AZKALEESIA | 44

5.9K 423 77
                                    

Leesia melirik Azka yang sedang mengendarai mobilnya menuju Rumah Sakit tempat Revo dirawat. Wajahnya sangat serius membuat Leesia takut. Leesia tahu jika Azka sedang marah padanya.

"Kak Azka." Panggil Leesia memegang tangan Azka yang sedang memegang setir. Azka tidak menjawab panggilan Leesia.

"Maafin Cia, tadi Cia terlalu panik." Ucap Leesia.

Azka masih diam menatap depan.

"Kak Azka boleh ngomelin Cia tapi jangan diam gini." Ucap Leesia.

Azka yang terus diam, membuat Leesia menjauhkan tangannya. Ia menatap ke arah luar jendela. Tangannya mengusap butiran air yang mulai jatuh. Sedangkan Azka hanya melirik Leesia dengan tatapan tajamnya.

Beberapa menit kemudian, Azka dan Leesia telah sampai di rumah sakit. Azka memeluk pinggang Leesia, mereka berjalan memasuki lorong rumah sakit.

"Aneh, lagi marah tapi tetap aja peluk Cia." Ucap Leesia.

"Ngga boleh?" Ucap Azka membuat Leesia meneguk ludahnya kasar. Kekasihnya itu masih marah padanya. Leesia mengedikkan bahunya membiarkan Azka melakukan sesuatu sesuka hatinya.

"CIA." Viona berlari dan memeluk tubuh Leesia membuat pelukan Azka terlepas.

"Hiks... Hiks...." Tangis Viona pecah di pelukan Leesia.

"Lo kenapa nangis Vi?" Ucap Leesia mengusap punggung Viona.

"Gue takut Revo kenapa-napa Ci." Ucap Viona. Leesia melepaskan pelukan Viona. Leesia menatap Viona yang menangis.

"Sebenarnya Revo kenapa Vi?" Tanya Leesia. Sedangkan Azka hanya melihat interaksi kedua orang tua itu.

"Sebenarnya Revo sakit kanker otak Ci. Gue di sini nemenin dia karena keluarganya ngga ada yang peduli sama dia hiks... Hiks...." Ucap Viona.

Azka maupun Leesia sama-sama terkejut mendengar ucapan Viona.

"Terus sekarang keadaannya gimana Vi?" Tanya Leesia.

"Keadaannya masih kritis Ci. Gue berharap Revo bisa sadar." Ucap Viona dengan wajah sembabnya.

"Sejak kapan dia punya penyakit itu?" Kali ini Azka yang bertanya kepada Viona.

"Satu tahun terakhir ini." Balas Viona.

"Lo tenang aja Vi, lo ngga sendiri ada gue dan Kak Azka yang akan bantu lo jagain Revo." Ucap Leesia tersenyum menatap Viona.

*****

"Revo bangun gue mohon." Ucap Leesia yang duduk di kursi samping ranjang. Sedangkan Azka berdiri di samping Leesia dengan memasukkan kedua tangannya di saku celana. Viona berdiri di sisi kiri ranjang Revo.

"Revo, ada Cia disini. Kalau lo kayak gini nanti Cia sedih Rev." Ucap Viona.

"Revo, bangun ya nanti bisa main sama gue lagi." Ucap Leesia. Kali ini Leesia menggenggam tangan Revo. Azka semakin dibuat sesak karena melihat adegan itu.

"Ehem... Ehem...." Leesia langsung melepaskan genggamannya dan menatap Azka.

"Revo lagi sakit." Ucap Leesia seperti anak kecil yang sedang mengadu.

"Terus? Aku rela kamu pegang tangannya?" Ucap Azka cemburu.

Leesia menatap Viona tidak enak jika ada keributan di rumah sakit. Leesia berdiri dan menggenggam tangan Azka.

"Maaf, ngga lagi." Ucap Leesia penuh kelembutan. Azka hanya diam menatap Revo yang masih memejamkan matanya itu.

Leesia memeluk lengan Azka dan menyenderkan kepalanya di bahu Azka.

Protective Boy and Little GirlWhere stories live. Discover now