43 | Harapan

5.3K 469 73
                                    


Hallo, aku kambekkkkkk

Jangan lupa vote dan komen ya!

Happy Reading buat kamu❤❤❤❤

_________________________________________

Elvano duduk termenung memikirkan Zea, sudah terhitung seminggu Elvano dan Zea tidak bertemu ataupun sapa menyapa. Bahkan saat dijumpai pun Zea dengan terang-terangan mengusirnya, pernah juga Elvano mengirimi kekasihnya itu bunga lily, boneka dan banyak lagi namun tetap saja ditolak oleh gadisnya itu.

Apa kesalahannya sungguh tidak bisa dimaafkan oleh Zea?

(KAGAK WOY!!)

Apa sikapnya keterlaluan?

(UDAH TAU MASIH NANYA!)

Jadi, sekarang hubungan mereka menggantung. Antara putus atau tidak? Tapi yang jelas Elvano tidak ingin hubungannya berakhir, baru juga pacaran sebentar masa sudah harus putus.

"Gue harus gimana biar Zea gak marah?" Monolognya sendiri sambil melihat-lihat poto Zea.

Tanpa pikir panjang Elvano langsung mengambil kunci motornya dan bergegas pergi. Tujuannya hanya satu yaitu pergi ke rumah Zea. Hanya Zea yang dapat menenangkan isi hatinya. Tak peduli jika nanti Zea kan mengusirnya tau tidak, yang terpenting saat ini adalah bertemu dulu dengan gadisnya itu.

Saat sampai di depan pintu rumah Zea, Elvano langsung mengetuknya namun tak kunjung ada yang membukanya. Hingga ketukan yang kesekian kali barulah pintu itu terbuka.

Tanpa melihat siapa yang membuka pintu, Elvano langsung menyodorkan sebuket bunga yang dia bawa sambil menunduk.

"Zea sorry, jangan marah dong. Gue tahu apa yang gue lakuin itu salah. Gue tahu gak seharusnya gue bentak lo, tapi tolong maafin gue ya? Gue juga gak tahu kenapa Vilda tiba-tiba cium gue, gue juga gak ada maksud buat bohongin lo." Ujar Elvano menjelaskan dengan lirih.

"Gue sayang banget sama lo Zea, jangan minta putus ya? Masa baru juga pacaran udah pinta putus sih, berasa jadi duda gue." Sambung Elvano masih dengan menunduk.

Sedangkan orang yang sekarang berada dihadapannya sedang melotot dengan raut wajah tak percaya.









Jadi....








Jadi....









Jadi....








"JADI LO PACARAN SAMA SI CABE ZEA?!" Pekik orang itu menggelegar.

Elvano mengerutkan dahinya. Tunggu! Kenapa suara Zea berubah menjadi sedikit nyaring alias cempreng begini? Dengan segera Elvano langsung mengangkat kepalanya.

Hingga hitungan detik kedua orang itu saling tatap. Sampai....

"ASTAGA NENEK LAMPIR?" Ujar Elvano sedikit berteriak, kaget.

"Lo... lo... LO PACARAN SAMA ZEA?! HAH SERIUS? DEMI APA LO?! KOK ZEA MAU SIH SAMA LO?" Elvano menatap sinis Kinan, maksudnya apa coba dengan kalimat 'kok Zea mau sih sama lo?'.

"Heh! Jaga itu mulut lo nenek lampir, jelaslah Zea mau sama gue, orang dia yang ngejar-ngejar gue." Ucap Elvano dengan percaya dirinya.

Tapi boong. Batin Elvano.

Cih, Kinan saja yang mendengarnya ingin muntah. Emang sih, Zea suka sama Elvano. Tapi masa Zea yang ngejar-ngejar Elvano. Gak ada dalam sejarahnya cewek ngejar cowok! Emangnya cowok cuma dia doang!

Ketos vs WaketosWhere stories live. Discover now