27| Penyelamat di Balik Jaket

5.5K 517 57
                                    

Vote dan Comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Vote dan Comment...

Kalo ada typo tandain ya, gak diperiksa lagi soalnya😁

Happy reading❤

****

Rapat di rumah Elvano selesai pukul 09.00 malam, Zea harus pulang mengendarai mobilnya sendirian karena Kinan tiba-tiba dipaksa pulang bersama Azhar.

"Zea, gapapa lo pulang sendirian?" Tanya Kinan tak enak hati.

"Iya gapapa, lagian ini masih jam 9 kok," jawab Zea. Padahal aslinya Zea tak berani pulang sendirian, apalagi jarak antara rumah Zea dan Elvano terbilang cukup jauh dan harus melewati jalanan sepi.

"Serius? Gue gak enak nih sama lo. Ini semua gara-gara si Azhar kutu kupret sialan banget!" Zea tersenyum mengerti dan mengangguk.

"It's okay. No problem, Kin."

"Yaudah gue duluan ya, takut keburu malem soalnya." Pamit Zea seraya masuk ke dalam mobilnya.

"Hati-hati Ze, kalo udah sampe kontak gue." Peringat Kinan. Zea hanya membalasnya dengan anggukan.

Saat ingin melajukan mobilnya tiba-tiba Elvano berucap. "Awas nanti ketemu setan."

"Lo setannya!" Elvano tertawa karenanya. Matanya terus menatap kepergian Zea dengan pandangan yang sulit di artikan.

****

"Tenang Zea, slow, gak bakalan ada setan yang berani ganggu lo." Ujar Zea menyemangati dirinya sendiri.

Jalanan yang dilaluinya benar-benar sepi dan gelap. Tak ada satupun kendaraan yang berlalu-lalang, hanya dirinya saja.

Kenapa tiba-tiba merinding gini astaga.

Dan sialnya, tanpa di duga dan tanpa direncanakan tiba-tiba saja mobil Zea berhenti. Zea jadi panik sendiri, mana jalanannya sepi, gelap dan yang paling penting ZEA ITU PENAKUT.

"Ish, kenapa harus berhenti disini sih?"

"Ini kalo tiba-tiba ada yang terbang-terbang sambil ketawa gimana? Bisa langsung mati nih gue!"

"Kenapa mogoknya gak dideket supermarket depat aja sih!"

"Mobil gak guna lo!"

Percayalah, Zea sudah seperti orang gila. Kemudian gadis itu mengambil ponselnya yang berada di jok samping. Mencoba untuk menghubungi orang bengkel. Tetapi hasilnya nihil. Jaringannya malah hilang. Dasar pelosok.

"Sial bener gue hari ini," maki Zea pada dirinya sendiri.

Dengan keberanian yang hanya seujung kuku, Zea pun berniat untuk keluar mobil dan memeriksanya. Dengan cahaya bulan yang cukup terang dan cahaya senter dari ponselnya Zea memberanikan diri untuk memeriksa ada masalah apa dengan mobil kesayangannya ini. Untuk saat ini mobil ini kesayangannya tapi besok Zea sudah bertekad tidak akan memakai mobil ini lagi, dan akan meminta ayahnya untuk membelikan mobil yang anti mogok.

Ketos vs WaketosWhere stories live. Discover now