(SEBAGIAN PART DIPRIVAT JADI FOLLOW SEBELUM BACA)
Pada dasarnya seorang Ketua OSIS pasti memiliki hubungan yang baik dengan seluruh anggotanya, apalagi dengan Wakilnya.
Namun tidak dengan Elvano Pranaditya. Sang ketua OSIS SMA Cakrawala. Dia tidak p...
ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
VOTE DAN COMMENT
HAPPY READING......
_________________________________________
Saat pelajaran berlangsung Zea tak henti-hentinya tersenyum. Kinan yang berada disebelahnya pun merasa ngeri melihat Zea begitu. Takut-takut Zea kerasukan setan penghuni sekolah.
"Zea lo sakit?" Tanya Kinan ragu dan takut-takut.
"Sakit?" Beo Zea, "enggak."
"Gue kira lo sakit," ujar Kinan sambil menyentuh kening Zea dengan punggung tangannya. Zea diam saja saat Kinan begitu.
"Soalnya lo dari tadi senyum-senyum sendiri gitu. Gue yang liatnya juga gimana gitu... kaya orang gini," Kinan membuat tanda miring di keningnya dengan jari telunjuknya yang menganggur.
Zea memukul pelan tangan Kinan yang ada di keningnya. "Lo pikir gue gila?" Tanya Zea sewot.
Kinan mengangguk cepat sambil nyengir.
"Ish!" Zea memutar bola matanya malas. Tak lama gadis itu cengar-cengir sendiri.
"TUHKAN LO MAH PASTI UDAH GILA!" kata Kinan sedikit berteriak hingga sekarang mereka berdua menjadi sorotan anak-anak kelas. Untung saja saat ini kelas mereka sedang free.
Iya gila, karena si Ano sialan.
Zea ingin mengatakan kalimat itu,tapi dia hanya mengatakannya di dalam hati.
"Lo aja kali yang gila. Masa Waketos gila!" Ucap Zea seraya menepuk-nepuk dadanya, sombong.
"Mentang-mentang Waketos, sombong amat. Masih tinggian pangkat si Elvano tuh." Cerocos Kinan menye-menye.
Seketika Zea mengerucutkan bibirnya. Benar juga apa yang dikatakan Kinan. Dia tidak boleh sombong dulu, karena masih ada pangkat yang lebih tinggi dari pangkat dirinya. Apa dia harus mengancam Elvano untuk turun pangkat? Tapi caranya bagaimana? Apa dia ancam saja jika tidak mau turun pangkat berarti harus putus? Sepertinya itu ide yang bagus. Haha.
Zea mengerjapkan matanya dan menggeleng cepat. Astaga, kenapa dirinya sangat tidak ingin kalah saing dari Elvano? Masa gara-gara pangkat Elvano itu Ketos dan dirinya Waketos, Zea harus memutuskan hubungan mereka? Belum juga sehari masa udah putus? Memangnya dirinya ini pengoleksi mantan?!
****
Saat ini kelas Elvano sedang pelajaran matematika. Dan kebetulan sekarang pelajarannya harus menggunakan penggaris. Namun saat Elvano ingin mengambil penggaris di dalam tas miliknya, laki-laki itu tidak menemukannya. Ah sepertinya tertinggal di rumah. Elvano menoleh ke Azhar ingin meminjam, namun Azhar pun hanya membawa satu.
Elvano berdecak karena tak ada satupun diantara teman sekelasnya yang membawa dua penggaris.
"Bu!" Elvano mengacungkan tangannya. Bu Rani yang sedang duduk di meja guru sambil menilai tugas kelas lain pun mendongakkan kepalanya menatap Elvano.
