08| Elvano pembawa onar

7.8K 629 36
                                    

Vote dan Komen yaa❤

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Vote dan Komen yaa❤

Kalo ada typo tandain aja

Happy reading ❤

****

Saat ini Zea dan Arlan berada di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka sedang asik mengobrol dan sesekali Arlan melemparkan gurauan yang membuat Zea tersenyum karenanya.

"Mau nonton gak Ze?" Ujar Arlan berpendapat.

"Nonton apa? Emangnya ada yang seru?"

"Ada. Nonton horor mau gak?" Tanya Arlan kepada Zea.

"Kok horor sih aku kan takut Ar. Kamu tau sendirilah kalo aku tuh orangnya penakut," ujar Zea sampil membenarkan tatanan poni nya.

Tangan Arlan yang sedang menganggur bergerak secara spontan merapikan poni Zea. Dan meletakan tangan Zea kembali ke asalnya.
"Gak usah takut kan ada babang Arlan." Arlan mengedipkan matanya jahil.

"Ish modus ya." Zea menepis tangan Arlan tetapi dengan kekehan pelan yang terpatri di wajahnya.

"Kan lagi usaha," ucap Arlan menoel-noel pipi Zea.

"Usaha apa?" Tanya Zea tak mengerti.

"Usaha buat dapetin---,"

"Bentar Ar ada yang telpon," ujar Zea kemudian berjalan agak jauh dari Arlan.

Zea menggernyitkan dahinya bingung, untuk apa Elvano menelponnya? Kemudian dia mengeser layar ponselnya. Menganggat panggilan Elvano.

"Apa?" Ketus Zea.

"Lo jalan sama si Ketua Basket dimana?"

"Emangnya kenapa?"

"Cepet pulang. Gue mau ke rumah lo."

"Rumah gue? Ngapain?"

Terdengar Elvano berdecak dari sebrang sana. "Jangan banyak tanya deh. Cepet balik lo."

"Gue lagi jalan sama Arlan, Ano. Besok aja dah."

"Sekarang."

"Besok----,"

"Yaudah kalo lo gak mau. Gue yang kesana nyamperin lo."

****

Zea mendesah pelan sambil menatap garang orang yang sedang duduk dihadapannya ini. "Lo ngapain nyusulin gue si?"

"Ada perlu." Elvano dengan santai meminum minuman Zea.

Zea melotot, "itu minuman gue Elvano!" Pekik Zea kesal.

Elvano meletakkan kembali minuman itu di atas meja. "Seret gue."

Zea mendesah pelan, percuma berdebat dengan Elvano yang pastinya akan membuat dirinya kembali naik darah.

"Sono pulang ganggu aja," usir Zea.

"Yaudah ayo pulang."

"Ya lo pulang sendiri aja kampret!" Greget Zea.

"Sama lo."

"Lo gak liat gue lagi jalan sama Arlan. Dia lagi nungguin gue di lobby bioskop," jelas Zea kepada Elvano.

"Tinggalin aja apa susahnya," Elvano mengangkat kedua bahunya acuh.

"Lo maunya apa sih?!" Tanya Zea kesal.

Elvano menatap Zea sambil tersenyum. Dan itu sukses membuat Zea jijik dengan sikap Elvano. "Jijik banget muka lo."

Elvano melotot tak terima, "jijik darimana? Gue ganteng gini."

"Cepet lo mau apa? Ini Arlan udah chat gue." Zea mengotak-atikkan ponsel miliknya. Membuat Elvano berdecak.

"Gue ikut lo."

"Ikut gue? Kemana?"

"Nonton bioskop kan?"

"Kenapa lo gak nonton sendiri? Atau ajak degem kesayangan lo aja sana."

Elvano berdiri dari duduknya kemudian berjalan ke arah Zea. Menarik tangan Zea untuk berdiri. "Gak ah. Gue mau sama lo aja."

"Gak! Lo ganggu." Elvano kembali berdecak.

"Gue akan ganggu lo janji deh,"

"Sampe ganggu gue bunuh lo!" Peringat Zea. Senyum Elvano mengembang, kemudian tangan yang semula menggenggam tangan Zea beralih menjadi merangkul Zea.

****
Arlan menatap Zea heran saat melihat Zea mendekat ke arahnya dan dirangkul oleh Elvano. Kemudian Arlan berjalan mendekat ke mereka.

"Kok ada dia Ze?" Arlan melirik Elvano dengan pandangan tak suka.

Elvano melepaskan rangkulan tangannya pada pundak Zea. "Emangnya kenapa kalo ada gue? Gak suka lo?"

Pandangan Arlan beralih pada Zea. Kemudian dia menarik tangan Zea agar berada tepat disampingnya. "Ayo."

Arlan dan Zea berjalan ke dalam bioskop tanpa memperdulikan Elvano. Elvano berdecak tak suka, kemudian sedikit berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan Zea.

"Buru-buru banget. Kaya dikejar utang aja," sindir Elvano.

"Suka-suka kita dong." Bukan Zea yang membalas perkataan Elvano tapi Arlan.

"Kita? Emang lo sama si Zea udah pacaran gitu?" Ejek Elvano.

"Lagi proses!" Ketus Arlan. Zea hanya geleng-geleng dengan sikap dua cowok disampingnya ini.

"Gue juga lagi proses," ujar Elvano membuat langkah Zea berhenti. Gadis itu menatap Elvano dengan bingung.

"Proses apa?" Tanya Zea.

"Proses jadi suami lo." Elvano mengedipkan satu matanya. Membuat Arlan langsung melotot.

"Suami gadungan." Sindir Arlan.

"Suami si Zea lah. Gila aja suami gadungan," jawab Elvano membela diri.

Zea berdecak, "udah ayo jangan berantem mulu. Pusing gue."

"Belum juga sah udah pusing aja Ze," celetuk Elvano dengan tampang tak berdosa.

"Apanya yang sah sih Ano!"

"Ya kita."

"Gak ada kita-kitaan antara lo sama Zea." Arlan kembali bersuara.

"Kok lo sewot?" Tanya Elvano kepada Arlan.

"Berisik deh ribu mulu!" Ujar Zea kesal membuat Elvano dan Arlan kompak menoleh ke arahnya. Karena posisi saat ini Zea berada di antara Elvano dan Arlan otomatis membuatnya menjadi kikuk.

"Ng-ngapain kalian liatin gue?"

"Lo cantik." Kompak keduanya asal, membuat kedua pipi Zea memerah malu.

TBC

Terima kasih telah membaca cerita Ketos Vs Waketos.

Maaf banget kalo ceritanya kurang nyaman buat kalian baca:(

Elvano Pranaditya

Zeanna Kintania

Kinan Amara

Azhar Atmaja

Arlan Reynald

Vilda Alexa

Sampai jumpa di chapter selanjutnya😍

Ketos vs WaketosOù les histoires vivent. Découvrez maintenant