10| Tidur Bareng

8.4K 659 57
                                    

Vote + Komen  ok⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote + Komen  ok⚠️

Kalo typo tandain

Happy reading.....

****

Zea membuka kelopak matanya, seketika dia langsung melotot kaget saat mendapat Elvano yang tidur dihadapannya. Bahkan mungkin karena kedua terlalu lelap sampai tak sadar jika jarak antara keduanya begitu dekat, mungkin hanya satu jengkal.

"Ini pasti mimpi." Batin Zea.

Zea yang awalnya ingin menegakkan tubuhnya seketika terurung saat melihat Elvano yang tidur dengan wajah yang menurut dia sangat polos. Menggemaskan.

Tanpa sadar gadis itu senyum-senyum sendiri kemudian tangannya terangkat memegang salah satu alis milik Elvano, perlahan tangannya mulai menurun hingga tepat pada bibirnya.

"Kenapa mulut lo ini suka bikin gue naik darah?" Tanya Zea pelan.

"Kenapa sih lo itu nyebelin banget jadi cowok?" gerutunya kembali. Kemudian dia menjauhkan tanggannya dari Elvano, melirik jam tangannya. Mungkin akibat efek sangat ngantuk Zea kembali tertidur. Dan sudah bisa dipastikan dia pasti akan lupa jika saat ini Elvano berada tepat di depan wajahnya

Dan ya gadis itu langsung saja tidur kembali.

Lain dengan Elvano yang merasa jika Zea sudah kembali tidur langsung membuka matanya. Elvano memang sudah bangun sejak tadi Zea menyentuh bibirnya, tapi dia pura-pura tidur. Ingin tahu makian apa yang akan gadis itu ucapkan.

"Lo tau gak Ze?" Tanya Elvano pada Zea yang sedang tidur seraya mengelus rambut panjang Zea.

"Gue sebenarnya masih ngerasa bersalah karena pernah ninggalin lo sendirian di hutan?"

"Gue ngerasa jadi cowok brengsek. Gue udah janji gak akan ninggalin lo sendirian, tapi nyatanya?" Tanya Elvano sendiri untuk kesekian kalinya.

Elvano menjauhkan tangannya dari rambut Zea kemudian beralih memegang tangan Zea yang tidak digunakan Zea sebagai bantalan. Menggenggam tangan itu.

"Gue bingung sama hati gue. Disaat gue mencoba berpikir dan yakin kalo gue gak punya perasaan apa-apa ke lo, tapi rasanya ada yang beda di hati gue." Elvano terkekeh kecil, memegang erat tangan Zea kemudian mengecupnya singkat.

"Kadang otak sama hati gak sinkron. Dan itu sukses membuat gue kaya orang bego."

****

"ASTAGFIRULLOH ASTAGFIRULLOH!" Pekik Azhar saat membuka pintu ruang OSIS.

"Lo kenapa sih Az?" Tanya Manda bingung saat dengan tiba-tiba Azhar berteriak dan langsung menutup kembali pintu OSIS.

"Jangan ke dalem! Jangan ke dalem! Ada setan!" Histeris Azhar sembari meloncat-loncat.

"Setan apaan sih lo?!" Tanya Manda kesal. Padahal sebentar lagi akan ada rapat.

"Setan lagi pacaran!" Jawab Azhar ngaco membuat Manda dan anggota OSIS lainnya cengo.

"Dasar gila," desis Manda tertahan. Manda mendorong tubuh Azhar yang menutupi pintu, "minggir!"

"Jangan Man. Jangan!"

"Diem gak lo?!"

"Jangan Manda nanti lo nyesel kalo liat."

"Nyesel apa sih? Nyesel liat setan pacaran?" Geram Manda.

"Minggir---," Manda langsung membuka pintu itu lebar-lebar dan seketika matanya melotot. Sedangkan Azhar langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan miliknya. Dan anggota yang lain langsung melotot dengan bibir yang terbuka.


1

2

3

4

5

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa." Teriak Manda dan diikuti oleh yang lainnya.

Elvano dan Zea yang mendengar suara yang bagi mereka cukup mengganggu tidur mereka seketika langsung menoleh ke sumber suara itu. Tanpa menyadari jika mereka tidur dengan posisi yang cukup dekat.

"Berisik banget sih," lenguh Zea menegakkan tubuhnya. Sedangkan Elvano hanya menegakkan tubuhnya tanpa bicara apapun. Mungkin dia masih dalam mode ngantuk?

Zea mengusap kedua matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke retina matanya. Seketika Zea langsung kaget saat melihat Manda, Azhar dan anggota OSIS lainnya memandang dirinya.

Kenapa mereka liatin gue kaya gitu?

"ZEA! ELVANO! KALIAN NGAPAIN?!" Ujar Manda dan Azhar bersamaan.

Tunggu! Elvano? Maksudnya apa?

Zea langsung menoleh ke sampingnya dan dia langsung terpekik.

"Anoooooooooooooo! Lo ngapain?!

Sedangkan Elvano langsung menutup kedua kupingnya. "Berisik!"

Zea langsung meraba seluruh pakaiannya. "Lo ngapain disini? Lo ngapain gue dugong?!" Histeris Zea.

Elvano mendelik tak suka dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Zea. Memangnya dia keliatan mesum?

"Gue gak ngapain-ngapain lo kali," jawab Elvano malas.

"BOHONG!"

"Bener."

"BOHONG!"

"Bener."

"Pasti lo bohong! Gak mungkin lo gak ngapa-ngapain gue."

"Serius Zea! Gue gak ngapain-ngapain lo. Minat aja enggak gue sama badan lo."

Zea langsung melotot tak terima. Hey! Badan dia tuh bak gitar spanyol, gak mungkin banget kalo si Ano gak minat!

"Bodo amat!" Putus Zea kemudian berdiri dari duduknya, menatap anggota OSIS lainnya yang daritadi sibuk menonton dirinya dan Elvano.

"Ada apa kesini rame-rame?" Tanya Zea pada Manda. Manda berdecak.

"Rapat," balas Manda malas.

"Rapat apa? Kok gue gak tau?"

"Gimana lo mau tau kan lo daritadi sibuk tidur sambil dipeluk gitu," ujar Azhar menye-menye.

"Siapa yang dipeluk siapa?" Tanya Zea tak mengerti.

"LO SAMA TUH KETUA OSIS!" Kompak Manda dan Azhar bersamaan seraya menunjuk Elvano yang hanya menampilkan wajah datarnya.

****

TBC!

Terima kasih telah membaca cerita Ketos vs Waketos.

Semoga suka♡

Elvano Pranaditya

Zeanna Kintania

Arlan Reynald

Azhar Atmaja

Sampai jumpa di chapter selanjutnya♥️

Ketos vs WaketosWhere stories live. Discover now