AZKALEESIA | 27

5.6K 493 140
                                    

"Dia pelaku penembakan Kak Azka." Balas Leesia membuat Leovan terkejut.

"Terus kenapa Cia ngga ngomong ke daddy." Ucap Leovan.

"Daddy udah ngga peduli sama Kak Azka. Cia takut kalau Cia ngomong masalah ini, daddy marah ke Cia." Ucap Leesia.

"Tapi apa Javon masih bisa nyakitin Kak Azka?" Tanya Leovan.

"Cia ngga tau Kak. Kata Javon kalau Cia jauhin Kak Azka, Javon ngga akan nyakitin Kak Azka. Tapi Cia takut kak." Ucap Leesia. Leovan menarik Leesia ke pelukannya dan mengecup kepala gadis itu.

"Cia jangan khawatir, Kak Leo akan jagain Kak Azka." Ucap Leovan. Leesia tersenyum di dalam pelukan Leovan.

"Sekarang Cia tidur ya." Ucap Leovan melepaskan pelukannya.

Leesia mulai membaringkan tubuhnya. Leovan menarik selimut hingga menutupi tubuh adiknya.

Cup

"Happy nice dream sayangnya kak Leo." Ucap Leovan setelah mencium kening Leesia. Leesia tersenyum dan mulai memejamkan matanya.

Leovan masih duduk di samping Leesia yang tertidur. Ia mengusap rambut adiknya dengan lembut. Tak terasa air mata menetes dari sudut matanya. Adiknya yang selama tujuh belas tahun bersamanya. Adiknya yang selalu bersamanya dari dalam kandungan hingga saat ini akan pergi meninggalkannya.

"Kak Leo sayang Cia. Kak Leo pasti akan sangat merindukan Cia." Ucapnya dengan lirih.

Kemudian, Leovan menghapus air matanya dan beranjak dari ranjang Leesia. Ia berjalan keluar dari kamar Leesia.

Leovan menuruni anak tangga, di ruang keluarga telah ada Alzio dan Azalea. Leovan mendekati mereka dan duduk di hadapan mereka.

"Daddy serius mau Leesia tinggal di Jerman?" Tanya Leovan.

"Iya yo, Daddy akan lebih tenang kalau Cia ada di sana." Ucap Alzio.

"Apa mommy siap hidup tanpa Cia?" Kali ini Leovan bertanya kepada Azalea yang duduk di samping Alzio.

"Mommy sayang Cia mana mungkin mommy siap. Tapi bagaimanapun ini demi kebaikan Cia. Lagian kata daddy, nanti kita bisa ke Jerman buat ketemu Leesia." Ucap Azalea. Alzio tersenyum ke arah istrinya dan menggenggam tangannya erat. Ia tahu jika Azalea merasakan kesedihan, namun perempuan itu menutupinya.

"Apa Leo juga harus ikut ke Jerman dad biar ada yang jaga Cia di sana?" Tanya Leovan membuat Alzio dan Azalea terkejut.

"Kenapa Leo ngomong gitu? Leo mau ikut Cia ke Jerman ninggalin mommy." Ucap Azalea menatap Leovan penuh kesedihan.

"Leo ngga sanggup liat Cia jauh dari Leo mom." Ucap Leovan.

"Tapi mommy lebih ngga sanggup kalau jauh dari Leo dan Cia." Ucap Azalea.

"Cukup Cia yang pergi, Leo jangan tinggalin mommy." Lanjut Azalea kemudian memeluk Alzio yang berada di sampingnya.

"Kak Zio jangan biarin Leo pergi hiks...hiks...." Tangis Azalea mulai pecah di pelukan Alzio. Alzio mengusap punggung istrinya dan mengecup kepalanya.

"Iya sayang, udah ya jangan nangis lagi." Ucap Alzio.

Alzio kemudian menatap ke arah Leovan yang terdiam.

"Kamu tenang aja di sana ada grandpa dan grandma yang menjaga Cia. Lagipula daddy usahakan kita setiap bulan akan ke sana." Ucap Alzio pada Leovan.

"Gimana dengan sekolah Leesia dad?" Tanya Leovan.

"Homeschooling itu lebih aman bagi Leesia." Ucap Alzio.

Protective Boy and Little GirlWhere stories live. Discover now