saya jadi keterusan berbicara. Kita mulai sekarang diskusinya?"

================================

Meeting itu hanya berlangsung 45 menit. Sara yang menjadi asisten dadakan Alfian, harus membereskan berkas yang berserakan di meja.

"Semoga kedepannya kita dapat terus bekerja sama"

"Ya, saya harap juga begitu"Balas Alfian

"Sara"Panggil Melvin

"Ya, Pak?"

"Minggu depan akan ada acara kecil-kecilan di kediaman saya. Saya harap kamu bisa datang. Nanti akan saya suruh Noah untuk menjemput kamu"

Sara mengangguk tidak enak. Pasti di kediaman Noah akan terdapat banyak keluarga besar Rylance karena Noah sempat bercerita jika keluarga besarnya sering berkumpul di awal bulan.

================================

Terjadi keheningan di dalam mobil yang berisi Alfian, Sara dan seorang supir. Alfian hanya diam dan Sara enggan mencari topik atau tepatnya pertengkaran dengan Alfian. Sambil mengecek notifikasi pada handphone yang telah dikembalikan oleh Alfian. Ia berniat turun di halte terdekat untuk kembali ke apartment mengingat jam kerjanya telah selesai.

"Tolong berhenti di halte depan, Pak"

Supir Alfian melirik ke kaca spion tengah untuk memastikan Bos nya setuju dengan Sara.

"Antar dia ke apartment nya"Perintah Alfian

Sara menatap Alfian sengit yang dibalas tatapan acuh.

"Senang?"

"Huh?"Balas Sara bingung dan otomatis mengernyitkan dahinya.

"Si freelancer itu ternyata cukup kaya. Walaupun tidak bisa dibandingkan dengan harta milikku"

Mendengus sebal pada Alfian, Sara heran mengapa pria ini selalu membandingkan seseorang dari materi.

"Ya, setidaknya walaupun berpisah darimu, Aku berhasil mendapat tangkapan yang lumayan"Ledek Sara

Alfian yang kesal dengan jawaban Sara, memilih untuk diam saja.

"Ternyata Aku cukup cantik untuk mendapat pria-pria kaya"Lanjut Sara sambil bercermin di layar handphone.

"Aku hanya ter-pak-sa"Jawab Alfian sambil menekankan katanya.

"Ya ya ya, Aku juga menyesal menerima mu. Ternyata tidak ada satupun harta milikmu yang ku dapat. Seharusnya Aku bertemu Noah lebih cepat"Balas Sara sambil berbisik ke telinga Alfian.

Sara langsung kembali ke tempat duduknya begitu melihat kilatan gairah di mata Alfian. Mengapa Tuan muda ini begitu murah untuk dipancing nafsunya.

"Jangan lupakan bantuan untuk perusahaan Ayahmu. Bersikap dengan baik, atau Aku akan mencabut dukungan itu"

"Terserah padamu, Kau pikir Aku berpura-pura saat mengatakan tidak lagi peduli?"Jawab Sara sambil bersiap turun.

Sesampainya di lobby Sara melangkah turun tapi kembali terhambat dengan cekalan tangan Alfian.
"Apalagi?"Kesal Sara

Alfian mengulurkan paperbag yang tadi dibawanya dari butik "Ambil, Kau  tau sendiri berapa harga baju ini"

"Jangan menyesal berpisah denganku"Bisik Alfian sambil meniup telinga Sara.

================================

Diperjalanan kembali ke mansion miliknya, Alfian menghubungi Raka.

"Apa agenda minggu depan?"

"Ada kunjungan ke luar kota untuk meninjau pabrik baru kita selama 2 hari, Tuan"

"Jadwalkan pada weekend saja dan pastikan Sara untuk ikut"





Akhirnya up juga 🥳🥳🥳
Aku ga janji bisa up cepet lagi 🙈🙈.
Tapi kalo part ini sampe 850 vote, Aku bakal ngasih rekomen wp kalo mau 😝😝.


sara (END)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα