56 | Meresahkan

3.4K 345 144
                                    

Sudah siap menuju ending?

Happy or Sad nih?

Semoga part ini rame ya! Aamiin!!

Kalo ada typo tandain ya, atau maklumin aja:) gak revisi lagi.

Happy reading gaiseuuu <3

****

Terhitung seminggu berakhirnya hubungan Elvano dan Zea. Semua teman-teman keduanya sudah tahu. Saat pertama kali tahu sahabat Zea terutama Kinan, datang menghampiri Elvano dan langsung melabraknya. Cewek itu tidak terima dengan apa yang sudah Zea jelaskan, perihal sebab hubungan mereka berakhir.

Saat dihampiri oleh Kinan, Elvano sama sekali tidak bergeming. Dia menerima segala macam bentuk umpatan dan makian yang keluar dari mulut pedas Kinan. Bahkan Azhar yang biasanya bersikap petekilan mendadak jadi pendiam. Takut kena amuk oleh Kinan. Untung saat itu Kinan masih waras, dia tidak melabrak Elvano di sekolah. Tapi di rumah Azhar. Kinan masih waras untuk tidak melabrak Elvano di tempat umum.

Elvano masih teringat jelas umpatan Kinan yang super duper pedas itu.

"LO JADI LAKI GAK ADA PENDIRIAN BANGET!"

"BANCI LO!"

"SINTING!"

"SAHABAT GUE CERITA KE GUE KAYA ORANG GILA SAMPE-SAMPE NANGIS CUMA BUAT COWOK BRENGSEK KAYA LO!"

"SUMPAH YA NO, GUE GAK NYANGKA LO BEGITU KE ZEA!"

"BISA-BISANYA LO PILIH SI ONOH DARIPADA SI ZEA!"

"BUTA MATA LO?!"

"PERLU GUE ANTER KE RSJ GAK?"

Begitupun dengan Azhar. Meskipun takut di amuk oleh Kinan, tapi Azhar juga tidak tega melihat Elvano yang pasrah dimaki-maki. Kasian sekali.

Baru saja hendak membuka mulutnya, Kinan langsung menunjuk Azhar dengan telunjuknya sambil melotot tajam.

"DIEM LO! JANGAN BELAIN TEMAN LO!"

"Tapi Kin, kasian si Ano. Dia kay-"

"GUE SUNAT LO KALO NGOMONG LAGI!" Sela Kinan membuat nyali Azhar langsung menciut dan pada akhirnya cowok itu kembali diam dengan wajah memelasnya.

"Maaf No, gue lebih sayang masa depan gue dibanding lo," lirihnya.

Saat di rasa Azhar sudah tak ikut campur, Kinan kembali menatap nyalang Elvano. "Coba jelasin ke gue, gimana sebenarnya sih? Berasa kaya lagi ngadapin dua anak yang lagi berebutan premen deh. Yang satu mewek yang satu diam aja kaya patung!"

Dengan kesal Kinan mengambil minuman yang sempat tadi dia beli. "Huss, haus gue dah teriak-teriak."

Matanya tak sengaja menangkap Azhar yang sedang memperhatikannya dengan wajah memelas. "APA? MAU GUE SUNAT?"

Azhar menggeleng cepat. "Setdah berasa lagi sama psikopat kelamin deh gue." Gumamnya pelan.

"Oke! Sekarang lo bisa cerita ke gue apa yang sebenarnya terjadi." Ujar Kinan dengan serius layaknya seorang polisi yang mengintrogasi penjahat.

Elvano menghela nafas antara malas dan pasrah. "Bukannya Zea udah ceritain ke lo? Terus gue harus ngejelasin apa?"

Kinan berdecak kesal. "Gini ya Elvano Pranaditya..... gue kan baru dengar ceritanya dari pihak pertama, yaitu Zea." Jelasnya. "Nah sekarang, gue mau selaku teman yang baik ingin mendengar ceritanya dari pihak kedua. Yaitu anda! Bisa di mengerti?" 

Elvano mengangguk mengerti. Dia bersiap untuk menceritakannya. "Zea pasti ceritakan ke lo tentang itu eumm..." Elvano sedikit ragu untuk menyebutkannya.

Ketos vs WaketosWo Geschichten leben. Entdecke jetzt