part 5

142K 9.3K 9
                                    

"JADI KAU AKAN BERCERAI?" Nesya bertanya dengan suara yang lantang

"Suaramu, Nesya" jawab Sara dengan kesal karena Nesya berbicara dengan keras dan suasana Cafe siang ini cukup ramai

Nesya meringis melihat keadaan sekitar "Maaf"

"Tapi mengapa? Bukankah bulan kemarin kau baru saja diperawani?"

"Omonganmu itu.. Dia bercumbu dengan sekretarisnya dan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Aku memang tau, seorang Alfian hidupnya dikelilingi banyak wanita. Kukira dia sudah berubah, ternyata sulit bagi seorang bajingan untuk berubah"

"Lalu apa yang kau lakukan ketika melihatnya?"

"Aku mengatakan aku ingin bercerai"

"Kau tidak menampar Alfian atau menjambak rambut sekretaris nya itu?"

"Kau tau bagaimana diriku"

"Ya, Aku mengenalmu. Tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang Sara untuk melakukan semua hal itu. Harusnya kau menampar keduanya  atau setidaknya memaki dulu"

"Berhentilah menonton drama. Aku bersyukur mengetahui semua ini lebih awal"

"Lalu apa rencanamu? Kau akan berhenti bekerja dan pindah ke luar kota atau ke luar negri?"

Sara menyentil dahi Nesya "Sudah kukatakan berhenti menonton drama, Nesya. Untuk apa aku berhenti bekerja, Pekerjaan dan gaji yang kudapat sudah sangat baik. Akan sulit jika aku mencari pekerjaan lain"

"Tapi kau benar tak apa tetap bekerja di kantor Alfian?"

"Hmm.. Tak ada yang tau hubungan kami dan aku bersyukur untuk itu"

"Baiklah, kalau begitu nanti malam aku akan berkunjung ke tempatmu. Tenanglah, Aku sebagai sahabatmu akan menghiburmu"

"Lebih baik kau pulang ke apartmenmu sendiri. Aku tak mau kau mengacau di tempatku"

Nesya mendengus mendengar jawaban Sara. Temannya ini terlalu santai menghadapi masalah dihidupnya.

================================

"Apa masih ada jadwalku setelah ini ?" Tanya Alfian sambil melonggarkan dasinya

"Tidak Tuan. Tapi besok kita memiliki jadwal yang cukup padat"

Alfian mengangguk mendengar jawaban Raka "Aku akan pulang. Kau juga beristirahatlah"

"Tuan, ada yang perlu saya sampaikan"

Alfian menaikan alisnya sambil menunggu kelanjutan dari Raka

"Pengacara Nyonya Sara menghubungi saya. Dia meminta meminta untuk Tuan menandatangani surat perceraian"

"Kirimkan saja berkas nya, Akan ku tandatangani segera. Ada lagi?"

"Tidak Tuan"

Alfian berjalan keluar ruangannya dengan rahang yang mengeras

"Kau menantangku Sara"

Sementara Raka yang masih di dalam ruangan Alfian hanya dapat menggelengkan kepalanya. Tuannya itu sangat pandai dalam mempertahankan ekspresinya.

sara (END)Where stories live. Discover now