21| Crazy Couple (1)

6.3K 509 55
                                    

Vote + Comment

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Vote + Comment.

Typo tandain.

Happy reading ❤

_________________________________________

Sesuai janjinya, Elvano menjemput Zea tepat jam 20.00 malam, tidak lebih dan tidak kurang. Tidak ada istilah ngaret dalam kamus hidupnya.

Setelah menunggu beberapa menit, barulah Zea keluar dari kediamannya. Gadis itu hanya memakai celana jeans serta hoodie berwarna putih.

"Mau kemana?" Tanya Zea menghampiri Elvano yang sedang duduk diatas motornya.

Zea pikir Elvano akan mengajaknya pergi menggunakan mobil. Ternyata realitanya?

"Nyari cewek." Zea melotot kaget dan refleks memukul bahu lelaki itu. Membuat sang empunya tertawa.

"Kalo mau nyari cewek ngapain ngajak-ngajak gue? Emang sialan lo!"

"Biar lo jadi umpan."

"Umpan-umpan pantat lo!" Maki Zea.

"Pantat gue? Pantet gue mulus Ze, mau liat gak?" Tawar Elvano. Don't have akhlak memang.

Zea menggedikkan bahunya ngeri. Elvano itu sebenarnya jenis manusia apa sih? Kelakuannya sangat-sangat dibawah standar orang waras.

"Dih jijik!" Elvano tertawa karena mendapat balasan yang begitu kurang ajar dari Zea.

"Yaudah kalo gak mau liat. Ayo jalan sekarang, takut keburu malem," ajar Elvano.

Zea mengangguk kemudian memegang bahu Elvano untuk naik ke atas motor lelaki itu.

Elvano menyodorkan helm dan Zea segera menerimanya, setelah selesai memakainya, Zea menepuk bahu Elvano. Mengisyaratkan jika Zea sudah siap.

"Mau kemana? Gue penasaran nih." Teriak Zea agak kencang.

"Lo maunya kemana?"

"Kok gue? Kan yang ngajak jalan lo bego!" Elvano terkekeh dibalik helm full face nya.

"Caffe Amora mau gak?"

Si Elvano sialan kenapa malah mengajaknya pergi ke Caffe yang membuatnya mengumpat. Zea jadi teringat saat dirinya mengikuti Elvano dan Vilda yang sedang malam mingguan bersama di Caffe itu. Membayangkannya saja sudah membuat Zea ingin muntah.

"Gak mau." Tolak Zea sedikit ketus.

"Terus kemana?"

"Terserah."

"Taman?"

"Gak!"

"Warteg?"

"Dih apaan! Gak mau."

"Ya terus lo mau kemana Zea?"

"Ya kemana aja, kan lo yang ngajak jalan. Kenapa nanya gue?"

"Nonton?"

Ketos vs WaketosOnde histórias criam vida. Descubra agora