33| Berbeda

5.3K 500 55
                                    

Vote dan Comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote dan Comment.

Happy reading

________________________________________

Semenjak kejadian dimana Zea membuka ponsel Elvano tanpa memberi tahu sang empunya, membuatnya terus kepikiran. Apalagi saat membayangkan wajah Elvano tadi.

"Itu perasaan bener foto gue deh, ya masa mata gue rabun." Monolog Zea sendirian.

"Tapi kenapa ada di ponsel si Ano sialan itu? Apa gue kenal dia waktu dulu?"

"Atau gue sama dia emang temenan?"

"Masa sih gue temenan sama yang begituan."

"Ah bodo amat males gue." Zea beranjak dari sofa yang ada dikamarnya menuju kasur. Baginya meskipun dirinya sedang banyak pikiran, tapi pola tidur harus tetap terjaga dan teratur.

****

Keesokan harinya saat disekolah Zea tak sengaja berpapasan dengan Elvano di lorong, tapi Elvano tidak sendiran. Disampingnya ada Vilda yang berjalan beriringan. Karena tak sudi melihatnya lebih lama, Zea pun melangkahkan kakinya lebih cepat.

Sesampainya di kelas, mulut gadis itu tak berhenti mengumpati Elvano.

"Bajingan!"

"Sialan!"

"Gue cuma buka ponselnya aja ngamuknya udah kaya gue bunuh orang aja. Gimana nanti kalo gue bunuh si Fajar." Umpat Zea.

"Lo ngapa dah?" Tanya Kinan tak mengerti.

"Gue sebel anjir," ucap Zea dengan nada sinisnya.

"Sebel kenapa? Rencana lo gagal buat ngejauhin si Elvano?" Zea melotot kepada Kinan membuat Kinan terkekeh.

Ya, jika Zea berniat melupakan perasaannya kepada Elvano. Seharusnya dia sedikit lega karena tanpa dia menjauhi Elvano, lelaki itu sudah menjauh terlebih dahulu darinya.

"Nih ya cabe dengerin gue." Kata Kinan. "Daripada lo uring-uringan gak jelas. Mending lo belajar dari sekarang buat lupain perasaan lo sama tuh manusia satu, sebelum perasaan lo buat milikin dia lebih besar. Mending kalo perasaan lo dibales. Kalo enggak gimana? Mewek tujuh hari tujuh malem lo." Sambungnya dengan wajah serius.

Zea menatap Kinan horor. Ini Kinan atau bukan? Tumben banget otaknya berguna? Wah harus diadaian syukuran ini mah.

"Kin," panggil Zea kepada Kinan.

"Iya, apa?"

"Kenapa lo tiba-tiba jadi pinter gini? Bunda lo ngasih makan lo apa?" Tanya Zea penasaran.

Kinan berdesis sinis. Tak terima dengan ucapan Zea barusan. Kalo tiba-tiba pinter berarti dulu bodoh, gitu? Teman laknat!

"Bunda ngasih makan gue kodok!" Jawab Kinan Ketus.

Ketos vs WaketosWhere stories live. Discover now