part 17

113K 7.4K 15
                                    

Sara merasakan beban ditubuhnya. Ia menggeliat tetapi tidak dapat bergerak dan mencoba membuka matanya. Berusaha memahami keadaan, kemudian langsung tersadar bahwa sekarang Ia berada dalam pelukan laki-laki brengsek yang sayangnya masih menjadi suaminya.

Ia terus mendorong tubuh Alfian, namun tidak ada hasilnya. Sara yang sudah habis kesabarannya, segera mengangkat satu tangannya yang dapat terbebas dari pelukan Alfian.

Plak

Bunyi tamparan yang kencang terdengar di kamar itu. "Brengsek"umpat Sara

Mata Alfian langsung terbuka dan dapat terlihat gurat mengantuk yang bercampur dengan emosi.

''Begitu caramu membangunkan suami? Setelah semalam mendesah dibawah ku?"

"Menyingkir dari tubuhku" Perintah Sara

Alfian yang kesal langsung melepaskan pelukannya dan melihat sekarang telah pukul 9. Yang berarti Ia telah melewatkan satu rapat dengan investor. Mengambil ponselnya yang berada di nakas, terdapat banyak panggilan dari Raka.

Sementara itu, Sara berusaha bangun namun tidak bisa. Seluruh badannya serasa remuk. Apalagi pada bagian intimnya. Laki-laki brengsek itu telah menghabisinya dari saat Sara tiba hingga pukul 2 pagi dan berlanjut satu ronde lagi karena Alfian yang kesal melihat Sara yang keras kepala ingin kembali ke apartmennya. Hingga akhirnya kembali menerkam Sara.

Melihat Alfian yang bangun tanpa malu tubuhnya tidak memakai apa-apa, membuat Sara memalingkan wajahnya.

"Aku harus segera menemui investor"Kata Alfian yang berjalan ke arah kamar mandi sambil memberi perintah pada Raka dengan handphone ditanggannya.

"Setidaknya bantu aku, sialan"Bentak Sara. Ia sudah mencoba untuk bangun, namun sangat sulit.

Alfian yang mendengar teriakan Sara,  membalikan badannya. Ia berjalan menuju ranjang.

"Apa yang kau lakukan?" Panik Sara yang melihat Alfian berjalan ke arahnya tanpa sehali benangpun.

Melihat Sara yang panik, Alfian mengerutkan dahinya. Lalu ia tertawa geli "Sara, jangan bersikap seperti perawan"

"Pakai bajumu dulu"Kata Sara sambil melihat ke arah lain

Alfian menggelengkan kepalanya. Melihat wajah Sara yang memerah, membuat seringai jahil muncul diwajahnya. Setelah berada disamping ranjang, Ia langsung menyusupkan tangannya ke badan Sara dan langsung menggendong Sara yang sama polosnya dibalik selimut. Dengan sengaja, Alfian menjatuhkan selimut yang membungkus Sara.

Sara melebarkan matanya dan memekik "Apa yang kau lakukan brengsek?"

"Aku sangat ingin menghukum bibirmu itu sampai kau hanya bisa mengeluarkan desahan saja" Jawab Alfian sambil membawa Sara menuju kamar mandi.

"Mungkin telat board meeting sekali lagi tak apa"Gumam Alfian sambil menyusun kegiatan mereka di kamar mandi. Sara menyembunyikan wajahnya di dada Alfian yang polos. Entah sudah semerah apa wajahnya sekarang.

================================
Melihat Nyonya rumah ini yang menuruni tangga pagi ini, pelayan langsung menyapa Sara dan menawarkan sarapan seperti perintah Tuannya tadi sebelum pergi "Pagi Nyonya. Sarapan sudah siap di meja makan, atau ada yang Nyonya inginkan?"

"Aku akan langsung pergi"Kata Sara sambil mencari handphone di tasnya. Tidak menemukan handphone dan dompet, Sara berhenti sejenak dan memutuskan kembali ke kamar Alfian.

Ia mengacak tempat tidur, nakas hingga laci Alfian. Pelayan yang baru saja membersihkan kamar, bingung melihat Sara yang begitu panik mencari sesuatu.

"Maaf Nyonya, apa yang Nyonya cari?mungkin saya bisa membantu"

Sara yang baru menyadari ada pelayan di dalam kamar itu langsung bertanya "Ya, tolong bantu saya mencari handphone dan dompet saya"

Pelayan tersebut mengangguk dan segera membantu Sara. Ketika keduanya sedang mencari, Pelayan yang tadi menwarkan Sara sarapan itu masuk.

"Nyonya"panggilnya

"Ya?"

"Tadi Tuan berpesan, kalau dompet dan hanphone nyonya ada pada Tuan. Nyonya diminta istirahat disini dan tidak pergi kemana-mana. Untuk urusan pekerjaan, Tuan telah mengurus izinnya" Jelas pelayan itu menyampaikan pesan Alfian

sara (END)Where stories live. Discover now